LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
SISTEMATIKA
HEWAN
DI
KEBUN BINATANG GEMBIRALOKA DAN PANTAI KRAKAL

Disusun
oleh :
1. Adika
Fitriningsih (136800
2. Meli
Apriyanti (136800
3. Lilies
Ernawati (136800
4. Laela
Umi Khasanah (13680027)
Asisten Pendamping: Nida Husna
Dosen pengampu: Najda Rifqiyati
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Diversitas
hewan didunia ini sangatlah luas.Dimulai dari hewaan tingkat rendah hingga
hewan tingkat tinggi persebarannya merata diseluruh belahan bumi.Hanya saya ada
beberapa hewan yang endemic pada wilayah wilayah tertentu, terutama di
Indonesia.Indonesia merupakan negara dengan diversitas tertinggi ke dua setelah
Brazil.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengamatan terhadap diversitas hewan
yang ada di negara kita.Pengamatan tersebut dapat dilakukan dengan mengamati
beraneka ragam hewan tingkat tinggi yang terdapat di kebun binatang, misal
kebun binatang Gembira Loka. Di kebun binatang Gembira Loka ini tidak hanya
terdapat hewan-hewan yang berasal dari Indonesia, namun ada pula hewan dari
luar negeri, seperti Katak Sapi Afrika, sehingga dengan pengamatan di kebun
binatang Gembira Loka selain dapat mengetahui diversitas satwa dari dalam
negri, juga dapat mengenal satwa-satwa dari luar negeri.
Pengamatan
tingkat hewan tingkat rendah dapat dilakukan dengan mengamati beragam spesies
yang ada di pantai.Hewan yang dapat ditemukan dipantai adalah filum Porifera, Coelenterata,
Annelida, Echinodermata, dan Molusca.Dengan mengamati hewan yang terdapat
dipantai, dapat diketahui secara langsung morfologi, habitat, dan perilaku
hewan tingkat rendh. Selain itu, pengamatan hewan dipantai dapat untuk mengetahui diversitas hewan tingkat
rendah, dan dengan pengamatan dipantai ini dapat belajar mengidentifikasi hewan
dengan membandingkan specimen yang telah dipelajari.
B.
Tujuan
1. Mengetahui
diversitas arthropoda, pisces, reptilia, amphibia, dan mamalia yang ada di
kebun binatang Gembira Loka.
2. Mengetahui
diversitas phylum Porifera, Coelenterata, Annelida, Echinodermata, dan Mollusca
yang ada di Pantai Krakal.
C. Manfaat
Dengan
dilaksanakannya observasi lapangan mata kuliah sistematika hewan serta
pembuatan laporan hasil pengamatan maka manfaat yang dapat diperoleh praktikan
antara lain:
1. Praktikan
dapat mengetahui diversitas dan kemelimpahan hewan yang terdapat di kebun
binatang Gembira Loka dan Pantai Krakal.
2. Praktikan
dapat mengamati secara langsung hewan-hewan dari berbagai phylum yang terdapat di
kebun binatang Gembira Loka dan pantai Krakal.
3. Praktikan
dapat memperkaya dan memperdalam pengetahuan akan sistematika hewan, termasuk
klasifikasi, taksonomi, dan identifikasi.
BAB II
DASAR TEORI
1.
Vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau
punggung.Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan
hewan Invertebrata.Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat
terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari
otak.Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.Dalam
memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna
peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya.Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga
yang tertutup dengan rambut.Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan
pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki
alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem
pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah
tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal,
alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan
dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon ( Soemadji, 2001 ).
Hewan bertulang belakang
(vertebrata) ini terdiri atas limakelas yaitu:
a.
Kelas
Pisces (Ikan)
Pisces memiliki
habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip
yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi
untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm),
yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan
bertelur (ovipar)
(Kastawi, dkk, 2003).
b.
Kelas
Amphibia
(Latin amphi = dua, bia = hidup)
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua
habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua
tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang
hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara
keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan
hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu
badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan
terjadi di luar tubuh (eksternal) (Kastawi, dkk, 2003).
c.
Kelas
Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
Reptilia (dalam
bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat
tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki
oleh sebagian besar reptil adalah : anggota tubuh berjari lima,
bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga tau empat,
menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong
hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga
tergolong ovipar dengan telur bercangkang. Reptilia mencakup tiga ordo besar
yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang), Squamata atau
Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik), dan Crocodilia (bangsa buaya) (Kastawi, dkk, 2003).
d.
Kelas
Aves (Burung)
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap,
tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan
bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga
ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam
tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar.
Bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu
pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa
(Kastawi, dkk, 2003)
e.
Kelas
mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui).
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu.
Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau
dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya. Tubuh
mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat
pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada
kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar
atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki
suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia
memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata yang
lain
(Kastawi, dkk ,2003)
2.
Invertebrate
Kelompok
hewan invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf
terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya
memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.(
Hibberd, 2009)
Berikut
adalah kelompok hewan yang termasuk invertebrata :
- Porifera
Porifera atau biasa disebut sebagai hewan berpori
berasal dari kata pori yang berarti lubang kecil dan fero yang berarti membawa
atau mengandung. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai
pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh
dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan
dibuang melalui oskulum (Rusyana, 2011).
b. Colenterata
Coelenterata
(dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki
rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani,
cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel
penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya. Coelenterata
memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel
Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi
oleh saraf sederhana (rusyana,2011).
c.
Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan
tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang
baik dengan sistem peredaran darah tertutup.Annelida sebagian besar memiliki
dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit (Rusyana, 2011).
d.
Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak
tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang
berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan
diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.Hidup di air laut, air tawar
dan di darat (Rusyana, 2011).
e.
Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki
beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan
baik.Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem
peredaran darah terbuka (Rusyana, 2011).
3. Tempat
Observasi
- Gembira Loka Zoo
gembira loka zoo didirikan oleh yayasan gembira loka dengan maksud dan tujuan
seperti tertuang dalam akta pendirian, yaitu mengadakan kebun binatang
dan tempat hiburan yang sehat bagi masyarakat, sekaligus bermanfaat untuk
memberikan pengetahuan dan pendidikan. Gembira Loka Zoo sendiri mempunyai visi
melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai alam habitatnya, sehingga
bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia. Sedangkan misinya,
mengembangbiakkan dan melestarikan tumbuhan, mensejahterakan satwa dengan memelihara
atau merawat sesuai habitatnya, menangkarkan satwa dengan menjaga
kemurnian genetik. Selain itu, juga sebagai pusat penelitian satwa, memberikan
informasi dan sarana pendidikan tentang satwa serta penyadaran untuk mencintai
dan melestarikannya.Dengan misi tersebut, diharapkan Gembira Loka Zoo tak hanya
menjadi tempat rekreasi berwawasan lingkungan yang kreatif, menarik dan
edukatif. Akan tetapi juga sebagai paru-paru kota dan sebagai cadangkan air
resapan di Kota Yogyakarta. Perlu diketahui, pengurus Yayasan Gembira Loka saat
ini pada hakekatnya merupakan generasi kedua dari pendiri KRKB Gembira Loka,
yaitu mendiang Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka KGPAA
Paku Alam VIII, dibantu almarhum Tirtowinoto yang memiliki andil besar dalam
mengembangkan Gembira Loka, tak hanya berupa pemikiran, tetapi juga
finansial maupun material demi kemajuan KRKB Gembira Loka.
- Pantai Krakal
Pantai Krakal berlokasi di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinat
GPS - lokasi: S8°8'43" E110°35'59" Jarak lokasi dari kota Jogja
kurang lebih 65 Km dan berada 5 km sebelah Timur pantai Kukup. Pantai Krakal
berada di daerah perairan teluk yang lebar.Jalan menuju ke pantai krakal
terdapat bukit-bukit kapur deselingi teras batu karang.Batu-batu karang ini
dulunya Adela bekas sarang atau rumah binatang karang yang hidup pada saat
itu.Pantai Krakal merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang indah dan
memiliki garis pantai diantara pantai-pantai lainnya di kompleks wisata
Baron-Kemadang. Pantai Kral relatif landai, kemiringan lereng pantainya 10,25°,
mempunyai daerah berpasir sepanjang 41 km dari garis pantai
BAB III
METODE
A. Waktu
Pengamatan lapangan mata kuliah sitematika hewan
dilakukan pada hari minggu tanggal 10 Mei 20015.
B. Tempat
Pengamatan lapangan mata kuliah sitematika hewan
dilakukan di kebun binatang Gembira Loka dan di pantai Grakal Gunung Kidul.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatn ini adalah
kamera, pinset, dan sarung tangan.
D. Metode
Metode yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah
mengamati spesies-spesies yang ada di Gembira Loka dan pantai krakal, kemudian
memfoto dan mencatat spesiesnya.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1) Hasil
Pengamatan di Pantai Krakal
Spesies
yang ditemukan di pantai krakal sebanyak 13 spesies.Spesies yang di temukan
tergolong phylum Porifera, Coelenterata, Annelida, Mollusca atau Echinodermata.
Klasifikasi dan Deskripsi spesies yang ditemukan di pantai Krakal adalah
sebagai berikut:
A. Phylum
porifera
Euspongia sp.

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum
: Porifera
Class :Demospongia
Ordo
: Dictyocratidae
Family : Spongidae
Genus : Euspongia
Spesies
: Euspongia sp. (Top sent,1917)
Deskripsi:
Sponge
tegak bercabang-cabang memiliki tubuh yang lunak, terdiri atas serabut. Mempunyai ostium dan oskulum.Makanan masuk
melalui ostium melewati spongocoel dan
ruangan berflagel yang ada coanocyte untuk menyerap zat-zat makanan, sedangkan sisa-sisa makanan dan zat-zat lain keluar
lewat oskulum Sistem canal leucon.Biasa ditemukan
di tepi pantai (Suharsono, 2004).
B.
Phylum
Coelenterata
1.
Favites
sp.
Favites
sp.
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Philum : Cnidaria
Class : Antozhoa
Ordo : Scleractina
Family : Favidae
Genus
: Favites
b.
Diskripsi:
Hidup
berkoloni membulat dengan ukuran yang besar. Bagian-bagian yang terlihat:
techa, scleroseptum (primer, sekunder, tersier) dan pedal disc yang digunakan
sebagai alat pelekat tubuh dengan dasar laut. Bentuk callice nya ceroid (rata)
Warna cokelat, abu-abu atau kehijauan.Bentuk permukaan datar. Jika sudah mati,
warna menjadi putih dan berbentuk segi lima (Suharsono, 2004)
2.
Meandrina
sp.
Meandrina
sp.
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Cnidaria
Class :
Antozhoa
Ordo :
Medreporaria
Family :
Meandrinidae
Genus :
Meandrina
b. Diskripsi:
Berbentuk
polip, berukuran besar dan hidupnya di laut yang dangkal dan hangat.Bentuknya
beralur-alur seperti otak, sehingga sering disebut karang otak.Koloni terdiri
dari kumpulan beberapa generasi polip yang membentuk kerangka dari bahan kapur.
Bagian-bagian yang terlihat: techa, scleroseptum dan pedal disc yang digunakan
sebagai alat pelekat tubuh dengan dasar laut Semakin tua tubuh koloni semakin
keras karena semakin banyak desposisi zat kapurnya (Suharsono, 2004)
3. Acropora sp. 

a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Cnidaria
Class :
Antozhoa
Ordo :
Scleractina
Family :
Acroporidae
Genus :
Acropora
Species :
Acropora sp.(Deli chiage, 1828)
b. Deskripsi:
Hidup
nya berkoloni di air laut yang dangkal dan jernih, berwarna coklat
muda.percabangan digitata (gemuk pangkal dan runcing ujung) jika sudah mati
warna menjadi putih. Bagian-bagian
cangkang yang terlihat: corallite, theca
(tepi corallite), scleroseptum, coenosarc (dasar tanduk diantara dua corallite,
dan pedal disc atau dasar yang digunakan untuk melekat pada substrat. Apabila
tinggal cangkangnya disebut aragonite kristae (Suharsono, 2004).
C. Phylum
Annelida
Nereis
virens
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Annelida
Class :
Polychaeta
Ordo :
Phyllodocida
Family :
Nereidae
Genus :
Nereis
Species : Nereins virens (Deli chiage,
1828)
b. Deskripsi:
Nereins virens termasuk annelid yang hidup di pasir atau
di lumpur pantai dengan pasang. Mulut luar hingga kerongkongan
berbentuk belalai pendek yang menonjol keluar.
D. Phylum
Mollusca
1.
Cypreae
sp.

a.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Philum :
Mollusca
Class :
Gastropoda
Ordo :
Neotaenioglasca
Family : Cypraeidae
Genus :
Cypreae
Species :
Cypreae sp. (Jasin, 1992)
b.
Diskripsi:
Ditemukan di laut,
samudra tropical dan sub tropical diseluruh dunia.Cangkanganya terlihat
mengkilap dan halus kecuali beberapa spesies dan memiliki banyak warna.
Panjangnya kira-kira 5mm untuk beberapa spesies, 15 cm untuk cypreae tigris. Bentuk cangkang seperti
telur, dengan bentuk aperture memanjang dan sempit (Demardjati, 1991).
2.
Conus
sp.
Conus
sp.
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Philum :
Mollusca
Class :
Gastropoda
Ordo :
Neogastropoda
Family :
Conoidae
Genus :
Conus
Species :
Conus sp. (Jasin, 1992)
b. Diskripsi
:
Conus sp. memiliki
cangkang dengan panjang 10 – 13 cm, umumnya memiliki sisi yang lurus dengan
spire yang pendek dan whorl body yang meruncing. Memiliki aperture yang dalam
atau membuka whorl body pertama. Hewan ini memangsa cacing moluska lain atau
terkadang ikan kecil. Sebagian besar spesies indigenous di wilayah indo –
pacific.Conus sp. tidak memiliki
spina / duri tetapi memiliki apex yang beracun (Demardjati, 1991).
3.
Anodonta
sp.
Anodonta
sp.
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Mollusca
Class :
Bivalvia
Ordo :
Unionoida
Family :
Unionoidae
Genus :
Anodonta
Species : Anodonta sp. (Jasin, 1992)
b. Diskripsi:
Cangkang
terdiri atas dua bagian yang sama besar tubuh terletak didalam cangakang dan
terdiri atas masa visceral yang melekat di bagian dorsal. Di dalam masa
visceral tersebut terdapat kaki berotot di bagian anteroventral masa visceral
(Demardjati, 1991)
4.
Anadara
sp.
a.
Klasifikasi:
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Mollusca
Class :
Bivalvia
Ordo :
Arcida
Family :
Arcidae
Genus :
Anadara
Species :
Anadara sp. (Jasin, 1992)
b. Diskripsi:
Anadara tumbuh sampai mencapai kira-kira 2,5
inci. Warna cangkang nya putih sampai abu-abu
dengan alur yang jelas. Habitat di pantai, memiliki dua
cangkang, jalur-jalur radial yang terpusat kearah umbo, bergerak dengan kaki
otot yang berbentuk seperti kapak.Terdapat 26 – 28 alur –alur radial yang
melintang.Cangkang ditutupi periostracum abu-abu yang tipis (Sugiarti,
Suwignyo, 2005).
5.
Achatina
fulica

a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Mollusca
Class :
Gastropoda
Ordo :
Stylommatophora
Family :
Achatinidae
Genus :
Achatina
Species :
Achatina fulica (Jasin, 1992)
b. Diskripsi
:
Memiliki struktur tubuh bercangkok
(concha).Perputaran ke kanan, putaran ini berasal dari apex melalui whorl
sampai ke aperture.Alat penapasan berupa paru-paru.Alat eksresinya berupa
nephiridia yang terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terdapat di
dekat anus. Sistem reproduksinya hermaprodit, tetapi untuk fertilisasi
diperlukan spermatozoa dari individu lain. Habitatnya dilaut, darat, tanah
lembab, padang pasir yang kering. Kepala berotot dengan 4 tentakel, dua
tentakel atas disebut fotoreseptor, dan dua dibawah disebut kemoreseptor,
memiliki mulut, tubuh berlendir, dan dapat dimasukkan dalam cangkok (Rusyana,
2011).
6.
Chiton
sp. 

a.
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Mollusca
Class :
Polyplacophora
Ordo :
Chitonida
Family :
Chitonidae
Genus :
Chiton
Species :
Chiton sp. (Jasin, 1992)
b.
Diskripsi:
Tubuhnya memanjang seperti elips dengan bagian
kepala tereduksi, simetri bilateral, mempunyai radulla, bagian dorsal tubuhnya
terdiri atas 8 segmen, kakinya pipih dan terletak di permukaan ventral. Jenis
kelamin terpisah hidup merayap perlahan di dasar laut, pada batu-batuan yang
lunak (Brotowijoyo, 1994).
E. Phylum
Echinodermata
1.
Ophiothrix
sp.
Ophiothrix
sp.
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Philum :
Echinodermata
Class :
Ophiuvoidae
Ordo :
Ophiuridae
Family :
Ophiotrichdae
Genus :
Ophiothrix
Species :
Ophiothrix sp.(Deli chiage, 1828)
b. Diskripsi:
Tubuh
kecil membulat dengan lima lengan yang panjang, kecuali beruas-ruas dan mudah
patah. Ruas jumlahnya banyak masing-masing terdiri dari oside yang menyatu di
tengah yang dilindungi oleh empat lembaran . Lateral, dorsal dan ventral dengan
spinals. Kaki ambulakral kecil tanpa penghisap, mulut berada di tengah, tidak
punya anus, organ ekskresi dengan mulut, madreporit di permukaan oral
(Brotowijoyo, 1994).
2.
Echinus
sp.
Echinus
sp.
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Philum :
Echinodermata
Class :
Echinaceae
Ordo :
Echinoida
Family :
Echinoidae
Genus :
Echinus
Species :
Echinus sp.(Deli chiage, 1828)
b. Diskripsi:
Tubuh berbentuk cakram atau bundar, tidak
memiliki lengan, tubuhnya berduri dan dapat digerakkan.Memiliki kaki ambulakral
yang pendek, terletak diantara duri-duri yang panjang.Anus terdapat dipusat
tubuh pada bagian aboral tepatnya dipermukaan. Mulut dikelilingi lima buah gigi
(Brotowijoyo, 1994).
2) Hasil
Pengamatan di Kebun Binatang Gembira Loka
Pengamatan
di Gembira loka didapatkan hasil terdapat erbagai femili dar phylum arthropoda dan
berbagai spesies dari Phylum Chordata. Rinciannya adalah sebagai berikut:
A. Phylum
Arthropoda
1.
Periplaneta Americana
Klasifikasi:
Kingdom :Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Blattodea
Familia : Blattidae
Genus : Periplaneta
Deskripsi:
Kecoa
merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui di sekitar lingkungan
tempat tinggal kita.Hingga kini tercatat lebih dari 4.500 spesies kecoa telah
diidentifikasi.Bagi manusia, kecoa merupakan salah satu serangga yang
berbahaya, karena beberapa spesies kecoa diketahui dapat menularkan penyakit
pada manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan hepatitis (Depkes,
2012).Kecoa banyak di temukan di rumah, vegetasi, sampah dan tanah.
Karakteristik tempat yang disukai
kecoa sebagai tempat tinggalnya antara lain yang banyak terdapat bahan organik
seperti makanan, kertas, tekstil, wool, darah dan bahan berlemak.Tempat yang
lembab, seperti kamar mandi, WC, tempat cucian, alat dapur, dan alat makan
minum, serta tempat gelap dan redup.Keberadaan kecoa menunjukkan bahwa sanitasi
yang kurang baik (Srisahani, 1999; Maurice, 2010).Kebiasaan hidup kecoa adalah
tinggal secara berkelompok.Aktivitas makan dilakukan pada malam hari dan siang
hari bersembunyi di celah – celah dinding, bingkai dinding, lemari, kamar
mandi, selokan, televisi, radio, dan alat elektronik lainnya.Kecoa merupakan
serangga omnivora yang memakan semua jenis makanan yang dikonsumsi manusia,
terutama yang banyak mengandung gula dan lemak. Seperti susu, keju, daging,
kue, biji – bijian, coklat (Herma, 2010).
2. Locusta
migratoria

Kingdom: Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus
:Locusta
Deskripsi:
Sayap
depan dan seluruh tubuhnya bersisik, sisik inilah yang memberi warna pada
sayap. Serangga dewasa tidak menjadi hama, yang menjadi hama adalah larvanya.
Larva berbentuk ulat dengan metamorfosis sempurna yang perkembangannya melalui
stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Pada kepala
dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki
tipe penggigit.familiy pyralidae merupakan hama dari tanaman padi (Rusyana,
2013)


Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Classis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Apidae
Genus :Xylocopa
Deskripsi:
Mempunyai
dua pasang sayap, tipis seperti selaput.Tipe mulut menggigit. Sayap depan lebih besar dari sayap belakang,
berperan dalam penyerbukan tanaman dan mengalami metamorphosis sempurna (Siti
senja, 2013)
4.
Melanitis leda L.


Klasifikasi:
Kelas
: Insekta
Sub
kelas
: Pterygota
Ordo
: Lepidoptera
Sub ordo
: Rhopalocera
Famili
: Nymphalidae
Sub
Famili
: Satyrinae
Genus
: Melanitis
Deskripsi:
Melanitis leda L memiliki
sayap yang berwarna hitam agak kecoklatan. Pada sayap depan terdapat spot atau
bintik mata berwarna putih yang dikelilingi oleh spot warna hitam dan coklat.
Tepi sayap depan tidak teratur. Pada sayap belakang mendekati ujungnya terdapat
spot atau bintik mata kecil berwarna putih. Pada bagian tepi sayap belakang
terdapat tonjolan dan pada ujung tepi sayap berlekuk.
Antenna
berwarna coklat, ujungnya membesar berwarna hitam, kepala dan perberwarna hitam
sedangkan dada (thorax) berwarna coklat. Melanitis leda ini memiliki
bentangan sayap ± 7,5 cm.Abdomen (perut) tersusun atas sepuluh segmen, satu
segmen mengalami reduksi. Bagian ini tidak memiliki appendages. Segmen ketujuh
dan kedelapan suatu saat mengalami modifikasi dan berhubungan dengan genetalia.
Pada kupu-kupu betina, di bagian segmen terminal abdomen dijumpai aedeagus (Rusyana, 2013)
5.
Phyllophaga sp.


Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthopoda
Classis : Insecta
Ordo : Coleoptera
Genus : Phyllophaga
Deskripsi:
Memiliki dua pasang sayap, yaitu
sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus
yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang
tipis seperti selaput.Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua
(terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan
jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Mengalami metamorfosis
sempurna (Salmah, 2002).
6. Catopsilia
PomonaF

Klasifikasi:
Kelas
: Insekta
Sub
kelas
: Pterygota
Ordo
: Lepidoptera
Sub
ordo
: Rhopalocera
Famili
: Pieridae
Sub
Famili
: Coliadinae
Genus
: Catopsilia
Spesies
: Catopsilia PomonaF
(Siti senja, 2013)
Deskripsi:
Catopsilia pomona F. dimasukkan ke
dalam sub famili Coliadinae karena memiliki warna kuning lemon di
sayap bagian bawah, sedangkan sayap bagian atas berwarna putih sedikit
kehijauan dan sedikit warna hitam pada tepi atas sayap bagian depan. Kupu-kupu ini secara
keseluruhan berwarna lemon.
Catopsilia Pomona F memiliki setidaknya
6 ‘bentuk’ yang berbeda. Bentuk “crocale” dengan antena
hitam pada bagian atas atau bentuk “Pomona” dengan antena merah pada bagian atas.
Pada jantan terdapat warna hitam tipis menandai sisi atas sayap depan, dan tanpa tanda di
sisi bawah. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap 8 cm. Antena dan mata berwarna
coklat, kepala, dada, dan perut pada sisi atas berwarna hitam. Sedangkan pada sisi bawah
berwarna putih. Kupu-kupu ini cepat sewaktu terbang, dan merupakan penerbang yang
kuat (Suyatmo, 2013)
7.
Mantis
religiosa

Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Filum : arthropoda
kelas : Insecta
ordo : orthoptera
family : Mantisadeae
genus : Mantis
spesies : Mantis religiosa(Linnaeus, 1758)
Filum : arthropoda
kelas : Insecta
ordo : orthoptera
family : Mantisadeae
genus : Mantis
spesies : Mantis religiosa(Linnaeus, 1758)
Deskripsi:
Mantis religiosa (belalang sembah)
memiliki ukuran tubuh dari medium sampai besar, bersifat hemimetabola,
mulutnya tipe pengunyah, memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan
seperti kertas dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran
dan dilipat seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. Tubuhnya juga
terbungkus oleh eksoskleton yang melindungi sistem organ yang lunak sebelah
dalam.eksoskeleton merupakan kuikula yang tersusun dari kitin dan terbagi
atas segmen - segmen. Alat kelamin terpisah, tanda kelamin sekunder dapat
dikenal pada bagian abdomen, alat kelamin pada jantan terdiri dari sepasang
testis, sedangkan pada hewan betina terdiri atas sepasang ovari yang tersusun
oleh saluran pita telur atau pita ovarium yang menghasilkan telur (Rusyana, 2011).
B.
KelasPisces
KelasPisces
1.
Ikan arwana
super red
a. Klasifikasi:
Kingdom/Kerajaan
: Animalia
Filum
:Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Osteoglossiformes
Famili
: Osteoglossidae
Genus
: Scleropages
Spesies
: Scleropages
formosus
b. Deskripsi :
Ikan Arwana Asia (Scleropages formosus),
atau biasa juga di kenal dengan nama Siluk Merah merupakan salah satu spesies
ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan arwana memiliki badan yang panjang,
sirip ekor terletak jauh di bagian belakang badan.Ikan ini memiliki bentuk
tubuh yang khas, mudah diingat gagah dan sedikit angkuh, dengan tentakel di
mulutnya dan skala besar dengan pengaturan yang harmonis, membuat keindahan
ikan sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga ketika
dimasukkan ke dalam akuarium akan membuatnya benar-benar terlihat seperti ikan
anggun.Pakan : makanan ikan ini adalah udang udangan. Di asia mereka tinggal di air tawar
sungai sungai dan rawa di sekitar hutan hujan. Ikan arwana masih dekat dengan
ikan ara paima yang tinggal di sungai amazon. Untuk jenis ikan arwana super red
ini berasal dari sungai Kapuas, Kalimantan.
2.
Ikan
belida
Ikan
belida
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Osteoglossiformes
Famili: Notopteridae
Genus: Chitala
Spesies: -Chitalalopis
Deskripsi :
Ikan belida termasuk jenis ikan yang
berukuran sedang, panjang tubuhnya dapat mencapai 90 cm. Bentuk tubuhnya pipih
memanjang, dari samping oval memanjang dengan bagian punggung nampak menonjol.
Tubuhnya terdapat sisik-sisik yang ukurannya amat kecil, garis linia lateralis
tampak jelas. Sirip dada dan perut posisinya di bagian depan, dekat dengan
tutup insang, sedang sisip anal nampak memanjang dari belakang sirip perut ke
arah belakang dan menyatu dengan sirip ekor yang bentuk runcing. Sirip
punggung posisinya tepat ditengah tubuh, bentuk mirip layar, namun berukuran
kecil.Mata berukuran besar.Warna tubuhnya metalik, abu-abu kebiruan, di bagian
dorso-ventral tubuh terdapat pola-pola lingkaran berwarna hitam dengan bingkai
putih yang jumlahnya enam pasang di lateral tubuh.Ikan belida tampak
pergerakannya lamban, namun ikan ini dapat bergerak amat cepat jika memangkap
mangsanya. Dapat bergerak ke arah depan dan belakang dengan bantuan gerak sisip
anal.an sayap terlipat dan dilakukan secara berulang-ulang. Terbang rendah di
atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa
sambil bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di
permukaan tanah mencari semut atau serangga-serangga kecil.Ikan belida
melakukan perkawinan secara berpasangan, telurnya dibuahi secara eksternal dan
diletakkan di dalam sarang yang dibuat pejantan dari bahan ranting dan daun.
Pejantan akan menjaga telur yang jumlahnya mencapai 10.000 butir hingga menetas
dan menjaga larva dari kemungkinan dimakan ikan lainnya.Ikan belida termasuk
jenis ikan predator, pemangsa. Jenis-jenis mangsa yang disukai yaitu antara
lain: larva dan serangga dewasa, cacing, udang, ikan lainnya.Ikan belida dapat
dijumpai di sungai, rawa-rawa dan sungai yang banyak ditumbuhi tanaman air.
Tersebar di India bagian selatan, Thailand, Malaysia, Kalimantan dan Sumatera
(Gembirslokszoo.com)
3.
Ikan Belida
Ikan Belida
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Pisces
Ordo
: Apodes
Famili
: Anguillidae
Genus
: Anguilla
Spesies
: Anguilla
sp.
Deskripsi :
Bentuk ikan ini seperti ular hanya saja di
sepanjang punggungnya terdapat sirep yang membantunya untuk berenang. Panjang
tubuh bias menjacap 1,5 meter di alam liarnamun di penangkaran mereka sudah di
panen sebelum dewasa untuk dikonsumsi.
Habitat : ikan
ini menghabiskan hidup mereka di air tawar, danau atau muara dan kembali ke
laut untuk bertelur.Wilayah penyebarannya meliputi perairan Indo-Pasifik,
Atlantik dan Hindia
C. Kelas
Amphibi
1.
Xenopus
laevis
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Pipidae
Genus : Xenopus
Spesies : Xenopus
laevis (Daudin, 1802)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Katak
ini ukuran tubuhnya kecil, panjang tubuhnya hanya dapat mencapai 6-13 cm dengan
berat tubuh sekitar 50 g. Tubuh nampak gemuk tertutup kulit berwarna putih,
bentuk kepala meruncing, mata berukuran kecik agak menonjol berwarna oranye.
Jari-jari kaki mempunyai selaput renang, Warna dasar kulit putih, mata
oranye, cakar jari kaki runcing. Pembuahan eksternal terjadi di dalam air pada
waktu musim semi dan panas. Jumlah telur yang dihasilkan seekor betina dapat
mencapai 1.000 butir, telur akan menetas 4 hari setelah dibuahi. Larva katak
bernapas dengan insang dan akan berubah bernapas dengan paru-paru setelah
dewasa. Katak ini memakan berbagai jenis invertebrata seperti larva capung,
larva ikan, berudu katak lainny.Habitat asli katak ini adalah di perairan
seperti sungai, kolam, danau dan rawa-rawa.Tersebar di Afrika Selatan
(gembiralokazoo.com).
2.
Polypedates
otilophus
Polypedates
otilophus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Racophoridae
Genus : Polypedates
Spesies : Polypedates otylophus (Boulenger, 1892)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Polypedates
otilophus merupakan katak pohon yang memiliki ukuran besar,
panjang tubuh katak jantan dewasa mencapai 8 cm., sedangkan betina mencapai 10
cm. tubuhnya ditutupi oleh kulit yang licin., berwarna putih kecoklatan dengan
garis-garis coklat tua pada bagian tungkainya, warna tersebut menyamarkan
keberadaanya. Katak ini emiliki tonjolan pipih dan berbentuk seperti segitiga
yang menyerupai telinga diatas membrane
tympanumnya.memiliki mata berwarna hitam seperti garis horizontal. Katak ini
memakan berbagai jenis serangga seperti kupu-kupu, ngenget, nyamuk dan
jangkrik.Katak ini mampu menghasilkan 200-300 telur. Sebagian besar berudu
menyukai hidup didasar perairan, sesekali berudu akan anik ke permukaan untuk
emngambil udara. Hanitan hewan ini didaerah hutan hujan dengan kelembaban yang
tinggi. Hewan ini tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam
(gembiralokazoo.com).
3.
Fejervarya
cancrivora
a.
Klasifikasi:
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Dioroglossidae
Genus : Fejervarya
Spesies : Fejervarya cancrivora (Gravenhorst,
1829)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Fejervarya
cancrivora merupakan katak yang mampu hidup di air
payau.Panjang tubuhnya dapat mencapai 8 cm dan termasuk berukuran kecil.Katak
ini menyukai jenis kepiting, serangga, dan vertebra lainnya, termasuk katak
kecil.Buru memiliki panjang maksimum 40 mm. tubuhnya berbentuk oval dan
berwarna gelap-dengan bintik-bintik gelap.Habitat katak ini adalah di pantai,
rawa-rawa, dan hutan bakau. Katak ini emnyebar di selata Asia Tenggara, dari
Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, dan Singapura (gembiralokazoo.com)
4.
Ceratophrys
cranwelli
Ceratophrys
cranwelli
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Ceratophrydae
Genus : Ceratophrys
Spesies : Ceratophrys cranwelli (Barrio,
1980)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Ceratophrys cranwelli meskipun
tidak aktif, mereka adalah pemakan agresif, dan mampu melompat dalam jarak yang
cukup jauh sekiutar beberapa puluh senti untuk menjangkau mangsa.Makanan
utamanya adalah serangga dan hewan-hewan berukuran kecil.Katak betina mampu
menghasilkan telur hingga hampirv 1000 butir. Telur-telur ersebut akan menetas
setelah satu minggu dan akan emnjadi berudu. Habitat katak ini adalah pada
tempat lembabdidekat sumber air dan lebih suka bersembunyi diantara
rumput-rumput, daun dan lumut.Katak ini emnyebar di hutan hujan Argentina,
Uruguay, dan Brazil (gembiralokazoo.com).

5. Litoria infrafrenata
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Hylidae
Genus : Litoria
Spesies : Litoria infrafrenata (Gunther,
1867)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Katak ini
dapat mencapai panjang lebih dari 13 cm (5 inci).Betina lebih besar dari
jantan, dan katak jantan biasanya hanya mencapai 10 cm (4 inci).Permukaan
dorsal biasanya hijau terang, meskipun perubahan warna tergantung pada suhu dan
lingkungan, dan terkadang berwarna coklat.Permukaan ventral berwarna
putih.Bibir bawah memiliki garis putih yang berbeda, yang terus terbentuk
sampai bahu.Ada garis-garis putih pada tepi kaki bagian bawah, yang dapat
berubah merah muda pada jantan.Katak Pohon Bibir Putih memiliki bantalan kaki
yang besar.Jari-jari tungkai belakang benar-benar berselaput, dan tungkai
belakang berselaput sebagian. Katak jantan berukuran lebih kecil dari
betinanya. Untuk memikat sang betina, jantan harus bernyanyi dengan suara keras
dan nyaring. Katak betina menghasilkan sekitar 200-400 butir telur.Musim kawin
terjadi saat musim hujan.Telur-telur diletakkan di perairan yang
dangkal.Umumnya hewan ini memakan berbagai jenis arthropoda dan
serangga.Habitat asli katak ini adalah daerah hutan hujan.Katak ini menyukai
daerah yang lembab, dekat dengan sumber air.Hewan ini tersebar di Papua Nugini,
Queensland Utara, Kepulauan Bismarck, dan Kepulauan Admiralty
(Gembiralokazoo.com).
6.
Litoria caerulea
Litoria caerulea
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Hylidae
Genus : Litoria
Spesies : Litoria caerulea(White, 1790)
Sources:
www.iucnredlist.org
b.
Deskripsi:
Panjang
tubuh katak dewasa jantan mencapai 7 cm, sedangkan katak betina panjang
tubuhnya mencapai 11,5 cm. Bagian dorsal tubuhnya berwarna hijau zamrud dengan
bintik-bintik agak keputihan atu keemasan tersebar dari sisi mulut hingga
belakang dan bagian ujung tungkainya. Bagian ventral tubuhnya cenderung
berwarna putih susu. Bantalan kaki katak ini cenderung lebih besar. Matnya
memiliki kornea berwarna hitam horizontal, sedangkan beberapa anggota dari suku
Hylidae lain sebagian besar vertikal. Pada bagian kulit terdapat kutikula yang
berfungsi untuk mempertahankan kelembaban tubuhnya.Kulit pada bagian
tenggorokan katak jantan lebih tipis dan berkeriput karena memiliki kantung
suara yang digunakan saat musim kawin tiba, kantung tersebut berwarna abu-abu.
Sedangkan kulit pada bagian tenggorokan dan bagian tubuh lain pada katak betina
lebih tebal seperti berlemak.Katak ini aktif pada siang dan juga malam hari
(tidak menentu, tergantung keadaan lingkungannya). Pada saat musim kemarau,
katak akan bersembunyi di lubang-lubang tanah, kayu lapuk dan bebatuan serta
melumuri lubang tersebut dengan lendir untuk mempertahankan kelembaban tempat
persembunyiannya. Katak ini merupakan jenis hewan pemakan berbagai jenis
serangga (insektivora), seperti jangkrik, kecoa, kupu, ngengat, nyamuk dan
beberapa jenis serangga lain.Katak ini mempunyai kemampuan yang tinggi untuk
beradaptasi dengan lingkungannya.Tubuhnya mampu mengontrol evaporasi sesuai
dengan keadaan lingkungan.Katak ini lebih suka daerah yang lembab dan basah,
seperti hutan hujan. Katak ini tersebar di Australia, Papua Nugini, dan kini
ter introduksi di New Zealand dan Amerika.
7.
Pyxicephalus
adspersus
Pyxicephalus
adspersus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Pyxichepalidae
Genus : Pyxichepalus
Spesies : Pyxicephalus adspersus (Tschudi,
1838)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Katak ini mempunyai mulut yang sangat
lebar.Memiliki bintil pada lipatan kulit dan juga memiliki tonjolan keras pada
kaki belakang untuk mengait.Makanan katak ini adalah serangga invertebrate.
Katak betina jenis ini akan bertelur pada musim hujan. Habitat katak ini adalah
pada savanna basah dan kering (gembiralokazoo.com).
8.
Abystoma
mexicanus
Abystoma
mexicanus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Caudata
Famili : Ambystomidae
Genus : Ambystoma
Spesies : Ambystoma
mexicanus (Shaw & Nodder, 1798)
Sources:
www.iucnredlist.org
b.
Deskripsi:
Salamander
axolotl memiliki alat pernapasan eksternal, yaitu 3 pasang insang dibagian
belakang kepala terletak pada sisi kanan dan kiri.Insang-insang tersebut
menyerupai tanduk-tanduk.Axolotl memiliki panjang tubuh 20-30 cm, dengan berat
60-110 g. Salamander betina memiliki tubuh yang lebih besar dan kloaka kecil
dan bulat.Sedangkan salamander jantan lebih ramping, dengan kloaka lebih
menonjol.Salamander memiliki 4 tungkai yang mempunyai 5 jari-jari kecil dan
runcing.Ekor axolotl menyerupai bulu, berfungsi untuk berenang.Warna tubuhnya
bervariasi, hijau, agak kehitaman, cokelat, hingga merah muda.Musim kawin
salamander berlangsung dari bulan Maret-Juni, menghasilkan 100-300 telur yang
diletakkan pada substrat di dalam air. Telur-telur akan menetas setelah berumur
10-14 hari, selanjutnya mereka akan hidup sendiri dan mulai memasuki kematangan
seksual pada musim kawin selanjutnya. Salamander ini memakan apa saja yang
dapat ditangkapnya. Beberapa jenis hewan yang diketahui menjadi makanannya
adalah ikan, moluska dan arthropoda.Habitat asli axolotl adalah perairan tawar,
tepatnya di danau daerah Mexico dengan ketinggian daratan 2.274 m
(Gembiralokazoo.com).

9.
Siren
lacertina
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Caudata
Famili : Ambystomidae
Genus : Siren
Spesies : Siren lacertina (Osterdam,
1766)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Siren
lacertina sekilas tampak seperti belut namun apabil didalam
air terlihat insang luarnay seperti kebanyakan salamander.Pakan hewan ini
adalah udang, serangga air, cacing, siput, dan ikan kecil. Siren betina
mengeluarkan telur sebanyak hamper 500 butir dengan masa inkubasi 2 bulan.
Habitan siren berada di sungai, rawa, danau, kolam air tawar dan teluk.Mereka
menghabiskan sebagian waktu mereka dengan mengubur dalam lumpur atau pasir
(Gembiralokazoo.com).
D. Kelas
Reptilia

1)
Tripidolaemus
wagleri
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Family :
Viperidae
Genus :
Tripidolaemus
Spesies :
Tripidolaemus wagleri (Boie, 1827)
Sumber: www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Ular
jenis ini sering disebut Viper Walergi atau Borneo Wagler Pit Viper.Ular ini
termasuk ular berbisa.Warna ular ini dapat bervariasi, memilikit pola cincin,
terdapat garis coklat yang memotong mata.Makanan ular ini adalah katak,
reptilia, burung, dan mamalia.Telur ular jenis ini menetas dalam perut induknya
dan induk ular ini mampu melahirkan 15-40 ekor.Habitat ular ini pada dataran
rendah dan semak belukar (Gembiralokazoo.com).
2)
Trimeresus
albolabris
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Family :
Viperidae
Genus :
Trimeresus
Spesies :
Trimeresus albolabris (Gray, 1842)
Sumber: www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Trimeresus albolabris
juga sering disebut Truno Bamban.Ular ini termasuk ular berbisa.Kepala ular ini
berukuran relative besar dari tubuhnya. Warna tubuhnya hijau dengan spot warna
kuning emas. Makanan ular ini adalah katak, jenis reptile lain, burung, dan
mamalia.Ular ini juga menetaskan telur dalam perut induknya dan induk ular ini
mampu melahirkan 15-20 ekor anak.Habitat asli ular ini adalah dataran rendah
terbuka dan hutan kayu (Gembiralokazoo.com).
3)
Python
reticulatus
Python
reticulatus
a.
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Famili :
Pytonidae
Genus :
Python
Spesies : Python
reticulates Kuhl, 1820)
b. Deskrepsi:
Python reticulates (Ular
Sanca Jaring Albino) dewasa memiliki panjang tubuh 4-10 meter dengan berat
mencapai 158 kg. ular ini memiliki pola seperti jala (reticula), dengan sisik
tubuh tersusun dari warna hitam, kecoklatan, kuning, dan putih di sepanjang
sisi dorsal tubuhnya. Ular ini memakan berbagai jenis mamalia berukuran kecil
hingga sedang, beberapa jenis reptile lain, dan unggas.Alat kopulasi ular
jantan berupa hemipenis.Ular betina bertelur antara 10 hingga sekitar 100
butir.Telur-telur ini dierami pada suhu 31-320C selama 80-90 hari,
bahkan hingga lebih dari 100 hari.Habitat ular ini adalah pada daerah dengan
kelambaban udara yang tinggi.Mereka hidup di hutan-hutan hujan. Hewan ini dapat
ditemui hamir di seluruh kawasan asia tenggara (Gembiralokazoo.com)
4)
Morelia
viridis
Morelia
viridis
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Famili :
Pytonidae
Genus :
Morelia
Spesies :
Morelia viridis (Schlegel, 1872)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Morelia viridis
(Ular Sanca Hijau) memiliki panjang tubuh mencapai 1,5-2 meter, dengan warna
sisik bagian atas hijau terang. Ular ini memiliki sensor pendeteksi panas tubuh
pada bagian dalam sisik bibir dan bagian atas yang berupa celah/lubang yang
kecil. Ular ini termasuk hewan karnivora yang memakan berbagai jenis reptile,
amphibi, mamalia dan aves berukuran
keccil. Masa kawinnta tidak tentu, tetapi pada umumnya terjadi dari b
ulan Agustus-Januari.Telur-telur ular ini akan menetas setelah berumur 39-60
hari dengan panjang tubuh anak setelah menetas emncapai 30 cm. kematangan
seksual terjadi setelah ular berumur 2,5 sampai 3 tahun. Ular ini menghuni
hutan hujan, hutan di dataran rendah, hutan dataran tinggi, dan pada hutan tertutup
lainnya dengan ketinggian 0-2000 mdpl.Ular ini tersebar di Papua Nugini,
Indonesia,
dan Australia (Gembiralokazoo.com).
Indonesia,
dan Australia (Gembiralokazoo.com).
5)
Python
morulus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Fa\mili : Pytonidae
Genus : Python
Spesies : Morelia viridis (Linnaeus, 1752 )
Sources:
www.reptarium.cz
b. Deskripsi:
Python
morulus atau sering disebut Sanca Bodo termasuk ular besar
dan panjangnya mencapai 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter
saja.Brat tubuh piton ini mampu mencapai 160 kg.ular ini memakan tikus, luwak,
kera, bajing, juga hewan besar seperti babi hitan, rusa dan kijang. Habitat
ular sanca bodo adalah pada hutan tropis basah. Ular ini telah rtersebar di
Indocina, Jawa, Bali, Sumbawa, dan sebagian Sulawesi, India, Bangladesh,
Pakistan hingga Nepal (Gembiralokazoo.com).
6)
Liasis
olivaceus
a.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Boidae
Genus : Liasis
Spesies : Liasis olivaceus(Grey, 1847)
Sources:
www.reptarium.org
b.
Deskripsi:
Liasis
olivaceus atau sanca olive dewasa memiliki panjang tubuh
mencapai 4 meter.Ular sanca olive merupakan ular yang terbesar ke dua di
a\Australia.Sisikanya berukuran kecil dan sangat halus dengan warna seragam dan
tanpa motif atau corak di tubuh. Warna tubuhnya cokelat tua atau hijau zaitun (sesuai
namanya “olive” = zaitun). Ular ini memakan burung, mamalia kecil, amphibian
dan beberapa jenis Reptile.Telur ular ini memiliki masa gestasi yang terjadi
selama 81-85 hari.Ular betina menghasilkan 12-40 butir telur.Umumnya dalam satu
tahun terjadi satu kali musim kawin.Masa inkubasi telur-telurnyaterjadi sekitar
50 hari.Ular jenis ini tersebar di Australia (Gembiralokazoo.com).
7)
Crocodilus
pororus
Crocodilus
pororus
a.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodylidae
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodilus
Spesies : Crocodilus porosus(Schneide, 1801)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Crocodilus
pororus memiliki tubuh yang besar, panjangnya dapat
mencapai 2 meter atau lebih.Buaya ini memiliki sisi kaku yang menyerupai
genteng yang memnyelimuti seluruh tubuhnya.Buaya jenis ini berwarna abu-abu
atau coklat.Buaya biasanya memakan daging, umumnya daging mamalia atau ikan dan
reptil.Buaya bereproduksi secara internal. Umumnya, buaya menghuni peraiaran
air tawar seperti sungai, danau, dan rawa, Buaya tersebar hamper di seluruh
Indonesia dan Amerika bagian selatan (Gembiralokazoo.com).
8)
Callagur
borneonensis
Callagur
borneonensis
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Geoemydidae
Genus : Callagur
Spesies : Callagur borneonensis (Schlegel & Miller, 1844)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Callagur
borneonensis memiliki karapaks yang dapat tumbuh
hingga 60 cm, berbentuk lonjong agak pipih.Karapaks kura-kura betina berwarna
cokelat atau abu-abu, sedangkan kura-kura jantan memiliki warna karapaks
abu-abu atau kuni g dengan tiga garis yang berwarna hitam dan mempunyai
permukaan yang halus.Kepala memiliki moncong dan warna kepala kura-kura jantan
abu-abu atau putih, sedangkan brtina memiliki warna kepala coklat.Kura-kura ini
memakan berbagai jenis tanaman seperti mangrove, enceng gondok, dan beberapa
jenis tumbuhan air lainnya.Kura-kura betina dapat menghasilkan sekitar 15-20
butir telur.Telur diinkubasi selama 3 bulan. Habitat kura-kura ini adaalh
pada perairan tawar dan muara sungai.
Kura-kura ini tersebar di Indonesia (Kalimantan dan Sumatra), dan Malaisya
(Gembiralokazoo.com)

9) Cuora amboinensis
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptiliac
Ordo : Testudines
Famili : Geoemydidae
Genus : Cuora
Spesies : Cuora amboinensis(Schlegel & Miller, 1844)
Sources:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Cuora
amboinensis memiliki tempurung yang emmbulat tinggi
dan perisai perut yang dapat ditekuk menurut garis melintang, sehingga dapat
menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat.Panjang tubuh dapat mencapai
18 cm. cuora menyukai tumbuh-tumbuhan, udang, ikan kecil dan cacing.Kura-kura
betina dapat bertelur sebnyak 1-5 butir telur dengan masa inkubasi 76
hari.Habitat asli kura-kura ini adalah di lahan basah dilingkungan sungai besar
atau kecil, rawa-rawa, dan bahkan sawah. Kura-kura ini tersebar di pulau- pulau
Indonesia timur: Sulawesi, Maluku (Ambon, Buru, Halmahera, Seram), Timor, dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya (Gembiralokazoo.com)
10)
Chelodina
longicollis
Chelodina
longicollis
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Family :
Chelidae
Genus :
Chelodina
Spesies :
Chelodina longicollis (Shaw, 1794)
Sumber:
www.iucnredlist.org
b. Deskripsi:
Chelodina
longicollis ini sering disebut “kura-kura leher
ular” karena lehernya yang panjang dan lentur, sehingga setiap kepala bergerak
akan terlihat seperti ular. Lehernya memiliki panjang yang hamper sama dengan
panjang karapaksnya. Karapaks memiliki panjang sekitar 25 cm dan berwarna
merah, coklat atau hamper hitam.Kura-kura ini merupakan kura-kura pemakan
daging (karnivora).Kura-kura ini adalah pemakan berbagau jenis serangga air dan
darat, ikan-ikan kecil, katak, dan berbagai jenis molusca dan cacing.Kura-kura
betina jenis ini bertelur pada saat musim semi dan awal musim panas.Trelur yang
dihasilkan 20 butir yang memiliki cangkang keras.Telur-telur tersebut
diinkuvasi selama 3 bulan didalam timbunan pasir tepi sungai atau
rawa.Kura-kura ini hidup di perairan berarus lambat, rawa dan kolam.Kura-kura
ini tersebar di daerah Australiua bagian selatan (Gembiralokazoo.com).
11)
Chelus
fimbriatus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Chelidae
Genus : Chelus
Spesies : Chelus
fimbriatus (Schneider, 1783)
Sumber:
www.reptarium .cz
b. Deskripsi:
Chelus
fimbriatus disebut juga kura-kura mata-mata.Kura-kura ini
meiliki karapaks dan kepala Nampak seperti sisik.Bentuk kepalanya segitiga dan
berhidung panjang.Kura-kura jenis ini memakan ikan kecil dan serangga.Kura-kura
betina mampu bertelur sebanyak 12-28 butir.Habitat asli kura-kura ini adalah
danau, anak sungai, dan kolam.Kura-kura ini tersebar di Amerika bagian selatan
(Gembiralokazoo.com).
12)
Carettochelys
insculpta
Carettochelys
insculpta
a. Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Carettochelydae
Genus : Carettochelys
Spesies : Carettochelys insculpta (Ramsay, 1886)
Sumber: www.iucnredlist.org
b.
Deskripsi:
Carettochelys
insculpta disebut juga “kura-kura moncong babi: karena
memiliki hidung seperti hidung babi, panjang dan memiliki moncong yang besar
menghadap ke depan. Kakinya berbentuk sirip dayung, mirip penyu yang diujungnya
terdapat kuku.Kura-kura ini memakan berbagai jenis ikan-ikan berukura kecil,
cacing, jangkrik, udang, buah dan tumbuhan air. Kura-kura betina akan bertelur
saat akhir musim kering di tepi sungai, yaitu di pasir dengan membuat lubang
yang tidak begitu dalam. Kura-kura ini dapat bertelur 10-25 butir.Kura-kura
jenis ini hidup di perairan tawar seperti sungai, kolam, danau, teluk, dan
muara (berlumpur/berpasir).Kura-kura jenis ini telah tersebar di Indonesia
(Papua bagian selatan) dan Australia bagian utara (Gembiralokazoo.com).
13)
Pogona
vitticeps
Pogona
vitticeps
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Agamidae
Genus : Pogona
Spesies : Pogona vetticeps (Pavel Szabo, 2006)
Sumber:
www.reptarium .cz
b. Deskripsi:
Pogona
vitticeps sering disebut juga kadal dragon.Kadal yang
mendapatkan namanya dari kemiripannya dengan hewan mitologi naga ini dapat
mencapi panjang hingga 22 inci.Kadal jantan memiliki ukuran kepala yang lebih
besar dan jenggot yang lebih jelas disbanding kadal betina.Meskipun bukan jenis
hewan yang hidup berkelompok, namun dialam liar mereka saling dijumpai
bergerombol pad saat berjemur.Kadal ini menyukai beragam jenis serangga. Dalam
sekali bertelur, kadal ini akan menghasilkan 11 hingga 30 butir telur yang
ebrbentuk lonjong dengan masa inkubasi 60-80 hari. Kadal dragon hidup di daerah
berpasir dan kadang dapat dijumpai didaerah bebatuan dengan suhu yang
kering.Penyebaran kadal ini banyak dijumpai didaerah Australia Tengah
(Gembiralokazoo.com).

14) Chlamidasaurus kingii
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Agamidae
Genus :Chlamidasaurus
Spesies : Chlamidasaurus kingii (Gray, 1825)
Sumber:
www.iucnredlist .org
b. Deskripsi:
Chlamidasaurus
kingii disebut juga soa payung.Panjang tubuh hewan ini
dapat mencapai 91 cm. Pada bagian lehernya terdapat perisai, jika dibuka
seperti payung.Tubuhnya berwarna coklat muda atau coklat tua.Kadal ini memakan
berbagai macam serangga dan reptile kecil.Soa betina mampu menghasilkan 8-15
butir telur dengan masa inkubasi 54-82 hari.Habitat asli soa payung adalah pada
hutan tropis, hutan savan, dan hutan terbuka.Soa ini tersebar di Australia dan
Papua (Gembiralokazoo.com).

15) Varanus acanthurus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus acanthurus (Boulenger, 1885)
Sumber:
www.reptarium.cz
b. Deskripsi:
Varanus
acanthurus merupakan biawak berukuran sedang dengan panjang
maksimal total 70 cm dengan panjang ekor kurang lebih 1/3 panjang tubuhnya.
Ekor biawak jenis ini memiliki bentuk unik, seperti dikelilingi duri.Di alam
liar, biawak jenis ini biasa memakan jenis-jenis serangga berukuran sedang
hingga besar, kadal-kadal kecil, tokek, namun dalam penangkaran banyak
diberikan tikus untuk memenuhi asupan nutrisinya.Rasio untuk mengembangbiakkan V.acanthurus adalah satu jantan banding
satu betina dengan bulan berbiak adalah Agustus hingga November. Di penangkaran
rata-rata telur yang dihasilkan adalh 30 butir dengan keberhasilan menetas
sebesar 50% dan masa inkubasi antara hingga 5 bulan tergantung temperature
(Gembiralokazoo.com)
16) Varanus auffenbergi
a.
Klasifikasi:
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus auffenbergi (Sprackland, 1999)
b. Deskripsi:
Varanus
auffenbergi disebut juga biawak rote.Biawak jenis
ini memiliki panjang tubuh hingga 60 cm. tubuhnya berwarna abu-abu dengan
titik-titik gelap sepanjang tubuh.Biawak ini merupakan salah satu jenis bawak
terkecil.Makan biawak rotte adalah aneka jenis serangga, ketam atau yuyu,
berbagai jenis kodok, ikan, kadal, burung, serta mamalia kecil seperti tikus.
Biawak ini ebrkembang biak dengan bertelur (ovipar). Habitat asli biawak rotte
adalah tepi sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, rawa-rawa, termasuk
pula rawa bakau. Biawak ini tersebar dipulau rote
(Gembiralokazoo.com)
(Gembiralokazoo.com)
17)
Tribonotus
gracilis
Tribonotus
gracilis
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Scincidae
Genus : Tribolonotus
Spesies : Tribolonotus gracilus (De Rodij, 1909)
Sumber:
www.reptarium.cz
b. Deskripsi:
Tribonotus
gracilis merupakan jenis kadal yang sangat jinak. Ukuran
tubuh kadal ini dapat mencapai 25 cm. usia rata-rata mencapai 10 tahun. Kadal
ini emmiliki lingkara warna merah disekeliling matanya.Kadal jenis ini memakan
jangkrik, cacing atau serangga lainnya. Kadal jenis ini berkembang biak dengan
bertelur, dengan bertelur satu tahun sekali. Telurnya dapat menetas dlam jangka
waktu 40-90 hari.Biasanya dalam rentan waktu setelah emngeluarka telur
berikutnya. Ketika baru lahir, kadal ininberukuran 7 cm (Gembiralokazoo.com)
18)
Lepidothrys
fernandi
Lepidothrys
fernandi
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Scincidae
Genus : Lepidothrys
Spesies : Lepidothrys fernandi (Burton, 1836)
Sumber:
www.reptarium.cz
b. Deskripsi:
Lepidothyris
fernandi disebut juga kadakl apai. Kadal ini memiliki
panajang 22-37 cm. sisiknya berwarna kemerahan dan kuning seperti api dengan
warna garis-garis hitam dan bercak-bercak keperakan. Makanan kadal api adalah
serangga-serangga kecil, jangkrik, lebah, lalat, dan lainnya. Kadal api betina
menghasilkan 5-8 butir telur dengan masa I kubasi 40-45 hari. Hewan ini jenis
semi terrestrial, terkadang hidup dibalik serasah, batu, dan kayu.
Penyebarannya meliputi Kamaerun, Nigeria, Papua Nugini, Liberia, Ghana, Pantai
Gading, dan Sierra leone (Gembiralokazoo.com)
19)
Eublepharis
macularus
Eublepharis
macularus
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Eublepharidae
Genus : Eublepharis
Spesies : Eublepharis macularus (Blyth, 1854)
Sumber:
www.reptarium.cz
b.
Deskripsi:
Eublepharis
macularis termasuk tokek yang berukuran besar. Tokek dewasa
memiliki berat 40060 gram, dan panjang tubuhnya 6,5-8,5 cm, tokek ini memiliki
ekor yang besar dengan ujung yang
tum[pul. Warna dasar Gecko ini adalah putih, karena jenis gecko albino dengan
corak tubuh warna kuning., sedangkan biasanya gecko jenis ini emiliki corak
tubuh berwarna hitam. Tokek ini memakan berbagai jenis serangga.Jenis kelamin
anak yang dihasilkan tokek ini ditentukian oleh suhu. Pada suhu dingin kurang
dari 300C akan menghasilkan anak dengan kelamin betina, sedangkan
suhu diatas 300C akan menghasilkan anak dengan kelamin jantan.
Kematangan seksual tokjek jenis ini terjadi pada saat umur 8-9 bulan. Hewan ini
akan hidup sebagai pasangan tunggal. Tokek jenis ini emyukai habitat daerah
ebrbatu., kerena pada saat pagi hari hewan ini dapat menyerap panas dari batu
untuk menjaga metabolism dan suhu tubuhnya. Hewan ini tersebar di selatan Asia
Tengah, Pakistan, dan Barat laut India (Gembiralokazoo.com)

20)
Heloderma
suspectum
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Helodermatidae
Genus : Heloderma
Spesies : Heloderma suspectum (Cope, 1869)
Sumber: www.iucnredlist.org
b.
Deskripsi:
Heloderma
suspectum sering disebut juga monster gila.Hewan ini merupakan
jenis kadal beracunyangb memiliki panjang tubuh sekitar 30-40 cm. warna tubuh
hitam dan jingga atau kuning berbentuk melingkar.Ekor menyimpan lemak untuk
cadangan makanan.Hewan ini emrupakan hewan karnivora yang memakan berbagai
jenis vertebrata kecil seperti tikus, burung dan juga memakan telur.Masa
reproduksi dimulai saat musim panas tiba.Betina menfhasilkan 3-5 telur dan
dierami kira-kira 10 bulan.Monster gila hidup di daerah tandus dan gersang,
seperti digurun yang memiliki suhu panas dan curah hujan sedikit. Hewan ini
tersebar dibagian barat daya Amerika Serikat dan utara Meksiko
(Gembiralokazoo.com)
21)
Ameiva
ameiva
Ameiva
ameiva
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Teiidae
Genus : Ameiva
Spesies : Ameiva ameiva (Linnaeus, 1758)
Sumber: www.reptarium.cz
b.
Deskripsi:
Biawak ameiva memiliki panjang tubuh dari
kepala hingga ekor 45-50 cm. ameiva jantan dan betina memiliki warna coklat
pada tubuhdengan bercak hitam yang tidak teratur.Ameiva memiliki mulut yang
lebar dan gigi yang tajam.Ameiva memakan serangga darat dan air, seperti
belalang, kecoa, rayap, kumbang, jangkrik dan larva.Hewan inin emnghasilkan
telur 3-6 butir telur.Ameiva mencapai kematangan secara seksual pada umur satu
tahun.Hewan ini hidup di lantai dasar hutan, terkadang berlindung di balik
serasah, batu, atau akar yang emmbentuk bagian seperti lubang. Hewan ini
tersebar di Amerika Selatan dan kepulauan Karibla (gembiralokazpp.com)

22)
Tupinambis
teguixin
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Teiidae
Genus : Tupinambis sumber:scserp.com
Spesies : Tupinambis teguixin (Linnaeus, 1758)
Sumber: www.reptarium.cz
b.
Deskripsi:
Biawak memiliki bentuk tubuh seperti kadal, memiliki
ekor panjang dan mempunyai lidah bercabang. Kepalanya besar, ujung meruncing
dan dapat ditegakkan atau mendongak ke atas.Otaknya dilindungi oleh oleh suatu
lapisan tulang yang keras yang berguna untuk melindungi otak dari tekanan pakan
saat biawak tegu menelan mangsa.Biawak tegu mempunyai gigi-gigi yang panjang,
agak melengkung dan kadang-kadang bergerigi pada sisi bagian belakang.Kulitnya
berwarna kuning kecoklatan dan terdapat bentukan warna hitam melingkar seperti
cincin yang terdapat dari bagian belakang mata sampai ujung ekor. Biawak
berkembang biak dengan cara bertelur, biasanya berjumlah 7-30 butir,
telur-telurnya diletakkan di dalam lobang yang ditimbun menggunakan pasir dan
seresah berupa daun-daun dan ranting kering. Telur menetas karena panas dari
sinar matahari dan suhu hasil fermentasi daun.Anak-anak biawak teguakan keluar
sendiri dari sarangnya tanpa bantuan oleh induknya. Biawak tegu adalah
predator, memakan binatang lain. Saat masih anak biawak tegu akan memakan
serangga, laba-laba dan telur burung, setelah dewasa juga memakan reptilia
lainnya..Biawak tegu hidup di tepian sungai atau kolam hutan trippik.Tersebar
di Amerika Selatan (Gembiralokazoo.com).
E. Kelas
Aves
1. Ketupa
ketupu
a. Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Classis
: Aves
Subclassis
: Neornithes
Superordo
: Neognathae
Ordo
: Strigiformes
Famili
: Strigidae
Genus
: Ketupa
Spesies
: Ketupa ketupu (wordpress.com)
b. Deskripsi :
Berukuran panjang 45 cm, berwarna coklat kekuningan, dengan
berkas telinga mencolok.Bulu tubuh di bagian atas coklat, bergaris-garis hitam,
yang dibatasi warna kuning tua.Warna bulu di bagian bawah kuning merah bata
dengan garis-garis berwarna hitam tebal.Mata berwarna kuning terang, paruh
abu-abu, kaki warna kuning.Bulu burung hantu tebal, lembut, ekor pendek.Kepala
berbentuk bulat berukuran besar. Mata juga berukuran besar mengarah ke depan,
paruhnya berkait dan cakarnya amat tajam. Burung hantu pada waktu malam sering
kita dengar suaranya yang terus menerus, tak henti-henti yang
disuarakan dari persembunyiannya, kadang terdengar pekikan saat terbang. Jumlah
telur burung hantu yaitu 1-4 butir yang diletakkan di dalam sarangnya, dierami
selama 4-5 minggu.Telur dierami oleh burung hantu yang betina, pakan disediakan
oleh burung hantu yang jantan.Burung hantu di habitat alamainya memakan
serangga, udang, ikan, katak, reptilia, dan tikus.Burung hantu pada malam hari
lebih menyukai di daerah terbuka di luar hutan, perkebunan, pekarangan, sawah
atau pinggiran sungai. Sebarannya di Asia Tenggara, Kalimantan, Nias, Jawa dan
Bali (gembiralokazoo.com).
2. Haliastur indus
a.
Klasifikasi:
Klasifikasi:
Kerajaan :Animalia
Filum
:Chordata
Kelas :Aves
Order :Falconiformes
family :Accipitridae
Genus : Haliastur
Spesies :
H. Indus
b. Deskripsi :
Burung Elang Bondol memiliki ukuran
sedang dengan panjang tubuh mencapai 45 cm, berwarna putih dan coklat
pirang.Elang bondol remaja memiliki warna bulu seluruh tubuh kecoklatan.Warna
berubah putih keabu-abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya
pada tahun ketiga.Ujung ekor bundar, iris mata coklat, paruh dan sera abu-abu
kehijauan, kaki dan tungkai kuning kusam. Ketika dewasa, warna bulu tubuhnya
pada bagian kepala, leher, dan dada putih, sedangkan bagian sayap, punggung,
ekor, dan perut coklat terang dengan bulu primer yang hitam.Telur burung
ini berwarna putih, sedikit berbintik merah, jumlah 1-4 butir.Berkembang biak
pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari.Anakan
mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa
mandiri setelah 2 bulan kemudian.Burung ini memakan mamalia kecil, ayam, aves
yang berukuran kecil dan beberapa jenis reptil serta serangga.Habitat elang
bondol adalah di rawa-rawa.Mereka menyukai pohon yang tinggi untuk membuat
sarang. Sarang-sarang diletakkan di daerah dekat dengan ujung agar terlindung
dari mamalia atau hewan lain yang dapat memakan telur atau anaknya. Mereka
ditemukan di anak benua India, Asia Tenggara dan Australia (gembiralokazoo.com).
3.
Elang brontok
Elang brontok
a.
Klasifikasi : Bangsa Accipitriformes, Suku Accipitridae
b.
Deskripsi :
Panjang tubuhnya mencapai 60-72 cm,
dengan warna bulu pada umumnya cokelat di bagian dorsal tubuhnya, dan memiliki
garis-garis hitam melintang pada bagian sayap dan ekor yang Nampak jelas ketika
terbang.Terdapat bintik-bintik pada bagian leher dan cokelat pada bagian dada
dan perut. Pada ras-ras tertentu memiliki jambul sekitar 4-6 helai bulu dan
pada beberapa ras lain sedikit berjambul atau tidak berjambul sama sekali.
Elang muda memiliki warna bulu yang pucat dan kurang jelas atau samar.Pada umumnya
burung ini memasuki musim kawin saat bulan April-Agustus atau Oktober.Bertelur
di pohon yang sangat tinggi dan terbuat dari ranting-ranting.Memiliki satu
butir telur, jarang sekali dua atau lebih.Telur berwarna putih dengan bintik
kemerahan.Burung ini termasuk ke dalam binatang karnivora (pemakan
daging).Sebagian besar makanannya adalah mamalia keci, reptil dan beberapa
jenis aves berukuran kecil.Pada umumnya burung ini memasuki musim kawin saat
bulan April-Agustus atau Oktober.Bertelur di pohon yang sangat tinggi dan
terbuat dari ranting-ranting.Memiliki satu butir telur, jarang sekali dua atau
lebih.Telur berwarna putih dengan bintik kemerahan (gembiralokazoo.com).
4.
Macau merah
Macau merah
a.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo :
Psittaciformes
Famili : Psittacidae
b.
Deskripsi : Burung macau merah memiliki bulu dengan warna cerah dan
didominasi oleh warna merah. Pada hampir seluruh bulunya berwarna merah dengan
bagian punggung dan bulu sayap bagian tengah berwarna kuning cerah, warna biru
pada ujung sayap dan ekor. berat tubuhnya mencapai 1200 g dan panjang tubuhnya
sekitar 89 cm. Burung jantan memiliki ekor lebih panjang dan paruh lebih besar
dari pada burung betina. Warna tubuh mereka cerah setelah dewasa, sedangkan
saat muda sedikit lebih kusam dan lebih dominan warna merah pada seluruh bulu
tubuhnya. Burung ini termasuk jenis hewan monogamy, berkembang biak setiap
1-2 tahun sekali. Burung betina menghasilkan 2-4 butir telur, dengan masa eram
(inkubasi) sekitar 24-25 hari. Burung-burung muda akan tetap tinggal dengan
induknya sampi berumur sekitar 1 tahun. Induk tidak akan melakukan perkawinan
kembali sebelum burung-burung muda hidup soliter. Burung muda akan soliter
setelah berumur sekitar satu tahun atau lebih, dan kematangan seksual akan
tercapai setelah berumur 3-4 tahun. Ini juga termasuk burung pemakan
biji-bijian (frugivorus). Makanannya terdiri dari berbagai macam jenis
biji-bijian, kacang-kacangan, buah, madu dan bunga. Burung ini hidup dan
tinggal di pepohonan yang tinggi, di hutan hujan dataran tinggi dengan elevasi
1000 m dpl. Burung ini dapat ditemukan di Meksiko bagian tenggara, Amazon,
Peru, Bolivia dan Brazil (gembiralokazoo.com).
5.
Aceros
undulates
Aceros
undulates
a.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo :
Coraciiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Aceros
Spesies :Aceros undulates
(Mackinon et al,2010).
b.
Deskripsi :
Burung ini mempunyai ukuran sedang
di dalam kelompoknya, panjang tubuh mencapai 100 cm. Burung julang emas bulu
bagian punggung, sayap, perutnya berwarna hitam dan ekornya berwarna putih.
Mempunyai mata berwarna kuning, kulit di sekitar mata berwarna merah.Paruh
berwarna kuning gading dengan bangunan yang terbuat dari bahan tulang, bentuk
mirip tanduk yang berada di atas paruh.Kaki berwarna hitam. Burung yang
berjenis kelamin jantan, bulu kepala berwarna krem, bulu alis kemerahan.
Kantung leher berwarna kuning, tidak berbulu dan terdapat garis berwarna
hitam.Sedangkan burung yang berjenis kelamin betina, kepala dan leher berwarna
hitam, kantung keher berwarna biru, tidak ditumbuhi bulu.Julang emas betina
bertelur 2 butir, telur dierami oleh yang betina di dalam lubang pohon.Selama
mengerami yang betina mendapan kebutuhan pakan jari yang jantan dengan jalan
disuapi melewati lubang.Lubang pohon tinggal disisakan sebesar ukuran paruh,
penutup lubang menggunakan lumpur dan air liurnya.Pada waktu mencari pakan
sering dijumpai berkelompok dengan dengan burung julang lainnya.Jenis pakan
yang disukai adalah buah-buahan, namun sering dijumpai makan serangga dan
inverbrata lainnya.Kadang juga memakan katak, kadal, telur burung lainnya,
burung kecil, dan tikus.Di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka satwa ini
diberi pakan pisang, pepaya, dan daging.Hutan tropika basah, di berbagai
ketinggian hingga 2.000 m. Sebarannya di Kalimantan dan Sumatera, Jawa dan Bali
(gembiralokazoo.com).
6.
Ara ararauna
Ara ararauna
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordate
Kelas : Aves
Ordo :
Psittaciformes
Family : Psittacidae
Genus
: Ara
Spesies
:
Ara
ararauna(iucn.redlist.org)
b. Deskripsi :
Burung
macau ini memiliki panjang tubuh sekitar 81,28-91,44 cm, berat tubuhnya sekitar
900- 1814 g, dan rentang sayapnya mencapai 104,14-114,3 cm. Bagian dorsal
tubuhnya berwarna hijau, sedangkan bagian ventral tubuhnya memiliki warna
kuning hingga oranye. Keningnya memiliki warna hijau zaitun, leher, kaki dan
paruhnya berwarna hitam, bulu bagian wajah di belakang paruh dan sekitar mata
berwarna putih dengan corak garis-garis berwarna hitam.Kematangan seksual
burung macau jantan dan betina terjadi setelah berumur 3 atau 4 tahun. Musim
kawin terjadi terjadi dua tahun sekali. Burung betina mampu menghasilkan 2-3
butir telur dan di tempatkan di sarangnya yaitu di pohon yang tinggi dan di
lubang kayu yang telah dibuat oleh hewan lain. Masa inkubasi telur-telurnya
sekitar 28 hari, setelah 3 bulan dari menetas maka anak (burung muda) akan
mulai terbang dan hidup mandiri. Hewan ini merupakan jenis satwa pemakan
biji-bijian (frugivorus).Burung ini memakan berbagai macam biji-bijian, seperti
rumput, padi-padian, maupun buah-buahan.Macau biru emas hidup terutama di hutan
hujan dan berawa, mereka membuat sarang di pohon yang sangat tinggi untuk
menghindari predatornya. Burung ini tersebar di Amerika Selatan daerah Trinidad
dan Venezuela, Peru, Brasil, Bolivia, dan Paraguay (gembiralokazoo.com)
7.
ALAP ALAP SULAWESI
ALAP ALAP SULAWESI
(gembiralokazoo.com)
a. Klasifikasi:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Falconiformes
Familia
: Falconidae
Genus
: Microhierax
Spesies
: Microhierax fringillarius (iucn.redlis.org)
b.
Deskripsi :
Panjang tubuhnya sekitar 33-38 cm. Bagian atas kepala
berwarna cokelat, jambul dan wajah berwarna abu-abu tua atau agak
kekuningan.Iris mata berwarna kuning, dengan retina hitam gelap, paruh bagian
atas bengkok (seperti paruh elang) dan berwarna hitam.Bulu punggung berwarna
cokelat kemerahan dan sedikit warna hitam.Ekor berwarna cokelat dengan garis
hitam.Bulu dada berwarna putih dengan beberapa bulu berwarna cokelat atau agak
kemerahan yang tersebar.Perilaku
: Burung ini termasuk pemburu yang handal, mampu terbang tinggi dan jangkauan
terbangnya luas. Aktif saat siang hari (diurnal) untuk berburu
makanan.Aktifitas lebih banyak dihabiskan di pepohonan tinggi dan sedikit
rimbun untuk mencari mangsa dan mengamati pergerakannya.Reproduksi : Pada umumnya burung betina menghasilkan 1-2 butir
telur. Telur diletakkan di sarang yang terbuat dari ranting dan daun-daun
rumput kering. Burung betina akan mengerami telur hingga menetas.Pakan : Burung ini memakan berbagai
jenis mamalia kecil, reptile dan amfibi. Terkadang burung ini juga memakan
serangga kecil.Habitat : Hidup
di daerah hutan dataran rendah. Hewan ini termasuk jenis endemik pulau Sulawesi
di Indonesia (gembiralokazoo.com)
8. ELANG JAWA

a.
Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordate
Kelas : Aves
Ordo : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Nisaetus
Spesies : Nisaetus
bartelsi
b.
Deskripsi :
Elang jawa merupakan jenis burung
elang yang berukuran sedang.Panjang tubuhnya mencapai 60-70 cm (dari paruh
hingga ujung ekor).Bulu umumnya berwarna cokelat kemerahan pada bagian kepala
dan perut, keemasan atau cokelat kekuningan pada bagian tengkuk, pada bagian
sayap cokelat gelap atau kehitaman.Burung ini memiliki jambul yang terdiri dari
3-5 bulu pada bagian kepala yang berwarna hitam dengan ujung putih.Bulu pada
bagian paha terus tumbuh hingga bagian dekat jari-jari kaki.Umumnya burung
betina memiliki ukuran tubuh lebih besar. Perilaku : Burung ini aktif saat siang hari (diurnal), saat
berburu burung ini akan terbang melayang dan akan menukik saat menyergap
mangsanya, terkadang burung ini juga mengawasi daerah sekitarnya dengan
bertengger di dahan pada pohon yang tinggi, saat melihat mangsanya kemudian burung
akan terbang dan menangkap mangsanya. Umumnya mereka hidup soliter
(menyendiri).Reproduksi : Burung
ini mempunyai masa bertelur antara bulan Januari hingga Juni. Sarang dibuat
dari ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, sarang diletakkan di atas
ranting pohon hingga ketinggian mencapai 20-30 m di atas permukaan tanah.Burung
betina umumnya hanya menghasilkan 1-2 butir telur dan diinkubasi selama sekitar
47 hari.Elang Jawa memakan berbagai jenis burung kecil dan unggas lainnya,
mamalia berukuran kecil seperti tikus, tupai, kelinci, hingga yang berukuran
sedang seperti monyet.Burung ini juga memakan berbagai jenis reptil kecil
seperti kadal, biawak, dan ular.Burung ini hidup di lereng-lereng pegunungan
dan bukit.Kini keberadaannya hanya di hutan hujan saja. Hewan ini endemic pulau
Jawa(gembiralokazoo.com)
9.
ELANG LAUT PERUT PUTIH
ELANG LAUT PERUT PUTIH
a. Klasifikasi:
Kerajaan: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Falconiformes
Famili:
Accipitridae
Genus:
Haliaeetus
Spesies:
Haliaeetus
leucogaster
b.
Deskripsi :
Mempunyai panjang tubuh mencapai 65-85 cm, rentang sayap 170-220
cm dengan berat tubuh burung jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg.
Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher
berwarna putih.Iris coklat.Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu.Tungkai tanpa
bulu dan kaki berwarna abu-abu.Saat terbang, ekornya yang pendek tampak
berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf "V".Reproduksi : Musim kawin terjadi
sekitar Januari-Agustus. Kebanyakan bertelur 1-2 butir, dengan masa pengeraman
40-45 hari.Telur-telur diletakkan di sarang yang sangat besar dan lebar.Sarang
tersebut dibuat di tebing-tebing tinggi atau di ranting ujung pohon.Pakan : Hewan ini memakan berbagai
jenis ikan laut, rawa atau sungai yang bermuara di laut. Burung ini juga
memakan berbagai jenis burung, reptile, dan mamalia.Habitat : Burung ini ditemukan di daerah pesisir, sering terlihat
terbang di atas perairan. Penyebarannya India, Asia Tenggara, Filipina,
Indonesia dan tersebar luas di Australia. (gembiralokazoo.com)
10.
MERAK
HIJAU
MERAK
HIJAU
a.
Klasifikasi:
Kerajaan: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas: Aves
Ordo : Galliformes
Family: Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : Pavo muticus
b.
Deskripsi :
Burung jenis ini berukuran besar,
panjang tubuh jantan mencapai 210 cm, sedangkan betina 120 cm. Kaki
berukuran panjang, dan tampak ramping, terdapat taji. Burung merak jantan
dewasa saat memasuki musim kawin bulu ekornya memananjang dan indah, terdapat
deretan manik-manik dan dapat direntangkan sehingga menyerupai kipas yang
berukuran besar. Manik-manik pada bulu ekor akan tampak mirip mata,
berwarna biru ditengah, dikelilingi warna kuning kecoklatan sehingga tampak
indah saat bulu-bulu ekor direntangkan. Warna bulu pada leher hingga punggung
bagian depan dan dada berwarna hijau, hijau-kebiruan dan kuning-kehijauan
membentuk pola manik-manik yang berukuran kecil. Manik-manik mirip seperti
susunan genting di atap rumah. Di bagian kepala atas, posisi agak
belakang terdapat bulu-bulu yang bertangkai sebagai mahkota. Sayap
berwarna hijau-kebiruan, bulu-bulu primer yang terletak di tepi sayap berwarna
coklat.Paruh, kaki, jari-jari kaki dan taji berwarna putih kekuningan. Mata
bulat, hitam, terletak disamping kepala, pada posisi tengah bulu-bulu yang
membentuk garis horisontal berwarna biru, di bawah mata berwarna biru dan
kuning-kecoklatan dan di bagian atas mata berwarna biru. Musim kawin
berlangsung pada bulan Juli dan Agustus, sarang dibuat di atas tanah di
tengah-tengah semak belukar atau di atas pohon. Jumlah telur biasanya 3-5
butir, yang akan dierami selama 28 hari sehingga telur-telur akan menetas pada
bulan September dan Oktober saat musim penghujan ti. Jenis-jenis pakan yaitu:
biji-bijian, buah-buahan, kecambah, sayur, cacing, insekta, amphibia dan kadang
juga reptilia. Hidup di lahan terbuka, semak belukar dan terdapat pohon-pohon
berukuran tinggi yang lebat, dekat sumber air seperti danau atau sungai.
Tersebar di Indonesia (gembiralokazoo.com)
11.
NURI
ABU ABU AFRIKA
NURI
ABU ABU AFRIKA
a.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Psittaciformes
Superfamily : Psittacoidea
Family : Psittacidae
Subfamily : Psittacinae
Genus : Psittacus
Species : Psittacus erithacus
b.
Deskripsi :
Seperti namanya, burung ini memiliki penampilan morfologi
(fisik) bulu berwarna abu-abu, umumnya bagian sayap terlihat sedikit lebih
gelap, sedangkan bagian perut ke belakang berwarna lebih terang.Panjang
tubuhnya sekitar 33 cm. Paruh berwarna hitam, ekor ada yang berwarna abu abu
dan ada pula yang berwarna merah.Perilaku
: Burung ini hidup di pohon-pohon yang tinggi, berkelompok dan terkadang dalam
pasangan. Beraktifitas pada pagi dan sore hari (diurnal), sedangkan saat siang
hari cenderung akan beristirahat di rimbunan pohon. Burung ini memiliki
komunikasi yang sangat baik antara pasangan atau kawanan dalam kelompoknya.Reproduksi : Burung betina mampu
menghasilkan 1-3 butir telur (umumnya 2 butir). Meletakkan telur di dalam
sarang yang berada di lubang-lubang kayu. Ketika betina mengerami telur, maka
pejantan akan mencari makan untuk betinanya.Pakan : Sama seperti jenis paruh bengkok lainnya, burung ini juga
memakan berbagai jenis buah-buahan dan biji-bijian, terutama kacang-kacangan.Habitat : Merupakan jenis burung yang
hidup di daerah hutan hujan sekunder. Penyebarannya di benua Afrika, terutama
Afrika Barat dan Afrika Tengah (gembiralokazoo.com)
12.
PELIKAN
PELIKAN
a.
Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Classis
: Aves
Ordo
: Pelecaniformes
Famili
: Pelecanidae
Genus
: Pelecanus
Spesies
: Pelecanus conspicilatus
b.
Deskripsi :
Burung ini berukuran besar, panjang tubuh 1,27-1,7 m,
rentangan sayap 2-2,8 m, dan beratnya 11-15 kg. Warna bulu didominasi putih,
bulu-bulu primer sayap, sebagian punggung dan ekor berwarna hitam.Paruh
berukuran besar, lurus dan panjang. Paruh atas dilengkapi kait pada ujungnya,
sedangkan paruh bawah dilengkapi kantung yang lebar. Warna paruh putih
kemerahan, dibagian tepi warna nampak lebih gelap.Kaki tampak pendek, diantara
jari-jari terdapat selaput yang kuat.Mata berukuran kecil, bentuk bulat.Perilaku : Burung ini merupakan burung
yang hidup berkelompok, jumlah kelompok 50 ekor sampai ribuan. Mempunyai
kebiasaan migrasi dari benua satu ke benua lainnya.Selain itu juga mempunyai
kemampuan renang yang baik. Menangkap ikan dengan cara menyendokkan paruh bawah
pada mangsanya lalu memuntahkan airnya dengan menahan mangsa tetap di dalam
paruh.Reproduksi : Induk betina
bertelur sebanyak 4 butir yang berukuran besar dan berwarna putih. Pengeraman
dilakukan induk jantan dan betina secara bergantian selama 30 hari, setelah
menetas anak-anaknya akan diasuh secara bersama-sama. Pakan : Di alam burung pelikan memakan ikan, rata- rata 1 ekor
pelikan memakan 6kg/hari. Di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka diberi
pakan ikan sebanyak 1 kg/ekor/hari.Habitat
: Dekat rawa-rawa. Danau, pantai, dan sungai. Tersebar di Australia, Asia
Tenggara dan Tengah (gembiralokazoo.com)
13.
RANGKONG BADAK
RANGKONG BADAK
a. Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo :
Bucerotiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Buceros
Spesies : Rhinoceros
b. Deskripsi :
Burung ini mempunyai ukuran besar di
dalam kelompoknya, panjang tubuh mencapai 110 cm. Burung rangkong jawa bulu
bagian kepala,punggung, dada, dan sayap berwarna hitam. Bulu perut, paha,
pangkal dan ujung ekor berwarna putih. Di bagian tengah ekor ada strip
melintang berwarna hitam. Mempunyai mata berwarna merah, iris hitam.Paruh
berwarna kuning gading dengan bangunan yang menyerupai cula badak berwarna
kuning kemerahan yang terbuat dari bahan tulang yang berada di atas paruh.Kaki
berwarna hitam. Perilaku :
Pada waktu bereproduksi hidup berpasangan, namun akan membentuk kelompok di
luar waktu musim reproduksi. Burung ini menyukai terbang tinggi di atas hutan
dengan kepakan sayap yang berat dengan kepala tampak menjulur ke depan. Suara
yang dikeluarkan “ kronnk-kronnk” berulang-ulang.Reproduksi : Julang emas betina bertelur 1-2 butir, telur dierami
oleh yang betina di dalam lubang pohon. Selama mengerami yang betina mendapat
kebutuhan pakan jari yang jantan dengan jalan disuapi melewati lubang.Lubang
pohon tinggal disisakan sebesar ukuran paruh, penutup lubang menggunakan lumpur
dan air liurnya.Pakan : Pada
waktu mencari pakan sering dijumpai berkelompok dengan dengan burung julang
lainnya. Jenis pakan yang disukai adalah buah-buahan, namun sering dijumpai
makan serangga dan inverbrata lainnya.Kadang juga memakan katak, kadal, telur
burung lainnya, burung kecil, dan tikus.Habitat
: Hutan tropika basah, di berbagai ketinggian hingga 2.000 m. Sebarannya di
Kalimantan dan Sumatera, Jawa dan Bali (gembiralokazoo.com)
14.
PINGUIN JACKASS
PINGUIN JACKASS
a. Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Sphenisciformes
Famili : Spheniscidae
Genus :
Spesies : Spheniscus demersus
(iucn.redlist.org)
b.
Deskripsi
:
Pinguin Afrika atau
Pinguin Jackass merupakan salah satu dari spesies penguin yang ada di dunia dan
hidup di wilayah tropis. Pinguin jackass memiliki tinggi badan antara 60 sampai
70 cm dengan berat badan maksimal dapat mencapai 3,7 kg. Seperti kebanyakan
penguin, warna bulu didominasi hitam dan putih yang berguna sebagai kamuflase
ketika didalam air, namun penguin Jackass memiliki pola berwana merah muda di
bagian atas mata. Perilaku
: Pinguin akan menginjak remaja pada usia 130 hari dan akan memiliki bulu
dewasa penuh pada usia 22 bulan. Periode ganti bulu memakan waktu kurang lebih
20 hari. Pinguin Jackass memiliki rentang hidup yang cukup panjang, dialam liar
tercatat mereka dapat hidup hingga usia 27 tahun. Betina memiliki periode subur
selama kurang lebih 10 tahun. Dan akan melakukan perkawinan pertama pada usia 4
- 6 tahun. Reproduksi : Pinguin
jackass bertelur sebanyak 1-2 butur telur dan dierami bergantian oleh kedua
orang tuanya di sarang yang terbuat dari ranting kayu dan semak-semak selama
kurang lebih 38 hari. Penguin Jackass muda berwarna abu-abu kebiruan.Pakan : Jenis-jenis pakan Jackas
Penguin berupa ikan lemuru/teri, sarden, mackerel, cumi-cumi dan udangHabitat : Pinguin jackass tersebar di
pantai barat benua afrika bagian selatan, antara Namibia dan Algoa Bay , dekat
Port Elizabeth , Afrika Selatan (gembiralokazoo.com).
15.
LASSER FLAMINGGO
LASSER FLAMINGGO
a.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Phoenicopteriformes
Family : Phoenicopteridae
Genus : Phoenicopterus
Spesies : Phoenicopterus minor
b. Deskripsi
:
leser
flamingo memiliki ukuran yang relative kecil dibandingkan dengan jenis flamingo
lainnya., beratmaksimal hanya mencapai 2,7 kg dan tinggi maksimal ketika
berdiri adalah 100cm dan bentang sayap antara 90-105 cm. bulunya berwarna pucat
dibandingkan dengan jenis flamingo lainnya dengan dominasi warna putih dan
merah muda pucat.Habitat : danau Riff Valley Ethiopia, Kenya dan Tanzania,
Afrika Barat, hingga India dan Pakistan. Dapat ditemui di danau berair asin dan
mereka tidak bermigrasi.Pakan : selain memiliki diet khusus yaitu ganggang
biru-hijau, mereka juga memakan beberapa jenis serangga kecil dan
krustaseaReproduksi : hanya mengeluarkan 1 telur berukuran besar dengan masa pengeraman
kurang lebih 28 hari (gembiralokazoo.com)
F. Kelas
Mamalia
1.
Orangutan
Kalimantan
Orangutan
Kalimantan
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Primata
Famili : Hominidae
Genus : Pongo
Spesies : Pongo pygmaeus (Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Orangutan
kalimantan postur tubuhnya lebih besar dibanding orangutan sumatera. P.
pygmaeus mempunyai berat tubuh sekitar 50 – 100 kg (jantan) dan 30-50
kg (betina) dengan tinggi rata-rata 1,5 meter. Tubuhnya ditutupi oleh rambut
berwarna coklat kemerahan, memiliki lengan yang panjang dan kuat, kaki pendek,
dan tidak memiliki ekor. Pejantan orangutan kalimantan memiliki benjolan dari
jaringan lemak di kedua sisi wajah yang mulai berkembang di masa dewasa setelah
perkawinan pertama. Sedangkan orangutan betina tidak memiliki benjolan lemak
yang besar, dan rambutnya relatif jauh lebih pendek.
Hewan
endemik kalimantan ini aktif pada siang hari (Mereka berkomunikasi dengan
suara. Hewan ini hidup menyendiri, terkadang mereka sering hidup dalam satu
keluarga. Onta termasuk hewan poligini (jantan kawin dengan lebih dari satu
betina)
Orangutan
Kalimantan betina memiliki masa estrus 30 hari dan ovulasi terjadi pada hari ke
15.Jenis ini tidak mengalami pembengkakan pada kelamin saat estrus.Masa gestasi
orangutan Kalimantan berlangsung selama 233-263 hari.Anak yang dilahirkan hanya
satu, jarang sekali dua. Bayi tersebut akan disapih setelah berumur 42 bulan.
Bayi yang dilahirkan beratnya kira-kira 1,7-2 kg.
Orangutan
kalimantan merupakan binatang omnivora walaupun lebih menyukai tumbuhan.
Makanannya adalah buah, dedaunan, kulit pohon, bunga, telur burung, serangga,
dan vertebrata kecil lainnya.
Habitatnya
aslinya adalah hutan di daerah dataran rendah hingga daerah pegunungan dengan
ketinggian 1.500 mdpl.Hidupnya selalu diatas pohon yang tinggi (arboreal).Orang
utan ini endemic di pulau Kalimantan (Borneo) (gembiralokazoo.com).
2.
Harimau Sumatra
Harimau Sumatra
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus
: Panthera
Spesies :
Panthera tigris(Pocock, 1929)
Deskripsi :
Harimau Sumatera
merupakan sub spesies terkecil dari kelompoknya. Tinggi pundaknya 75 cm dan
panjang tubuhnya 250 cm, serta berat tubuhnya 250 kg.Tubuhnya tertutup oleh
mantel rambut, loreng-loreng melintang tubuh.Jenis yang jantan mempunyai surai
di leher bagian bawah, surai merupakan rambut-rambut yang berukuran lebih
panjang dari rambut lainnya. Bersuara keras dengan tekanan pada suku kata
pertama, bunyi lain yang sering didengar yaitu memeong dan bunyi desis
dilakukan saat dalam keadaan terancam.
Harimau
hidup soliter, menyendiri, namun akan selalu berpasangan saat berburu, biasanya
dilakukan pada waktu sore menjelang malam hari, satu menghalau mangsa ke arah
lainnya yang sedang menunggu dengan cara mengkamuplase dirinya pada semak
belukar. Daerah perburuan merupakan teritori yang ditandai dengan suara
raungan.Teritori tidak tetap, namun selalu berpindah-pindah.
Harimau
melakukan perkawinan mirip kucing, dilakukan sekali pada waktu musim kawin pada
bulan Juli-Agustus.Lama bunting 104-106 hari, jumlah anak 3-5 ekor, warna
mantel rambut anak-anak yang baru dilahirkan mirip induknya, hanya lebih gelap.
Pada
habitat aslinya harimau memakan mamalia sedang seperti rusa, babi hutan, juga
mamalia kecil seperti monyet, burung, reptilia. Habitatnya di hutan tropika,
semak belukar, padang alang-alang di bagian barat daya dan utara pulau Sumatera
(gembiralokazoo.com).
3.
Banteng
Banteng
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos javanicus (Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Satwa
ini mempunyai bentuk dan ukuran mirip sapi peliharaan.Panjang tubuh 108-200 cm,
tinggi pundak 130-170 cm. Berat tubuhnya dapat mencapai 900 kg. Beberapa ciri
yang membedakan dengan sapi lokal yaitu antara lain warna kulit dan rambut
banteng betina selalu coklat kemerahan dan jantan berwarna hitam. Baik jantan
maupun betina, kulit dan rambut di bagian kaki bawah berwarna putih. Banteng
jantan mempunyai tanduk yang selalu menghadap ke arah atas atau sedikit condong
ke depan, sedangkan betina hampir semua tumbuh kea rah belakang.
Banteng
hidup dalam kelompok besar sekitar 10-30 ekor, mencari pakan pada pagi dan sore
hari.Perilaku seperti merumput, berkubang, menjelajah dan istirahat selalu
dilakukan sesuai dengan waktunya. Jika kelompok banteng terancam, maka seluruh
anggota kelompok akan mengawasi ke arah sumber datangnya ancaman. Jika terdesak
maka banteng akan melawan menggunakan tanduknya dengan cara menyeruduk.
Musim
kawin banteng dari lokasi yang berbeda selalu berlainan. Di Taman Marga Satwa
Ujung Kulon, musim kawin banteng pada bulan Juli-Agustus. Lama bunting
(gestasi) 270-280 hari, anak yang dilahirkan selalu 1 ekor.Anak banteng menjadi
dewasa setelah berumur 2-3 tahun.
Selama
musim penghujan satwa ini memakan rebung, dedaunan dan pada musim kemarau menyukai
merumput di padang rumput atau hutan terbuka.
Satwa
ini menyukai topografi yang rata atau sedikit bergelombang, dengan hutan yang
tidak begitu lebat dan lapangan terbuka yang berumput atau berumpun bambu.
Tersebar di Pulau Jawa(gembiralokazoo.com).
4.
Bekatan
Klasifikasi Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Primata
Famili :
Cercopithecidae
Genus :
Nasalis
Spesies : Nasalis larvatus (Linnaeus, 1760)
Deskripsi :
Bekantan
merupakan jenis kera yang berukuran sedang, panjang tubuhnya 66-76 cm, panjang
ekornya 55-76 cm. Berat badan dapat mencapai 24 kg. Warna mantel rambutnya
coklat kemerahan, dibagian tubuh tertentu berwarna abu atau keputihan.Ciri
utama dari satwa ini mempunyai hidung yang panjang, menggantung, kadang sampai
menutupi hidungnya.
Bekantan
hidup berkelompok 12-24 ekor, kelompok selalu berpindah-pindah untuk setiap
harinya melalui cabang dan ranting pohon.Aktivitas paling banyak dilakukan pada
pagi hari, pergerakannya membentuk pola zig-zag, kadang dijumpai satwa ini
mandi di sungai.
Setelah
dewasa, satwa ini akan segera melakukan perkawinan, dan betina akan bunting
(gestasi) selama 196 hari. Anak yang dilahirkan biasanya 1 ekor dan akan selalu
bersama induknya hingga mampu mencari makan sendiri.
Di
habitat aslinya jenis pakan yang disukai adalah ujung daun yang masih muda,
ranting muda dari berbagai jenis tanaman seperti Ketapang, Mangga, Talok dan
lain-lain.Kadang dijumpai satwa ini memakan jamur dan kulit tanaman.
Habitat di tepian sungai yang berukuran besar, di pantai yang
berhutan mangrove, dan di hutan dekat rawa-rawa atau sumber air lainnya.
Tersebar di Kalimantan (gembiralokazoo.com)..)

5. Beruang madu
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Ursidae
Genus : Helarctos
Spesies :Helarctos
malayanus
(Raffles,1821)
Deskripsi :
Panjang tubuhnya
mencapai 140 cm, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg.
Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya
berwarna hitam, matanya berwarna coklat atau biru, selain
itu hidungnya relatif lebar. Jenis beruang madu adalah memiliki
rambut yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya,
berwarna hitam kelam atau hitamkecoklatan, di bawah bulu
lehernya terdapat tanda yang unik berwarna orange. Karena hidupnya di pepohonan
maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak
dengan kecepatanhingga 48 kilometer per jam. Kepala beruang madu
relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga
kecil dan berbentuk bundar.
Beruang
madu aktif di malam hari (nokturnal), mereka menghabiskan waktu di tanah dan
memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang
madu umumnya bersifat soliter.Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan
rata-rata 8 km untuk mencari makanannya. Perilaku beruang madu yakni menggali
dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur
ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.
Hewan
ini tidak memiliki musim kawin yang tetap, sehingga dapat dilakukan setiap
saat, ketika beruang tersebut siap kawin.Waktu kehamilannya selama 95-96 hari,
dengan 1-2 anak sekali melahirkan, bayi beruang disusui oleh induk betina
hingga berumur 18 bulan.Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau
lubang pepohonan dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah
dapat bertahan hidup. Anak beruang akan dirawat hingga berumur 2 tahun atau
lebih.
Beruang
madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan
bermacam jenis buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas
tanaman. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil
lainnya. Makanan utamanya adalah madu, sehingga hewan ini diberi nama “Beruang
Madu”.
Beruang
madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari
tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk
membuat sarang.Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,Sumatera,Indocina, Cina
Selatan,Burma, serta Semenanjung Malaya (gembiralokazoo.com).
6.
Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)

Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Primata
Family :
Cercopithecidae
Genus : Trachypithecus
Spesies : Trachypithecus aurat (Linnaeus,
1760)
Deskripsi :
Merupakan
lutung yang berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 55 cm, dengan ekor
melebihi panjang tubuhnya, sekitar 87 cm. Tubuhnya ditutupi oleh rambut yang
berwarna merah pada lutung muda, baik lutung muda maupun dewasa. Rambut di
sekitar wajahnya seperti surai karena ukurannya yang lebih panjang.Wajahnya
terlihat lebih lebar dan berwarna agak kusam.Lutung betina memiliki warna merah
di sekitar kelaminnya, sedangkan jantan tidak.Ciri morfologinya menunjukkan
dimorfisme seksual.
Seperti
jenis primata lainnya, lutung jawa ini juga merupakan hewan yang aktif pada
siang hari dan hidup secara berkelompok.Satu kelompok terdiri dari 5-7
individu, tetapi pejantannya lebih sedikit yaitu 2 atau 3 pejantan dalam satu
kelompok. Lutung ini pada umumnya tidak agresif, mereka akan bersifat agresif
jika dalam keadaan terancam atau terganggu oleh kelompok lain atau predasi.
Terkadang induk betina bersifat agresif pada betina dari kelompok lain.
Lutung
ini menghasilkan satu anak sekali melahirkan.Anak lutung ini memiliki berat 70
g. Lutung jantan tubuhnya lebih besar dan tidak memiliki warna merah pada
sekitar kelaminnya.Lutung ini mencapai kematangan secara seksual (siap kawin)
pada umur 4-5 tahun pada jantan dan 3-4 tahun pada betina.
Makanan
pokoknya terdiri dari banyak jenis tumbuh-tumbuhan.Lutung ini memakan
bagian-bagian daun, buah-buahan dan bunga.Spesies ini juga memakan larva
serangga.
Lutung
ini habitatnya semi-terestrial, tetapi lebih dominan arboreal.Lutung ini
endemic jawa dan dapat hidup sampai ketinggian 1200 mdpl.Endemik Indonesia,
Lutung Budeng tersebar dan ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Jawa,
Bali (gembiralokazoo.com).
7. Kapibara (Hydrochaeris hydrochaeris)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Caviidae
Genus : Hydrochoerus
Spesies : Hydrochoerus hydrochaer (Linnaeus, 1760)
Deskripsi :
Kapibara merupakan
anggota kelompok binatang pengerat yang berukuran paling besar dari
kelompoknya, panjang total tubuhnya 100-130 cm, tinggi 50 cm dan beratnya
mencapai 50 kg. Tubuhnya tertutup oleh mantel rambut yang berwarna coklat tua,
moncong tumpul, mempunyai kaki yang berukuran pendek dan dapat difungsikan
untuk membantu pergerakan saat berenang, nampak kumis yang kaku berwarna putih,
bentuk mata elip memanjang posisi horisontal, telinga bentuk membulat, posisi
tegak menghadap ke arah samping, ekor berukuran kecil, pendek.
Hidup dalam kelompok
kecil, saat mencari pakan atau berkubang.Satwa ini mempunyai kemampuan berenang
sangat baik, tubuh di dalam air sedang bagian kepala atas ada di atas permukaan
air.
Aktivitas kawin dilakukan di air, betina akan gestasi selama
4-5 bulan, jumlah anaknya 2-8 ekor, anak-anaknya dilahirkan di atas tanah. Di
habitat aslinya satwa ini memakan berbagai jenis tanaman air, dan juga
ubi-ubian. Habitatnya yaitu hutan tropika basah, rawa-rawa, padang rumput
tepian sungai. Tersebar di Amerika Selatan(gembiralokazoo.com).
8.
Kijang (Muntiacus muntjak)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Muntiancus
Spesies : Muntiancus muntjak (Zimmermann, 1780)
Deskripsi
Satwa ini mempunyai ciri spesifik yang menunjukkan perbedaan
dengan jenis lainnya dalam kelompoknya. Tubuh berukuran kecil, panjang kepala
hingga pangkal ekor 89-135 cm, ekor 12-23 cm, tinggi bahu 40-65 cm, dan
beratnya 35 kg. Mantel rambut berukuran pendek, rapat, lembut dan licin, warna
bervariasi dari coklat gelap hingga coklat terang. Warna rambut bagian tungkai
depan, dan muka yakni hitam. Satwa ini mempunyai ranggah yang pendek, bercabang
dua, panjang tidak akan melebihi setengah dari panjang kepala, mempunyai gigi
taring yang kelihatan dari samping.
Kijang yang sedang bergerak akan mengeluarkan yang
berderak-derak, suara tersebut dimungkinkan keluar dari gigi taringnya. Gigi
taring dimanfaatkan untuk mempertahankan diri.Satwa ini kadang mengeluarkan
suara mirip gogongan anjing sehingga juga disebut barking deer.Saat lari posisi
kepala merunduk dan bagian pantat naik.
Musim kawin umumnya terjadi saat musim hujan, dan lama
kehamilan betina kurang lebih 7 bulan.Kijang mencari pakan pada waktu siang
hari hingga malam, memakan berbagai jenis pakan antara lain rumput, daun yang
masih muda, biji-bijian, kulit pohon.
Habitatnya dihutan tropika, di berbagai ketinggian, semak
belukar, hutan tanaman. Tersebar di India, Indonesia, Indochina, Taiwan(gembiralokazoo.com).
9.
Binturong (Arctictis binturong)
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Viverridae
Genus : Arctictis
Spesies : Arctictis binturong (Raffles, 1821)
Deskripsi
Binturong nampak seperti beruang yang berukuran kecil, namun
sebenarnya satwa dimasukkan ke dalam kelompok musang, berukuran paling besar
dari kelompoknya.Panjang tubuh 110 cm, ekor 80 cm dan berat yang dimiliki 14
kg.Memiliki rambut tebal, panjang, kumal dan kasar, warna hitam mengkilap
dengan ujung-ujungnya berwarna putih sehingga nampak seperti uban.Wajahnya
berwarna abu-abu, kumis berwarna putih.Ekornya yang panjang dan kuat kadang
dimanfaatkan untuk berpegangan.
Satwa ini hidup di atas pohon, sesekali turun dan bergerak
di atas tanah, mencari pakan pada malam hari, pada siang hari tidur di dalam
lubang pohon, posisi kepala melipat di dalam lingkaran ekor. Gerakannya lambat
mirip kukang, ekornya dipakai sebagai penyeimbang pada saat bergerak dan
dipakai untuk berpegangan pada ranting. Jika dalam kondisi terancam satwa ini
mampu bergerak dengan cepat.
Masa kawin terjadi pada bulan Maret dan April, setelah induk
bunting (gestasi) selama 90 hari akan melahirkan anak 1-3 ekor, anak yang
dilahirkan akan diasuh dan disusui oleh kedua induknya selama 1 tahun.
Berbagai jenis pakan yang disukai yaitu buah-buahan, serangga,
ikan, burung, tikus.Habitatnya
di hutan tropik dan subtropika, semak belukar dan pohon-pohon. Sebaran di
Birma, Malaysia, Indochina, Sumatera, Kalimantan, dan Pulau
Jawa(gembiralokazoo.com).
10.
Kuda Nil (Hippopotamus amphibious)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili : Hippopotamidae
Genus : Hippopotamus
Spesies : Hippopotamus amphibious (Raffles, 1821)
Deskripsi
Kuda nil jenis ini berukuran besar, panjang tubuh
150-175 cm, tinggi bahu 100 cm, dan berat tubuh dapat antara 160-240 kg. Tubuh
tertutup oleh kulit yang berwarna hitam kemerahan, bagian kaki dan perut
berwarna coklat, leher nampak longgar, kepala besar.Rambutnya amat
jarang.Mempunyai kelenjar keringat yang mengeluarkan cairan seperti pelumas dan
berfungsi sebagai pendingin tubuh.
Kuda nil selalu menyendiri saat mencari pakan, berjalan
menjahui temapat berkubang dan akan dapat kembali dalam suasana gelap dengan
menciumi bau bekas kotoran yang ditinggalkan, Satwa ini punya kemampuan yang
amat baik dalam berenang dan menyelam.
Setelah kawin induk kuda nil akan bunting selama 210 hari
dan melahirkan 1 ekor anak. Anak yang baru dilahirkan biasanya sudah dapat
berenang dan akan diasuh oleh induknya hingga remaja.
Padahabitat aslinya kuda nil akan memakan berbagai jenis tanaman
yang tumbuh di lahan terbuka dan perairan. Hewan ini menyukai hidup di sungai
dan rawa-rawa di tepian hutan atau lahan terbuka(gembiralokazoo.com).
11.
Landak Jawa (Hystrix javanica)
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Rodentia
Famili : Hystricidae
Genus : Hystrix
Spesies : Hystrix javanica (Raffles,
1821)
Referensi: zipcodezoo.com; iucnredlist.org;
gambar:http://www.animalpicturesarchive.com
Deskripsi
Landak merupakan rodentia yang berukuran
besar, panjang tubuhnya 37-47 cm, panjang ekornya 23-36 cm, dengan berat
tubuhnya 13-37 kg. Tubuhnya dari tubuh bagian tengah ke arah muka dan ke arah
perut tertutup oleh mantel rambut yang keras mirip ijuk. Tubuh bagian punggung
bagian tengah ke arah ekor tampak rambut-rambut mirip tusuk sate yang sangat
tajam. Memiliki rambut yang pendek berwarna coklat kehitaman sedangkan yang
panjang berwarna coklat keputihan.Mata sipit, telinga berbentuk lempengan mata
uang logam.
Satwa ini pada waktu siang hari bersembunyi di dalam lubang,
jika waktu malam tiba ia akan keluar lubang dan mencari pakan. Perilaku
mengendus-endus dimaksudkan untuk mendapatkan pakan atau mengantipasi jika ada
bahaya yang mengancam, maka rambutnya yang seperti duri tersebut akan
“berdiri”, digunakan untuk mempertahankan diri.
Lama bunting (gestasi) sekitar 8 minggu, anak yang
dilahirkan oleh seekor induk betina berjumlah 2-4.Tubuh anak-anak landak sangat
lemah hingga berumur 10 hari, dan anak-anak ini diasuh oleh induknya hingga
berumur 3 bulan.Landak lebih tahan hidup di dalam kandang pemeliharaan, lama
hidupnya dapat mencapai 27 tahun.
Pada habitat aslinya landak memakan dari bagian-bagian
berbagai jenis tumbuhan seperti akar,ubi-ubian,kulit kayu,biji-bijian dan
buah-buahan. Habitatnya di hutan tropika, perkebunan, tepian perkampungan.Tersebar
di Jawa dan Madura (gembiralokazoo.com).
12. Lemur Ekor Cincin (Lemur catta)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Deskripsi
Lemur ekor cincin merupakan jenis
primata yang memiliki ekor panjang dengan cincin berwarna hitam.Bagian ujung ekornya
berwarna hitam. Lemur ini berukuran besar, panjang tubuh 39-46 cm, dengan ekor
lebih panjang dari tubuhnya yaitu 56-63 cm, berat tubuhnya 2,2-4 kg. Tubuhnya
ditutupi oleh rambut berwarna cokelat muda dan bagian depan dari leher hingga
anus berwarna abu-abu atau putih. Hewan ini memiliki moncong yang menyerupai
musang dan berwarna hitam. Telapak tungkai depan dan belakang berwarna hitam.
Rambut bagian disekitar wajah berwarna putih.Memiliki warna mata hitam dengan
lingkar mata juga berwarna hitam.Lemur memiliki telinga yang mirip dengan
telinga kelelawar.
Merupakan jenis hewan yang aktif pada siang hari (diurnal),
hidup semi terestrial. Pada umumnya ketika berada di tanah akan berpindah atau
bergerak dengan cara melompat dengan menggunakan tungkai belakangnya. Sedangkan
saat dipohon akan sering berayun. Seperti jenis primata lain, lemur juga
merupakan hewan yang hidup berkelompok. Dalam satu kelompok didominasi oleh
pejantan. Pejantan yang berumur 3-5 tahun akan keluar dari kelompok dan
bergabung dengan kelompok lain.
Lemur jantan kawin dengan lebih dari satu betina (Poligini).
Sedangkan betina biasanya akan kawin dengan pejantan dari kelompoknya atau
dengan pejantan dari kelompok lain. Masa kawin berlangsung pada pertengahan
April - Mei. Kehamilan (gestasi) akan berlangsung selama 135 hari. Lemur akan
melahirkan satu bayi, jarang kembar dengan berat bayi tunggal mencapai 70 g.
Bayi lemur akan dirawat oleh induk betina hingga umur 1 tahun, dan akan mulai
beraktivitas sendiri dalam mencari makan setelah berumur 1 tahun lebih.
Lemur juga memakan berbagai macam jenis buah sebagai makanan
utamanya.Lemur juga memakan arthropoda, ulat, larva kumbang, serangga dan
laba-laba.
Lemur hidup semi terestrial.Lemur merupakan jenis hewan
endemik Madagaskar yang mampu hidup di hutan dataran tinggi dan rendah.Pada
umumnya mendiami hutan di sekitar sungai. Tersebar di Madagaskar
(gembiralokazoo.com).
13. Macan Dahan (Neofelis diardi)

Klasifikasi
Kerajaan :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Felidae
Genus : Neofelis
Spesies : Neofelis diardi (Raffles,
1821)
Deskripsi
Macan dahan dewasa memiliki berat tubuh 12-25 kg, dengan
panjang sekitar 123-200 cm. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna
kelabu kecoklatan dengan corak seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya.
Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di
belakang telinga.Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar
serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam.
Pada umumnya hewan ini hidup soliter dan aktif saat malam
hari (nocturnal).Macan dahan memiliki kemampuan yang baik untuk memanjat dan
melompat diantara pepohonan.Hewan ini banyak menmput, hutan bakau, hutan
terbuka, dan hutan tropis kering.Tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Lamanya waktu antar musim kawin yaitu 10-16 bulan. Musim
kawin terjadi antara bulan Desember-Maret, dengan usia produktif untuk kawin
yaitu 20-30 tahun. Masa gestasi (kehamilan) berlangsung selama 85-109 hari, dan
dapat melahirkan 1-5 ekor (yang sering terjadi hanya melahirkan 2 ekor anak).
Bayi-bayi macan dahan akan disusui selama 10-12 bulan setelah itu akan disapih.
Setelah disapih, macan dahan muda akan mulai hidup terpisah.
Macan Dahan memakan berbagai jenis mamalia yang berukuran
kecil hingga sedang, seperti monyet, bekantan, napu, kijang, rusa, selain itu
mereka juga memakan berbagai jenis reptil, dan burung.
Macan dahan hidup di hutan tropis, hingga elevasi mencapai
3.000 m dpl.Mereka memiliki kemampuan yang baik dalam memanjat pohon.Pohon
digunakan sebagai tempat untuk tidur dan terkadang juga sebagai tempat berburu.
Akhir-akhir ini habitat macan dahan mulai tersebar luas di hutan sekunder,
padang rumput, hutan bakau, hutan terbuka, dan hutan tropis kering. Tersebar di
Pulau Sumatera dan Kalimantan(gembiralokazoo.com).
14.
Berang-berang
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Mustelidae
Genus : Lutrogale
Spesies : Lutrogale perspicillata (Raffles,
1821)
Deskripsi
Kepalanya
berbentuk mirip musang, berang-berang memiliki tungkai yang relatif lebih
pendek, dengan cakar yang berselaput, dan mempunyai ekor yang
panjang.Rambut-rambut di tubuhnya terdiri dari dua lapisan.Bagian luar dengan
rambut-rambut yang panjang dan relatif keras, kaku; dan bagian dalam dengan
rambut-rambut yang halus, lunak. Lapisan dalam ini tidak tembus air dan
memerangkap udara di dalamnya. Hewan ini merupakan jenis berang-berang
terkecil. Panjang tubuhnya mencapai 90 cm, dengan berat tubuh mencapai 4,5 kg.
Warna rambutnya coklat tua kehitaman dengan bagian bawah mata hingga atas
tungkai depan berwarna putih.
Berang-berang
merupakan salah satu mamalia yang suka berendam di air, tetapi jenis ini lebih
suka menghabiskan waktunya sebagian besar di darat.Air merupakan tempatnya
mencari makanan dan mendinginkan suhu tubuhnya.Hewan ini mampu menyelam selama
6-8 menit.Kakinya yang berselaput memudahkannya untuk berenang dan
menyelam.Berang-berang menangkap hewan buruannya menggunakan kedua tungkai
depannya.Berang-berang merupakan hewan yang aktif pada siang hari (diurnal).
Periode
kehamilan (gestasi) berang-berang ini berlangsung selama 60 hari, bayi yang
baru lahir memiliki berat 50 g. Bayi berang-berang disapih setelah berumur 14
minggu. Saat bayi lahir matanya tertutup dan akan terbuka setelah 40 hari.
Berang-berang ini merupakan jenis hewan monogamy (hanya kawin dengan satu
pasangan).
Berang-berang
ini memakan invertebrata kecil seperti kepiting, crustacea, mollusca, amfibi
dan pisces (ikan).
Hewan
ini hidup di lahan basah perairan tawar, misalnya sungai atau rawa-rawa.
Sebagian besar waktunya dihabiskan didarat, tidak seperti berang-berang lain.
Jenis ini membuat sarang disekitar sumber air.Berang-berang memiliki penyebaran
di Bhurma, Bangladesh, Malaysia, Cina Selatan, Taiwan, Laos, Pilipina,
Thailand, Vietnam dan Indonesia (gembiralokazoo.com).
14.
Tapir
Asia (Tapirus indicus)
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Perissodactyla
Famili : Tapiridae
Genus : Tapirus
Spesies : Tapirus indicus (Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Tapirasia memiliki tubuh gempal besar
dengan hidung menonjol menyerupai belalai. Tapir dewasa memiliki pola warna
dramatis, dengan setengah tubuh depan berwarna hitam, bagian belakang berwarna
putih, dan seluruh kaki depan dan belakang berwarna hitam. Mata berbentuk oval
dan tidak sangat serasi dengan tubuhnya.Kaki depan memiliki empat kuku, tetapi
hanya ujung kuku keempat (belakang) tidak menyentuh tanah, sehingga jejak kaki
menunjukkan jejak tiga kuku. Sedangkan kaki bagian belakang hanya memiliki tiga
kuku.
Tapir merupakan hewan soliter atau hidup sendiri,
pengecualian pada betina yang masih merawat anaknya.Hewan ini aktif mencari
makan pada malam hari.Mereka berkomunikasi dengan membuat suara yang menyerupai
siulan. Hewan ini merupakan hewan pemalu, jika ada hewan lain atau manusia maka
akan bersembunyi di semak-semak. Tapir memiliki kemampuan berlari, mendaki dan
berenang yang baik.Tapir menandai daerah teritorinya dengan urin.
Masa kawin terjadi pada bulan April dan Mei.Masa kehamilan
terjadi selama 390 hari.Anakan tapir yang lahir memiliki berat berkisar 9-10
kg.Tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan
bintik-bintik putih.Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa
antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran.Anak tapir disapih antara
umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi dewasa pada umur tiga
tahun.Kematangan seksual terjadi setelah tapir berumur 3 tahun.
Tapir merupakan hewan pemakan tumbuhan tetapi bukan termasuk
ke dalam hewan ruminansia. Pakan tapir terdiri dari berbagai macam rumput, daun
tumbuhan air dan ranting. Tapir sering menggunakan hidungnya untuk menarik
ranting dan daun untuk dimasukkan ke dalam mulut. Hewan ini mencari makan pada
rute yang sama (gembiralokazoo.com).
15.
Unta
Punuk Satu (Camelus dromedaries)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Camelidae
Genus : Camelus
Spesies : Camelus dromedaries (Linnaeus,
1760)
Deskripsi
Unta jantan dewasa memiliki tinggi badan
1,8-2m, sedangkan unta betina 1,7-1,9 m. Unta jantan memiliki berat tubuh
berkisar 400-600 kg, sedangkan betina 10% lebih ringan dari unta jantan. Hewan
ini memiliki tubuh dan rambut berwarna coklat.Ciri utama hewan ini adalah
memiliki punuk tunggal, selain itu juga memiliki bulu mata yang tebal dan
kecil. Unta menggerakkan kaki pada satu sisi tubuh secara bersamaan, berbeda
dengan hewan lain. Punuk merupakan lemak yang diikat oleh jaringan
fibrosa.Hewan ini mampu hidup sampai umur 40-50 tahun.
Unta
memiliki adaptasi habitat yang sangat unik, bulu mata yang tebal dan cara
menutup hidungnya dapat mencegah masuknya pasir ke dalam hidung meskipun
terjadi badai. Unta memiliki adaptasi sistem tubuh pada suhu 34-41,7o C dengan
cara menghindari kenaikan suhu tubuh dan mengurangi keringat serta keluarnya
urin. Adaptasi ini berfungsi untuk menjaga air dalam tubuhnya.Unta mampu
menyimpan lemak pada punuk sekitar 36 kg.Lemak ini digunakan sebagai cadangan
tenaga. Hewan ini juga mampu menghabiskan 100 liter air dalam waktu 10 menit,
dimana hewan mamalia lain tidak mampu menghabiskan air dalam waktu yang
singkat.
Betina
mulai masuk masa kawin yaitu pada umur 3 tahun, sedangkan jantan pada usia 5
atau 6 tahun. Peristiwa kopulasi terjadi selama 7-35 menit.Usia kehamilan unta
betina yaitu 15 bulan dan masa asuh anak 1-2 tahun.Musim kawin unta yaitu pada
musim dingin dan puncaknya pada musim hujan.
Hewan
ini makan daun, rumput kering dan berbagai macam tumbuhan atau vegetasi di
padang pasir. Hewan ini tersebar di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika
Utara.
Habitat
alami unta punuk satu yaitu di daerah kering, terutama gurun Sahara di Afrika.
Meskipun demikian hewan ini mampu hidup di kawasan dengan suhu lebih dari 34-41
0C(gembiralokazoo.com).

16. Rusa Timor (Cervus timorensis
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Cervidae
Genus : Cervus
Spesies : Cervus timorensis(Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Rusa
timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi
badan mencapai antara 91-110 cm. C. timorensis mempunyai berat
badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada di penangkaran mampu
memiliki bobot sekitar 140 kg. Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang
bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan.
Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3
ujung runcing.Tubuhnya ditumbuhi oleh rambut berwarna coklat kemerah-merahan
hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna
putih.
Rusa
ini merupakan jenis hewan nocturnal (aktif pada malam hari).terkadang mereka
juga aktif pada siang hari, tergantung kondisi lingkungan dan predator nya.Rusa
jantan bersifat agresif, sedangkan betinanya tidak. Rusa jantan akan berebut
pasangan dengan pejantan lain saat musim kawin dengan mengadu tanduk mereka.
Yang terkuatlah yang akan mendapatkan betina dan kawin. Rusa menandai daerah
teritorinya dengan menggosok-gosokkan tanduk atau badannya pada pohon,
terkadang mereka juga mengencingi suatu pohon untuk menandai batas teritorinya.
Musim
kawin rusa timor terjadi pada bulan Juli-September dengan jumlah anakan 1-2.
Masa kehamilan (gestasi) berlangsung selama 8 bulan. Induk betina akan menyapih
anaknya setelah berumur 6-8 bulan. Rusa betina dan jantan memasuki masa
kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan.
Rusa
timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai
daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian
tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.
Rusa
ini hidup di tepi-tepi hutan atau kawasan yang terbuka, hutan savanna dan
padang rumput. Terkadang juga terdapat di hutan gugur dan perkebunan. Rusa ini
penyebarannya hampir di seluruh Indonesia kecuali pulau Kalimantan, Sumatera
dan Irian Jaya(gembiralokazoo.com).
17. Rusa Tutul (Axis axis)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Axis
Spesies : Axis axis (Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Rusa jantan memiliki berat 27-45 kg.
Tinggi badannya 0,6-1 m dengan panjang tubuhnya 1-1,5 m. Rusa ini mempunyai
ekor yang pendek, yaitu sekitar 18-25 cm. Tubuhnya terdapat rambut-rambut
tipis, pendek dan sangat jarang. Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan cirri
khas yaitu totol-totol putih pada tubuhnya.Rusa jantan memiliki tanduk, yang
digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan dominasinya saat musim kawin.
Rusa ini hidup dalam kelompok yang didominasi oleh betina
dan anak. Hewan ini aktif pada siang hari, dan akan tidur malam hari. Biasanya
mereka tetap akan dalam keadaan siaga pada malam hari untuk mendeteksi
keberadaan predasi nya, sehingga dapat menghindarinya jika dalam keadaan
terancam. Rusa jantan bersifat agresif untuk menunjukkan dominasinya dalam
kelompok, dan terkadang untuk menjaga daerah teritorinya. Betina jarang
agresif, mereka akan agresif untuk melindungi anak dan daerah tempatnya makan.
Mereka tidak memiliki tandung, jadi mereka akan menyerang betina dari kelompok
lain dengan gigitan dan tendangan tungkai depannya.
Masa kawin terjadi pada bulan April dan Mei. Masa gestasi
nya 7,5-8 bulan, jumlah bayi yang dilahirkan 1-3 dengan berat 3-3,1 kg.
Kematangan seksual rusa betina setelah berumur 1,5-2 tahun, sedangkan rusa
jantan setelah berumur 3 tahun.
Rusa ini merupakan hewan herbivora yang memakan berbagai
jenis rumput-rumputan, tumbuhan semak dan sayur-sayuran.
Hewan ini hidup di daerah terbuka dan banyak makanan. Mereka
lebih menyukai habitat padang rumput, karena sumber makanannya berlimpah dan
memudahkan hewan ini untuk menghindari predator dan mengetahui jika predatornya
datang. Tersebar di berbagai daerah India, Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka
(gembiralokazoo.com).
18.
Simpanse (Pan troglodytes)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Primata
Famili : Hominidae
Genus : Pan troglodytes
Spesies :Pan troglodytesi (Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Simpanse
merupakan salah satu jenis primata yang tidak berekor. Tubuhnya berukuran
besar, yang jantan mempunyai tinggi 77-92 cm, sedangkan yang betina mempunyai
tinggi 70-85 cm. Berat tubuh yang dapat dicapai maksimum 50 kg. Tubuh tertutup
oleh mantel rambut yang panjang dan lebat.Warna rambut hitam keabu-abuan.
Bentuk wajah dengan dagu yang sedikit menggantung, bibir tipis dan tonjolan
alis tampak jelas. Satwa ini mempunyai telinga yang ukurannya relatif
besar.Dada nampak bidang, anggota tubuhnya nampak berukuran panjang, meskipun
jari-jarinya pendek-pendek.Lengan dan tangannya nampak kuat.Wajah anak-anaknya
sipanse mirip dengan induknya hanya dibedakan telinga yang tampak kemerahan dan
rambutnya tidak lebat, dan tampak jarang.
Satwa
ini hidup di atas pohon, bergerak di antara dahan dan ranting atau dapat juga
ditemui melakukan pergerakan di atas tanah. Pada waktu malam satwa ini akan
tidur pada sarang di atas pohon yang dibuat pada waktu sore hari sebelumnya.
Hidup berkelompok, jumlahnya sampai 40 ekor.Kelompok diatur dalam organisasi
yang rapi.Satwa ini berkomunikasi dengan menggunakan suara-suara yang amat
komplek dan pergerakan-pergerakan tubuh, anggota tubuh dan ekspresi
wajah.Ekpresi wajah yang sering ditunjukkan yakni menunjukkan gigi, sebagai
tanda ancaman.
Sipanse
akan matang kelamin setelah berumur12-15 tahun. Perkawinan betina akan melayani
beberapa ekor pejantan. Siklus seksual Sipanse betina berlangsung selama 35
hari. Lama bunting 225 hari, setelah anak dilahirkan maka induk akan mengasuh
sampai anaknya berumur 4 tahun.
Di
habitat aslinya Simpanse makan dari beberapa jenis buah, juga daun-daunan. Pada
musim kemarau satwa ini akan memakan biji-bijian, bunga dan bagian pohon yang
lunak, sangat menyukai tonjolan batang pohon yang diakibatkan terkena jamur.
Selain makan dari bagian-bagian tanaman satwa ini juga memakan beberapa jenis
binatang dan bagian-bagiannya.
Habitatnya bervariasi antara savana, hutan kayu, dan hutan
tropika.Tersebar di Afrika Barat dan Afrika Tengah yang meliputi Zaire, Sinegal
dan Tasmania.(gembiralokazoo.com).
19. Simpae (Presbytis melalophos)

Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Primates
Famili :
Cercopithecidae
Genus : Presbytis
Spesies : Presbytis melalophos (Raffles, 1821).
Deskripsi
Rambut anak simpai yang baru lahir berwarna keputih-putihan
dengan garis-garis hitam di bagian belakang tubuhnya (dorsal).Kulit wajahnya
berwarna dominan hitam.Ciri khas simpai adalah jambul yang menyerupai mahkota
pada bagian kepala dan sedikit memanjang ke bagian dorsal.Simpai memiliki ekor
yang panjang, yaitu sekitar satu setengah kali panjang tubuhnya yang berkisar
antara 45-60 cm. Berat tubuhnya berkisar antara 5-8 kg.
Hidup simpai berada dalam kelompok yang terdiri dari satu
jantan dan 5-7 betina, atau beberapa jantan namun tetap didominasi oleh betina
dan anak-anaknya.Jumlah individu dalam satu kelompok dapat mencapai 20 ekor.
Tipe pergerakan simpai sebagian besar menggunakan teknik leaping, yaitu
berlarian di dahan dan melompat dari satu dahan ke dahan yang lain. Terkadang
pula simpai menggunakan keempat kakinya (quadropedal) untuk melakukan aktivitas
harian.Luas daerah jelajah mencapai 14-30 ha, sedangkan pergerakan hariannya
mencapai 950-1300 m dalam 1 hari.Simpai merupakan primata yang melakukan
aktivitasnya mulai dari pagi hingga sore hari (diurnal).Rentang perkawinan
hewan ini 16-25 bulan.Masa kawin tidak tentu, sehingga dapat dilakukan
sepanjang tahun.Hewan ini menghasilkan satu anakan saja, dengan masa gestasi
155-226 hari.Masa kematangan seksual simpai jantan setelah berumur 38-47 bulan,
sedangkan betina berumur 35-60 bulan.Pakan simpai adalah buah-buahan, bunga,
biji, pucuk daun, beberapa jenis serangga.Simpai mengkonsumsi lebih dari 197
jenis tumbuhan yang berbeda.
Hewan ini hidup di hutan-hutan primer dataran rendah sampai
pegunungan hingga 2500 m di atas permukaan laut, kadang mereka dapat dijumpai
di sekitar aliran sungai.Terkadang hewan ini terlihat di perkebunan, dan tepi
hutan. Simpai ditemukan di hutan hujan Semenanjung Malaya, Sumatera, dan
Kalimantan bagian barat(gembiralokazoo.com).
20.
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Deskripsi
Berdasarkan penyebarannya geografisnya Macan tutul atau
Panthera pardus dibagian atas 9 subspesies, dan di Indonesia sendiri mereka
dapat ditemukan di pulau jawa. P.p. melas merupakan subspesies Panthera pardus
yang memiliki ukuran tubuh paling kecil, panjang tubuh maksimal
"hanya" 150 cm dengan tinggi maksimal 90 cm. Meskipun mereka memiliki
tubuh yang terkecil diantara genus Panthera, namun tubuh macan tutul
benar-benar dirancang untuk melakukan kerja berat, dengan kaki pendek yang
kokoh dan rahang yang kuat, macan tutul dapat mengangkat mangsa yang lebih
berat dari tubuhnya ke atas pohon untuk menghindari pemakan bangkai atau
pesaingnya. Tubuh mereka berwarna kucing kecoklatan dengan bercak-bercak hitam
dan pada beberapa kasus, warna hitam mendominasi sehingga akan macan tutul
nampak berwarna hitam polos, namun apabila dilihat dengan dari dekat, maka akan
nampak pola tutul.
Seperti kucing besar lainnya, macan tutul bersifat
teritorial dan soliter, mereka menandai wilayahnya dengan urin, kotoran dan
cakaran di dahan-dahan pohon.Mereka lebih suka berburu pada malah hari.
Betina dewasa akan mencapai kematangan seksual pada usia 8
tahun, dan ketika mencapai masa subur betina akan meningkatkan kadar feromon
dalam urinnya sehingga akan menarik perhatian para pejantan. Masa kehamilan
macan tutul berlangsung kurang lebih 96 hari.
Macan tutul menyukai berburu mamalia seperti rusa dan kera,
namun tak jarang mereka memakan burung dan ikan. Macan tutul dapat beradaptasi
dengan baik dibeberapa lokasi, seperti padang rumput, hutan homogen dan hutan
tropis(gembiralokazoo.com)
.
21. Wallaby (Macropus agilis)

Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Macropodidae
Genus : Lagorchestes
Deskripsi
Wallaby nampak mirip tikus raksasa, panajang tubuh 60 cm dan
berat 6 kg, jika diperhatikan nampak mempunyai ciri-ciri khas, tubuhnya
tertutup oleh mantel rambut yang berwarna abu-abu kecoklatan, beberapa
bagian nampak lebih terang yaitu leher bagian bawah ke arah ekor, sampai ujung
ekor. Kepala tampak runcing, telinga tegak. Kaki belakang berukuran panjang,
besar dan kuat yang difungsikan untuk melompat dan membela diri, sedangkan kaki
depan selain untuk membantu berjalan juga dapat difungsikan sebagai alat gerak.
Mempunyai kantung di bagian depan perut yang difungsikan untuk berlindung dan
perawatan anaknya.
Kanguru hidup di dalam kelompok besar, struktur keluarga
pemimpin , jantan dominan dan anggota kelompok. Kelompok terdiri dari generasi
tua, muda dan anak-anak.Suksesi perebutan posisi jantan dominan terjadi saat
musim kawin, sedang pimpinan selalu ditempati betina paling tua dan sehat.Peran
pimpinan dalam kelompok yakni memberikan aba-aba jika kelompoknya dalam keadaan
bahaya atau normal kembali.
Setelah perkawinan, betina akan bunting selama 29-38 hari,
anaknya dilahirkan pada bulan Januari dan Juli, selalu 1 ekor, ukuran sebesar
kelingking jari orang dewasa. Anak satwa ini selalu bergerak ke arah kantung
dan menyusu hingga tumbuh dan mampu mandiri. Di habitatnya satwa ini mencari
pakan pada waktu siang hari, jenis pakan rumput, ubi, tunas dan daun.(gembiralokazoo.com).
22.
Tapir Brazil (Tapirus terrestris)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Perissodactyla
Famili :
Tapiridae
Genus : Tapirus
Deskripsi
Tapir
dewasa memiliki berat tubuh 150-250 kg, tinggi 77-108 cm dan panjang 204-220
cm. Warna tubuh tapir dewasa adalah cokelat dan cokelat agak kemerahan.
Sedangkan pada tapir muda memiliki warna tubuh cokelat dengan corak putih dan
akan memudar ketika tapir berumur 7-10 bulan. Tapir memiliki hidung yang
panjang menyerupai belalai atau proboscis . Tapir Brazil memiliki surai dengan
warna yang sama dengan warna tubuh, terkadang warnanya lebih gelap.
Tapir hidup soliter atau
sendiri.Hewan ini aktif pada malam hari untuk mencari makan, meskipun memiliki
keterbatasan penglihatan tetapi hewan ini memiliki penciuman yang tajam. Tapir
merupakan hewan yang pemalu, tetapi akan bersifat agresif ketika mempertahankan
pasangan dan daerah teritorinya. Ketika kelembaban turun, hewan ini akan
membasahi tubuhnya dengan berenang di sumber air, hal ini dilakukan untuk
menjaga cairan dalam tubuh agar tidak dehidrasi.
Sistem kawin Tapir Brazil belum
banyak diketahui. Pejantan akan menggigit kaki dan punggung betina untuk merangsang
lawan jenisnya tersebut. Tapir Afrika jantan merupakan hewan pologini (kawin
dengan lebih dari satu betina).Masa kehamilan berlangsung selama 380 hari.Masa
estrus terjadi 50-80 hari sekali, dan berlangsung selama 48 jam.Pada umumnya
tapir betina mencapai masa kematangan seksual dalam umur 3-4 tahun. Tapir dapat
berkembang biak sepanjang tahun, dan setiap melahirkan hanya ada 1 anakan saja.
Induk betina akan merawat anaknya sampai umur 16-18 bulan, selanjutnya anak
tersebut akan hidup sendiri.
Di habitatnya, hewan ini memakan
berbagai macam buah, daun dari berbagai jenis tumbuhan, dan bermacam-macam
jenis rerumputan.
Tapir dapat ditemukan di ketinggian
0-4500 mdpl.Hewan ini lebih menyukai tempat yang teduh dan dekat dengan sumber
air, misalnya di sekitar sungai.Tapir ini hidup di hutan Amerika Tengah.(gembiralokazoo.com).
23.
Gajah Sumatera (Elephas maximus
sumatranus)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Proboscidea
Famili :
Elephantidae
Genus : Elephas
Deskripsi
Gajah
Sumatera (Elephas maximus
sumatranus) merupakan spesies
dari kelas mamalia yang berukuran besar, berat tubuhnya dapat mencapai
4-6 Ton. Gajah memiliki belalai panjang, yang merupakan modifikasi dari bibir
bagian atas dan hidung, telinga yang besar, melebar. Gajah jantan memiliki
sepasang gading yang memanjang ke depan, sedangkan gajah betina pada umumnya
tidak memiliki gading, jika memiliki kemungkinan ukurannya sangat pendek.
Kulitnya tidak banyak ditumbuhi oleh rambut-rambut, hanya dibagian tertentu
seperti di bagian atas kepala, kuduk dan ujung ekor.Warna kulit abu-abu sampai
hitam.
Gajah hidup berkelompok yang dipimpin oleh gajah betina
paling tua, jumlah kelompok 10-30 ekor.Hidup berpindah, migrasi dari tempat
satu ke tempat lainnya untuk melakukan kegiatan mencari sumber pakan dan
kawin.Gajah merupakan jenis mamalia besar yang mudah beradaptasi dengan
kehidupan manusia sehingga dapat kita jumpai gajah sebagai pekerja di
penebangan perkebunan.
Gajah betina akan kawin pada umur 9 tahun atau lebih, lama
bunting (gestasi) 18-22 bulan dan akan melahirkan anak yang mempunayi berat 100
kg atau lebih. Jarak antara kelahiran anak gajah pada induk yang sama yakni
sekitar 4 tahun.
Di habitat aslinya gajah memakan berbagai jenis bagian dari
pohon seperti kulit, ranting, daun, bunga dan buah, juga tanaman perdu dan
rumput.Karena daya ingatnya yang tinggi, gajah mampu mengenali tumbuhan pakannya yang secara alami juga digunakan sebagai obat.
Hidup pada lingkungan yang bervariasi dari di tropika dataran
rendah, pegunungan, padang rumput. Tersebar di Pulau Sumatera
(Indonesia)(gembiralokazoo.com).
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan :
1.
Spesies
yang ada dipantai krakal sangat beragam. Dipantai krakal ditemukan favites sp, meandrina sp,acroora sp, euspongia sp, nereis
virens, ophiothrix sp, echinus sp, dan beberapa spesies dari phylum
mollusca termasuk juga Chiton sp.
2.
Spesies
yang ditemukan di Gembira loka juga sangat melimpah. Di Gembira loka diamati spesies
dari filum Arthropoda, kelas Pisces, Amphibia, Reptil dan Mammalia


Tidak ada komentar:
Posting Komentar