Sabtu, 23 Mei 2015

Diversitas Hewan di Gembira Loka Zoo dan Pantai Krakal, Gunung Kidul



LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
SISTEMATIKA HEWAN
DI KEBUN BINATANG GEMBIRALOKA DAN PANTAI KRAKAL


http://ts4.mm.bing.net/th?id=JN.d6ioNWOmWZSFXtozDVaIUA&pid=15.1


Disusun oleh :
1.      Adika Fitriningsih                 (136800
2.      Meli Apriyanti                       (136800
3.      Lilies Ernawati                      (136800
4.      Laela Umi Khasanah             (13680027)

Asisten Pendamping: Nida Husna
Dosen pengampu: Najda Rifqiyati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Diversitas hewan didunia ini sangatlah luas.Dimulai dari hewaan tingkat rendah hingga hewan tingkat tinggi persebarannya merata diseluruh belahan bumi.Hanya saya ada beberapa hewan yang endemic pada wilayah wilayah tertentu, terutama di Indonesia.Indonesia merupakan negara dengan diversitas tertinggi ke dua setelah Brazil.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengamatan terhadap diversitas hewan yang ada di negara kita.Pengamatan tersebut dapat dilakukan dengan mengamati beraneka ragam hewan tingkat tinggi yang terdapat di kebun binatang, misal kebun binatang Gembira Loka. Di kebun binatang Gembira Loka ini tidak hanya terdapat hewan-hewan yang berasal dari Indonesia, namun ada pula hewan dari luar negeri, seperti Katak Sapi Afrika, sehingga dengan pengamatan di kebun binatang Gembira Loka selain dapat mengetahui diversitas satwa dari dalam negri, juga dapat mengenal satwa-satwa dari luar negeri.
Pengamatan tingkat hewan tingkat rendah dapat dilakukan dengan mengamati beragam spesies yang ada di pantai.Hewan yang dapat ditemukan dipantai adalah filum Porifera, Coelenterata, Annelida, Echinodermata, dan Molusca.Dengan mengamati hewan yang terdapat dipantai, dapat diketahui secara langsung morfologi, habitat, dan perilaku hewan tingkat rendh. Selain itu, pengamatan hewan dipantai  dapat untuk mengetahui diversitas hewan tingkat rendah, dan dengan pengamatan dipantai ini dapat belajar mengidentifikasi hewan dengan membandingkan specimen yang telah dipelajari.



B.     Tujuan
1.      Mengetahui diversitas arthropoda, pisces, reptilia, amphibia, dan mamalia yang ada di kebun binatang Gembira Loka.
2.      Mengetahui diversitas phylum Porifera, Coelenterata, Annelida, Echinodermata, dan Mollusca yang ada di Pantai Krakal.

C.     Manfaat
Dengan dilaksanakannya observasi lapangan mata kuliah sistematika hewan serta pembuatan laporan hasil pengamatan maka manfaat yang dapat diperoleh praktikan antara lain:
1.      Praktikan dapat mengetahui diversitas dan kemelimpahan hewan yang terdapat di kebun binatang Gembira Loka dan Pantai Krakal.
2.      Praktikan dapat mengamati secara langsung hewan-hewan dari berbagai phylum yang terdapat di kebun binatang Gembira Loka dan pantai Krakal.
3.      Praktikan dapat memperkaya dan memperdalam pengetahuan akan sistematika hewan, termasuk klasifikasi, taksonomi, dan identifikasi.




BAB II
DASAR TEORI

1.      Vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon ( Soemadji, 2001 ).
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas limakelas yaitu:
a.       Kelas Pisces (Ikan) 
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar) (Kastawi, dkk, 2003).
b.      Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup)
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal) (Kastawi, dkk, 2003).
c.       Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :  anggota tubuh berjari lima,  bernapas dengan paru-paru,  jantung beruang tiga tau empat,  menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang. Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik), dan Crocodilia (bangsa buaya) (Kastawi, dkk, 2003).
d.      Kelas Aves (Burung)
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh.  Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa (Kastawi, dkk, 2003)
e.       Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia   artinya hewan menyusui).
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya. Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin. Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain (Kastawi, dkk ,2003)



2.      Invertebrate
Kelompok hewan invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.( Hibberd, 2009)
Berikut adalah kelompok hewan yang termasuk  invertebrata :
  1. Porifera
Porifera atau biasa disebut sebagai hewan berpori berasal dari kata pori yang berarti lubang kecil dan fero yang berarti membawa atau mengandung. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum (Rusyana, 2011).
b.      Colenterata
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya. Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana (rusyana,2011).
c.       Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup.Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit (Rusyana, 2011).
d.      Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.Hidup di air laut, air tawar dan di darat (Rusyana, 2011).



e.       Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik.Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka (Rusyana, 2011).
3.      Tempat Observasi
  1. Gembira Loka Zoo
gembira loka zoo didirikan oleh  yayasan gembira loka dengan maksud  dan tujuan  seperti tertuang dalam akta pendirian, yaitu mengadakan kebun binatang dan tempat hiburan yang sehat bagi masyarakat, sekaligus bermanfaat untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan. Gembira Loka Zoo sendiri mempunyai visi melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai alam habitatnya, sehingga bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia. Sedangkan misinya, mengembangbiakkan dan melestarikan tumbuhan, mensejahterakan satwa dengan memelihara atau merawat  sesuai habitatnya, menangkarkan satwa dengan menjaga kemurnian genetik. Selain itu, juga sebagai pusat penelitian satwa, memberikan informasi dan sarana pendidikan tentang satwa serta penyadaran untuk mencintai dan melestarikannya.Dengan misi tersebut, diharapkan Gembira Loka Zoo tak hanya menjadi tempat rekreasi berwawasan lingkungan yang kreatif, menarik dan edukatif. Akan tetapi juga sebagai paru-paru kota dan sebagai cadangkan air resapan di Kota Yogyakarta. Perlu diketahui, pengurus Yayasan Gembira Loka saat ini pada hakekatnya merupakan generasi kedua dari pendiri KRKB Gembira Loka, yaitu mendiang Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII, dibantu almarhum Tirtowinoto yang memiliki andil besar dalam mengembangkan Gembira Loka, tak hanya berupa pemikiran, tetapi juga finansial maupun material demi kemajuan KRKB Gembira Loka.
  1. Pantai Krakal
Pantai Krakal berlokasi di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinat GPS - lokasi: S8°8'43" E110°35'59" Jarak lokasi dari kota Jogja kurang lebih 65 Km dan berada 5 km sebelah Timur pantai Kukup. Pantai Krakal berada di daerah perairan teluk yang lebar.Jalan menuju ke pantai krakal terdapat bukit-bukit kapur deselingi teras batu karang.Batu-batu karang ini dulunya Adela bekas sarang atau rumah binatang karang yang hidup pada saat itu.Pantai Krakal merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang indah dan memiliki garis pantai diantara pantai-pantai lainnya di kompleks wisata Baron-Kemadang. Pantai Kral relatif landai, kemiringan lereng pantainya 10,25°, mempunyai daerah berpasir sepanjang 41 km dari garis pantai





BAB III
METODE
A.    Waktu
Pengamatan lapangan mata kuliah sitematika hewan dilakukan pada hari minggu tanggal 10 Mei 20015.
B.     Tempat
Pengamatan lapangan mata kuliah sitematika hewan dilakukan di kebun binatang Gembira Loka dan di pantai Grakal Gunung Kidul.
C.     Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatn ini adalah kamera, pinset, dan sarung tangan.
D.    Metode
Metode yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah mengamati spesies-spesies yang ada di Gembira Loka dan pantai krakal, kemudian memfoto dan mencatat spesiesnya.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1)      Hasil Pengamatan di Pantai Krakal
Spesies yang ditemukan di pantai krakal sebanyak 13 spesies.Spesies yang di temukan tergolong phylum Porifera, Coelenterata, Annelida, Mollusca atau Echinodermata. Klasifikasi dan Deskripsi spesies yang ditemukan di pantai Krakal adalah sebagai berikut:
A.    Phylum porifera
Euspongia sp.https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSxrvyzzMD4YcFReGNh5TBqd3aqTnzKNkyuxh0Ra03dypYKJCkn
            Klasifikasi:
            Kingdom         : Animalia


            Phylum            : Porifera
            Class                :Demospongia
            Ordo                : Dictyocratidae
            Family             : Spongidae
            Genus              : Euspongia
            Spesies            : Euspongia sp. (Top sent,1917)
      Deskripsi:
            Sponge tegak bercabang-cabang memiliki tubuh yang lunak, terdiri atas serabut.     Mempunyai ostium dan oskulum.Makanan masuk melalui ostium melewati spongocoel dan ruangan berflagel yang ada coanocyte untuk menyerap zat-zat makanan, sedangkan       sisa-sisa makanan dan zat-zat lain keluar lewat oskulum Sistem canal leucon.Biasa    ditemukan di tepi pantai (Suharsono, 2004).



B.     Phylum Coelenterata
1.      Favites sp.
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Cnidaria
Class                : Antozhoa
Ordo                : Scleractina
Family             : Favidae
Genus              : Favites
Species            : Favites sp..(Linnaeus, 1767)
b.      Diskripsi:                  
Hidup berkoloni membulat dengan ukuran yang besar. Bagian-bagian yang terlihat: techa, scleroseptum (primer, sekunder, tersier) dan pedal disc yang digunakan sebagai alat pelekat tubuh dengan dasar laut. Bentuk callice nya ceroid (rata) Warna cokelat, abu-abu atau kehijauan.Bentuk permukaan datar. Jika sudah mati, warna menjadi putih dan berbentuk segi lima (Suharsono, 2004)

2.      Meandrina sp.
a.       Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Philum       : Cnidaria
Class          : Antozhoa
Ordo          : Medreporaria
Family       : Meandrinidae
Genus        : Meandrina
Species      : Meandrina sp.(Linnaeus, 1767).
b.      Diskripsi:
Berbentuk polip, berukuran besar dan hidupnya di laut yang dangkal dan hangat.Bentuknya beralur-alur seperti otak, sehingga sering disebut karang otak.Koloni terdiri dari kumpulan beberapa generasi polip yang membentuk kerangka dari bahan kapur. Bagian-bagian yang terlihat: techa, scleroseptum dan pedal disc yang digunakan sebagai alat pelekat tubuh dengan dasar laut Semakin tua tubuh koloni semakin keras karena semakin banyak desposisi zat kapurnya  (Suharsono, 2004)



3.      Acropora sp.
a.       Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Philum       : Cnidaria
Class          : Antozhoa
Ordo          : Scleractina
Family       : Acroporidae
Genus        : Acropora
Species      : Acropora sp.(Deli chiage, 1828)
b.      Deskripsi:
Hidup nya berkoloni di air laut yang dangkal dan jernih, berwarna coklat muda.percabangan digitata (gemuk pangkal dan runcing ujung) jika sudah mati warna menjadi putih.  Bagian-bagian cangkang  yang terlihat: corallite, theca (tepi corallite), scleroseptum, coenosarc (dasar tanduk diantara dua corallite, dan pedal disc atau dasar yang digunakan untuk melekat pada substrat. Apabila tinggal cangkangnya disebut aragonite kristae (Suharsono, 2004).

C.     Phylum Annelida
Nereis virens 
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Annelida
Class                : Polychaeta
Ordo                : Phyllodocida
Family             : Nereidae
Genus              : Nereis
Species            : Nereins virens  (Deli chiage, 1828)
b.      Deskripsi:
           Nereins virens  termasuk annelid yang hidup di pasir atau di lumpur pantai dengan             pasang. Mulut luar hingga kerongkongan berbentuk belalai pendek yang menonjol keluar.



D.    Phylum Mollusca
1.      Cypreae sp.
a.      Klasifikasi:
            Kingdom         : Animalia
Philum             : Mollusca
Class                : Gastropoda
Ordo                : Neotaenioglasca
Family             : Cypraeidae
Genus              : Cypreae
Species            : Cypreae sp. (Jasin, 1992)

b.      Diskripsi:
Ditemukan di laut, samudra tropical dan sub tropical diseluruh dunia.Cangkanganya terlihat mengkilap dan halus kecuali beberapa spesies dan memiliki banyak warna. Panjangnya kira-kira 5mm untuk beberapa spesies, 15 cm untuk cypreae tigris. Bentuk cangkang seperti telur, dengan bentuk aperture memanjang dan sempit (Demardjati, 1991).

2.      Conus sp.
a.       Klasifikasi:
            Kingdom         : Animalia
Philum             : Mollusca
Class                : Gastropoda
Ordo                : Neogastropoda
Family             : Conoidae
Genus              : Conus
Species            : Conus sp. (Jasin, 1992)
b.      Diskripsi :
Conus sp. memiliki cangkang dengan panjang 10 – 13 cm, umumnya memiliki sisi yang lurus dengan spire yang pendek dan whorl body yang meruncing. Memiliki aperture yang dalam atau membuka whorl body pertama. Hewan ini memangsa cacing moluska lain atau terkadang ikan kecil. Sebagian besar spesies indigenous di wilayah indo – pacific.Conus sp. tidak memiliki spina / duri tetapi memiliki apex yang beracun (Demardjati, 1991).



3.      Anodonta sp.
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Mollusca
Class                : Bivalvia
Ordo                : Unionoida
Family             : Unionoidae
Genus              : Anodonta
Species            : Anodonta sp. (Jasin, 1992)
b.      Diskripsi:
Cangkang terdiri atas dua bagian yang sama besar tubuh terletak didalam cangakang dan terdiri atas masa visceral yang melekat di bagian dorsal. Di dalam masa visceral tersebut terdapat kaki berotot di bagian anteroventral masa visceral (Demardjati, 1991)

4.      Anadara sp.
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Mollusca
Class                : Bivalvia
Ordo                : Arcida
Family             : Arcidae
Genus              : Anadara
Species            : Anadara sp. (Jasin, 1992)
b.      Diskripsi:
                        Anadara tumbuh sampai mencapai kira-kira 2,5 inci. Warna cangkang nya putih sampai     abu-abu dengan alur  yang  jelas. Habitat di pantai, memiliki dua cangkang, jalur-jalur radial yang terpusat kearah umbo, bergerak dengan kaki otot yang berbentuk seperti kapak.Terdapat 26 – 28 alur –alur radial yang melintang.Cangkang ditutupi periostracum abu-abu yang tipis (Sugiarti, Suwignyo, 2005).



5.      Achatina fulica
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Mollusca
Class                : Gastropoda
Ordo                : Stylommatophora
Family             : Achatinidae
Genus              : Achatina
Species            : Achatina fulica (Jasin, 1992)
b.      Diskripsi :
Memiliki struktur tubuh bercangkok (concha).Perputaran ke kanan, putaran ini berasal dari apex melalui whorl sampai ke aperture.Alat penapasan berupa paru-paru.Alat eksresinya berupa nephiridia yang terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terdapat di dekat anus. Sistem reproduksinya hermaprodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu lain. Habitatnya dilaut, darat, tanah lembab, padang pasir yang kering. Kepala berotot dengan 4 tentakel, dua tentakel atas disebut fotoreseptor, dan dua dibawah disebut kemoreseptor, memiliki mulut, tubuh berlendir, dan dapat dimasukkan dalam cangkok (Rusyana, 2011).

6.      Chiton sp.
a.      Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Mollusca
Class                : Polyplacophora
Ordo                : Chitonida
Family             : Chitonidae
Genus              : Chiton
Species            : Chiton sp. (Jasin, 1992)
b.      Diskripsi:
Tubuhnya memanjang seperti elips dengan bagian kepala tereduksi, simetri bilateral, mempunyai radulla, bagian dorsal tubuhnya terdiri atas 8 segmen, kakinya pipih dan terletak di permukaan ventral. Jenis kelamin terpisah hidup merayap perlahan di dasar laut, pada batu-batuan yang lunak (Brotowijoyo, 1994).



E.     Phylum Echinodermata
1.      Ophiothrix sp.
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Philum             : Echinodermata
Class                : Ophiuvoidae
Ordo                : Ophiuridae
Family             : Ophiotrichdae
Genus              : Ophiothrix
Species            : Ophiothrix sp.(Deli chiage, 1828)

b.      Diskripsi:
Tubuh kecil membulat dengan lima lengan yang panjang, kecuali beruas-ruas dan mudah patah. Ruas jumlahnya banyak masing-masing terdiri dari oside yang menyatu di tengah yang dilindungi oleh empat lembaran . Lateral, dorsal dan ventral dengan spinals. Kaki ambulakral kecil tanpa penghisap, mulut berada di tengah, tidak punya anus, organ ekskresi dengan mulut, madreporit di permukaan oral (Brotowijoyo, 1994).


2.      Echinus sp.
a.       Klasifikasi:
            Kingdom         : Animalia
Philum             : Echinodermata
Class                : Echinaceae
Ordo                : Echinoida
Family             : Echinoidae
Genus              : Echinus
Species            : Echinus sp.(Deli chiage, 1828)
b.      Diskripsi:
                        Tubuh berbentuk cakram atau bundar, tidak memiliki lengan, tubuhnya berduri dan dapat digerakkan.Memiliki kaki ambulakral yang pendek, terletak diantara duri-duri yang panjang.Anus terdapat dipusat tubuh pada bagian aboral tepatnya dipermukaan. Mulut dikelilingi lima buah gigi (Brotowijoyo, 1994).



2)      Hasil Pengamatan di Kebun Binatang Gembira Loka
Pengamatan di Gembira loka didapatkan hasil terdapat erbagai femili dar phylum arthropoda dan berbagai spesies dari Phylum Chordata. Rinciannya adalah sebagai berikut:
A.    Phylum Arthropoda

1.      Periplaneta Americana
Amerikanische Grossschabe 2.JPG
           



Klasifikasi:
            Kingdom  :Animalia
Phylum    : Arthropoda
Classis     : Insecta
Ordo        : Blattodea
Familia    : Blattidae
Genus      : Periplaneta
Species    : Periplaneta americana(Linnaeus, 1758)
Deskripsi:
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.Hingga kini tercatat lebih dari 4.500 spesies kecoa telah diidentifikasi.Bagi manusia, kecoa merupakan salah satu serangga yang berbahaya, karena beberapa spesies kecoa diketahui dapat menularkan penyakit pada manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan hepatitis (Depkes, 2012).Kecoa banyak di temukan di rumah, vegetasi, sampah dan tanah.
            Karakteristik tempat yang disukai kecoa sebagai tempat tinggalnya antara lain yang banyak terdapat bahan organik seperti makanan, kertas, tekstil, wool, darah dan bahan berlemak.Tempat yang lembab, seperti kamar mandi, WC, tempat cucian, alat dapur, dan alat makan minum, serta tempat gelap dan redup.Keberadaan kecoa menunjukkan bahwa sanitasi yang kurang baik (Srisahani, 1999; Maurice, 2010).Kebiasaan hidup kecoa adalah tinggal secara berkelompok.Aktivitas makan dilakukan pada malam hari dan siang hari bersembunyi di celah – celah dinding, bingkai dinding, lemari, kamar mandi, selokan, televisi, radio, dan alat elektronik lainnya.Kecoa merupakan serangga omnivora yang memakan semua jenis makanan yang dikonsumsi manusia, terutama yang banyak mengandung gula dan lemak. Seperti susu, keju, daging, kue, biji – bijian, coklat (Herma, 2010).
2.      Locusta migratoria
     
      Kingdom: Animalia
      Filum : Arthropoda
      Kelas : Insecta
      Ordo : Orthoptera
      Famili : Acrididae      
      Genus :Locusta
            Spesies: L migratoria(Linnaeus, 1758)
            Deskripsi:
Sayap depan dan seluruh tubuhnya bersisik, sisik inilah yang memberi warna pada sayap. Serangga dewasa tidak menjadi hama, yang menjadi hama adalah larvanya. Larva berbentuk ulat dengan metamorfosis sempurna yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit.familiy pyralidae merupakan hama dari tanaman padi (Rusyana, 2013)
3.      Xylocopa micans
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Bumblebee_October_2007-3a.jpg/220px-Bumblebee_October_2007-3a.jpg
Kingdom : Animalia
Phylum  : Arthopoda
Classis   : Insecta
Ordo      : Hymenoptera
Familia  : Apidae
Genus    :Xylocopa
       Species  :Xylocopa micans  (Latreille, 1802)
       Deskripsi:
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.Tipe mulut menggigit.  Sayap depan lebih besar dari sayap belakang, berperan dalam penyerbukan tanaman dan mengalami metamorphosis sempurna (Siti senja, 2013)








4.      Melanitis leda L.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRX8l_YAsqDaXzY4neNxAwWfK-2-vR-9uyqP8Rfum3LeY52B1l7
Klasifikasi:
Kelas                     : Insekta
Sub kelas               : Pterygota
Ordo                      : Lepidoptera
Sub ordo               : Rhopalocera
Famili                    : Nymphalidae
Sub Famili             : Satyrinae
Genus                    : Melanitis
Spesies                  : Melanitis leda L(Latreille, 1802)

Deskripsi:
Melanitis leda L memiliki sayap yang berwarna hitam agak kecoklatan. Pada sayap depan terdapat spot atau bintik mata berwarna putih yang dikelilingi oleh spot warna hitam dan coklat. Tepi sayap depan tidak teratur. Pada sayap belakang mendekati ujungnya terdapat spot atau bintik mata kecil berwarna putih. Pada bagian tepi sayap belakang terdapat tonjolan dan pada ujung tepi sayap berlekuk.
Antenna berwarna coklat, ujungnya membesar berwarna hitam, kepala dan perberwarna hitam sedangkan dada (thorax) berwarna coklat. Melanitis leda ini memiliki bentangan sayap ± 7,5 cm.Abdomen (perut) tersusun atas sepuluh segmen, satu segmen mengalami reduksi. Bagian ini tidak memiliki appendages. Segmen ketujuh dan kedelapan suatu saat mengalami modifikasi dan berhubungan dengan genetalia. Pada kupu-kupu betina, di bagian segmen terminal abdomen dijumpai aedeagus (Rusyana, 2013)

5.      Phyllophaga sp.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/83/Phyllophaga_commonjunebeetle.jpg/240px-Phyllophaga_commonjunebeetle.jpg
Kingdom  : Animalia
Phylum  : Arthopoda
Classis   :  Insecta
Ordo      : Coleoptera
Familia  : Scarabaeidae
Genus    : Phyllophaga
Species  : Phyllophaga sp.  (Harris, 1827)
Deskripsi:
Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Mengalami metamorfosis sempurna (Salmah, 2002).




6.      Catopsilia PomonaF
http://lepidoptera.butterflyhouse.com.au/pier/pomona4.jpg
      Klasifikasi:
Kelas                     : Insekta
Sub kelas               : Pterygota
Ordo                      : Lepidoptera
Sub ordo               : Rhopalocera
Famili                    : Pieridae
Sub Famili             : Coliadinae
Genus                    : Catopsilia
Spesies                  : Catopsilia PomonaF (Siti senja, 2013)

            Deskripsi:
Catopsilia pomona F. dimasukkan ke dalam sub famili Coliadinae karena memiliki warna kuning lemon di sayap bagian bawah, sedangkan sayap bagian atas berwarna putih   sedikit kehijauan dan sedikit warna hitam pada tepi atas sayap bagian depan. Kupu-kupu      ini secara keseluruhan berwarna lemon.
Catopsilia Pomona F memiliki setidaknya 6 ‘bentuk’ yang berbeda. Bentuk “crocale”        dengan antena hitam pada bagian atas atau bentuk “Pomona” dengan antena merah pada   bagian atas. Pada jantan terdapat warna hitam tipis menandai sisi atas sayap depan, dan         tanpa tanda di sisi bawah. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap 8 cm. Antena dan          mata berwarna coklat, kepala, dada, dan perut pada sisi atas berwarna hitam. Sedangkan      pada sisi bawah berwarna putih. Kupu-kupu ini cepat sewaktu terbang, dan merupakan     penerbang yang kuat (Suyatmo, 2013)


7.      Mantis religiosa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpZVfmHtupt7aLKxCXyFQzyqr5qhBH3t1THwKDJDmh58Hgrl7rcsoWnggN_TmSVH8FPipIdz_pv4VfBoO-5sliztapVLDtvDysxszLo7TJgbxEgBwU2oMmwX7s3hSksMK5k6Cce4llLoo/s1600/belalang+sembah2.jpg
Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Filum         : arthropoda
kelas          : Insecta
ordo           : orthoptera
family        : Mantisadeae
genus         : Mantis
spesies       : Mantis religiosa(
Linnaeus, 1758)

Deskripsi:
Mantis religiosa (belalang sembah) memiliki ukuran tubuh dari medium sampai besar, bersifat hemimetabola, mulutnya tipe pengunyah, memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran dan dilipat seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. Tubuhnya juga terbungkus oleh eksoskleton yang melindungi sistem organ yang lunak sebelah dalam.eksoskeleton merupakan kuikula yang tersusun  dari kitin dan terbagi atas segmen - segmen. Alat kelamin terpisah, tanda kelamin sekunder dapat dikenal pada bagian abdomen, alat kelamin pada jantan terdiri dari sepasang testis, sedangkan pada hewan betina terdiri atas sepasang ovari yang tersusun oleh saluran pita telur atau pita ovarium yang menghasilkan telur (Rusyana, 2011).




B.     KelasPisces
1.      Ikan arwana super red
a.       Klasifikasi:
Kingdom/Kerajaan       : Animalia
Filum                            :Chordata
Kelas                           : Actinopterygii
Ordo                            : Osteoglossiformes
Famili                           : Osteoglossidae
Genus                           : Scleropages
Spesies                         : Scleropages formosus

b.      Deskripsi :
Ikan Arwana Asia (Scleropages formosus), atau biasa juga di kenal dengan nama Siluk Merah merupakan salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan arwana memiliki badan yang panjang, sirip ekor terletak jauh di bagian belakang badan.Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang khas, mudah diingat gagah dan sedikit angkuh, dengan tentakel di mulutnya dan skala besar dengan pengaturan yang harmonis, membuat keindahan ikan sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga ketika dimasukkan ke dalam akuarium akan membuatnya benar-benar terlihat seperti ikan anggun.Pakan : makanan ikan ini adalah udang udangan. Di asia mereka tinggal di air tawar sungai sungai dan rawa di sekitar hutan hujan. Ikan arwana masih dekat dengan ikan ara paima yang tinggal di sungai amazon. Untuk jenis ikan arwana super red ini berasal dari sungai Kapuas, Kalimantan.




2.      Ikan belida
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Osteoglossiformes
Famili: Notopteridae
Genus: Chitala
Spesies: -Chitalalopis
Deskripsi :
Ikan belida termasuk jenis ikan yang berukuran sedang, panjang tubuhnya dapat mencapai 90 cm. Bentuk tubuhnya pipih memanjang, dari samping oval memanjang dengan bagian punggung nampak menonjol. Tubuhnya terdapat sisik-sisik yang ukurannya amat kecil, garis linia lateralis tampak jelas. Sirip dada dan perut posisinya di bagian depan, dekat dengan tutup insang, sedang sisip anal nampak memanjang dari belakang sirip perut ke arah belakang dan menyatu dengan  sirip ekor yang bentuk runcing. Sirip punggung posisinya tepat ditengah tubuh, bentuk mirip layar, namun berukuran kecil.Mata berukuran besar.Warna tubuhnya metalik, abu-abu kebiruan, di bagian dorso-ventral tubuh terdapat pola-pola lingkaran berwarna hitam dengan bingkai putih yang jumlahnya enam pasang di lateral tubuh.Ikan belida tampak pergerakannya lamban, namun ikan ini dapat bergerak amat cepat jika memangkap mangsanya. Dapat bergerak ke arah depan dan belakang dengan bantuan gerak sisip anal.an sayap terlipat dan dilakukan secara berulang-ulang. Terbang rendah di atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa sambil bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di permukaan tanah mencari semut atau serangga-serangga kecil.Ikan belida melakukan perkawinan secara berpasangan, telurnya dibuahi secara eksternal dan diletakkan di dalam sarang yang dibuat pejantan dari bahan ranting dan daun. Pejantan akan menjaga telur yang jumlahnya mencapai 10.000 butir hingga menetas dan menjaga larva dari kemungkinan dimakan ikan lainnya.Ikan belida termasuk jenis ikan predator, pemangsa. Jenis-jenis mangsa yang disukai yaitu antara lain: larva dan serangga dewasa, cacing, udang, ikan lainnya.Ikan belida dapat dijumpai di sungai, rawa-rawa dan sungai yang banyak ditumbuhi tanaman air. Tersebar di India bagian selatan, Thailand, Malaysia, Kalimantan dan Sumatera (Gembirslokszoo.com)
3.      Ikan Belida
Kingdom : Animalia
Phylum              : Chordata
Class                : Pisces
Ordo                : Apodes
Famili               : Anguillidae
Genus               : Anguilla
Spesies             : Anguilla sp.

Deskripsi :
Bentuk ikan ini seperti ular hanya saja di sepanjang punggungnya terdapat sirep yang membantunya untuk berenang. Panjang tubuh bias menjacap 1,5 meter di alam liarnamun di penangkaran mereka sudah di panen sebelum dewasa untuk dikonsumsi.
Habitat : ikan ini menghabiskan hidup mereka di air tawar, danau atau muara dan kembali ke laut untuk bertelur.Wilayah penyebarannya meliputi perairan Indo-Pasifik, Atlantik dan Hindia




C.     Kelas Amphibi
1.      Xenopus laevis
a.       Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Kelas              : Amphibi
Ordo              : Anura
Famili             : Pipidae
Genus                        : Xenopus
Spesies           : Xenopus laevis (Daudin, 1802)
b.      Deskripsi:
Katak ini ukuran tubuhnya kecil, panjang tubuhnya hanya dapat mencapai 6-13 cm dengan berat tubuh sekitar 50 g. Tubuh nampak gemuk tertutup kulit berwarna putih, bentuk kepala meruncing, mata berukuran kecik agak menonjol berwarna oranye. Jari-jari kaki mempunyai selaput renang,  Warna dasar kulit putih, mata oranye, cakar jari kaki runcing. Pembuahan eksternal terjadi di dalam air pada waktu musim semi dan panas. Jumlah telur yang dihasilkan seekor betina dapat mencapai 1.000 butir, telur akan menetas 4 hari setelah dibuahi. Larva katak bernapas dengan insang dan akan berubah bernapas dengan paru-paru setelah dewasa. Katak ini memakan berbagai jenis invertebrata seperti larva capung, larva ikan, berudu katak lainny.Habitat asli katak ini adalah di perairan seperti sungai, kolam, danau dan rawa-rawa.Tersebar di Afrika Selatan (gembiralokazoo.com).

2.         Polypedates otilophus
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Anura
Famili              : Racophoridae
Genus              : Polypedates
Spesies            : Polypedates otylophus (Boulenger, 1892)
b.      Deskripsi:
Polypedates otilophus merupakan katak pohon yang memiliki ukuran besar, panjang tubuh katak jantan dewasa mencapai 8 cm., sedangkan betina mencapai 10 cm. tubuhnya ditutupi oleh kulit yang licin., berwarna putih kecoklatan dengan garis-garis coklat tua pada bagian tungkainya, warna tersebut menyamarkan keberadaanya. Katak ini emiliki tonjolan pipih dan berbentuk seperti segitiga yang menyerupai telinga  diatas membrane tympanumnya.memiliki mata berwarna hitam seperti garis horizontal. Katak ini memakan berbagai jenis serangga seperti kupu-kupu, ngenget, nyamuk dan jangkrik.Katak ini mampu menghasilkan 200-300 telur. Sebagian besar berudu menyukai hidup didasar perairan, sesekali berudu akan anik ke permukaan untuk emngambil udara. Hanitan hewan ini didaerah hutan hujan dengan kelembaban yang tinggi. Hewan ini tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam (gembiralokazoo.com).

3.      Fejervarya cancrivora
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Anura
Famili              : Dioroglossidae
Genus              : Fejervarya
Spesies            : Fejervarya cancrivora  (Gravenhorst, 1829)
b.      Deskripsi:
Fejervarya cancrivora merupakan katak yang mampu hidup di air payau.Panjang tubuhnya dapat mencapai 8 cm dan termasuk berukuran kecil.Katak ini menyukai jenis kepiting, serangga, dan vertebra lainnya, termasuk katak kecil.Buru memiliki panjang maksimum 40 mm. tubuhnya berbentuk oval dan berwarna gelap-dengan bintik-bintik gelap.Habitat katak ini adalah di pantai, rawa-rawa, dan hutan bakau. Katak ini emnyebar di selata Asia Tenggara, dari Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, dan Singapura (gembiralokazoo.com)
      



4.      Ceratophrys cranwelli
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Anura
Famili              : Ceratophrydae
Genus              : Ceratophrys
Spesies            : Ceratophrys cranwelli  (Barrio, 1980)
b.      Deskripsi:
         Ceratophrys cranwelli meskipun tidak aktif, mereka adalah pemakan agresif, dan mampu melompat dalam jarak yang cukup jauh sekiutar beberapa puluh senti untuk menjangkau mangsa.Makanan utamanya adalah serangga dan hewan-hewan berukuran kecil.Katak betina mampu menghasilkan telur hingga hampirv 1000 butir. Telur-telur ersebut akan menetas setelah satu minggu dan akan emnjadi berudu. Habitat katak ini adalah pada tempat lembabdidekat sumber air dan lebih suka bersembunyi diantara rumput-rumput, daun dan lumut.Katak ini emnyebar di hutan hujan Argentina, Uruguay, dan Brazil (gembiralokazoo.com).
5.   Litoria infrafrenata
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Anura
Famili              : Hylidae
Genus              : Litoria
Spesies            : Litoria infrafrenata  (Gunther, 1867)
b.      Deskripsi:
Katak ini dapat mencapai panjang lebih dari 13 cm (5 inci).Betina lebih besar dari jantan, dan katak jantan biasanya hanya mencapai 10 cm (4 inci).Permukaan dorsal biasanya hijau terang, meskipun perubahan warna tergantung pada suhu dan lingkungan, dan terkadang berwarna coklat.Permukaan ventral berwarna putih.Bibir bawah memiliki garis putih yang berbeda, yang terus terbentuk sampai bahu.Ada garis-garis putih pada tepi kaki bagian bawah, yang dapat berubah merah muda pada jantan.Katak Pohon Bibir Putih memiliki bantalan kaki yang besar.Jari-jari tungkai belakang benar-benar berselaput, dan tungkai belakang berselaput sebagian. Katak jantan berukuran lebih kecil dari betinanya. Untuk memikat sang betina, jantan harus bernyanyi dengan suara keras dan nyaring. Katak betina menghasilkan sekitar 200-400 butir telur.Musim kawin terjadi saat musim hujan.Telur-telur diletakkan di perairan yang dangkal.Umumnya hewan ini memakan berbagai jenis arthropoda dan serangga.Habitat asli katak ini adalah daerah hutan hujan.Katak ini menyukai daerah yang lembab, dekat dengan sumber air.Hewan ini tersebar di Papua Nugini, Queensland Utara, Kepulauan Bismarck, dan Kepulauan Admiralty (Gembiralokazoo.com).
6.      Litoria caerulea
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Anura
Famili              : Hylidae
Genus              : Litoria
Spesies            : Litoria caerulea(White, 1790)
b.         Deskripsi:
Panjang tubuh katak dewasa jantan mencapai 7 cm, sedangkan katak betina panjang tubuhnya mencapai 11,5 cm. Bagian dorsal tubuhnya berwarna hijau zamrud dengan bintik-bintik agak keputihan atu keemasan tersebar dari sisi mulut hingga belakang dan bagian ujung tungkainya. Bagian ventral tubuhnya cenderung berwarna putih susu. Bantalan kaki katak ini cenderung lebih besar. Matnya memiliki kornea berwarna hitam horizontal, sedangkan beberapa anggota dari suku Hylidae lain sebagian besar vertikal. Pada bagian kulit terdapat kutikula yang berfungsi untuk mempertahankan kelembaban tubuhnya.Kulit pada bagian tenggorokan katak jantan lebih tipis dan berkeriput karena memiliki kantung suara yang digunakan saat musim kawin tiba, kantung tersebut berwarna abu-abu. Sedangkan kulit pada bagian tenggorokan dan bagian tubuh lain pada katak betina lebih tebal seperti berlemak.Katak ini aktif pada siang dan juga malam hari (tidak menentu, tergantung keadaan lingkungannya). Pada saat musim kemarau, katak akan bersembunyi di lubang-lubang tanah, kayu lapuk dan bebatuan serta melumuri lubang tersebut dengan lendir untuk mempertahankan kelembaban tempat persembunyiannya. Katak ini merupakan jenis hewan pemakan berbagai jenis serangga (insektivora), seperti jangkrik, kecoa, kupu, ngengat, nyamuk dan beberapa jenis serangga lain.Katak ini mempunyai kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Tubuhnya mampu mengontrol evaporasi sesuai dengan keadaan lingkungan.Katak ini lebih suka daerah yang lembab dan basah, seperti hutan hujan. Katak ini tersebar di Australia, Papua Nugini, dan kini ter introduksi di New Zealand dan Amerika.

7.      Pyxicephalus adspersus
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Anura
Famili              : Pyxichepalidae
Genus              : Pyxichepalus
Spesies            : Pyxicephalus adspersus  (Tschudi, 1838)
b.      Deskripsi:
Katak ini mempunyai mulut yang sangat lebar.Memiliki bintil pada lipatan kulit dan juga memiliki tonjolan keras pada kaki belakang untuk mengait.Makanan katak ini adalah serangga invertebrate. Katak betina jenis ini akan bertelur pada musim hujan. Habitat katak ini adalah pada savanna basah dan kering (gembiralokazoo.com).

8.         Abystoma mexicanus
a.       Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Kelas              : Amphibi
Ordo              : Caudata
Famili             : Ambystomidae
Genus                        : Ambystoma
Spesies           : Ambystoma mexicanus  (Shaw & Nodder, 1798)



b.            Deskripsi:
Salamander axolotl memiliki alat pernapasan eksternal, yaitu 3 pasang insang dibagian belakang kepala terletak pada sisi kanan dan kiri.Insang-insang tersebut menyerupai tanduk-tanduk.Axolotl memiliki panjang tubuh 20-30 cm, dengan berat 60-110 g. Salamander betina memiliki tubuh yang lebih besar dan kloaka kecil dan bulat.Sedangkan salamander jantan lebih ramping, dengan kloaka lebih menonjol.Salamander memiliki 4 tungkai yang mempunyai 5 jari-jari kecil dan runcing.Ekor axolotl menyerupai bulu, berfungsi untuk berenang.Warna tubuhnya bervariasi, hijau, agak kehitaman, cokelat, hingga merah muda.Musim kawin salamander berlangsung dari bulan Maret-Juni, menghasilkan 100-300 telur yang diletakkan pada substrat di dalam air. Telur-telur akan menetas setelah berumur 10-14 hari, selanjutnya mereka akan hidup sendiri dan mulai memasuki kematangan seksual pada musim kawin selanjutnya. Salamander ini memakan apa saja yang dapat ditangkapnya. Beberapa jenis hewan yang diketahui menjadi makanannya adalah ikan, moluska dan arthropoda.Habitat asli axolotl adalah perairan tawar, tepatnya di danau daerah Mexico dengan ketinggian daratan 2.274 m (Gembiralokazoo.com).

9.        Siren lacertina
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Amphibi
Ordo                : Caudata
Famili              : Ambystomidae
Genus              : Siren
Spesies            : Siren lacertina  (Osterdam, 1766)
b.      Deskripsi:
Siren lacertina sekilas tampak seperti belut namun apabil didalam air terlihat insang luarnay seperti kebanyakan salamander.Pakan hewan ini adalah udang, serangga air, cacing, siput, dan ikan kecil. Siren betina mengeluarkan telur sebanyak hamper 500 butir dengan masa inkubasi 2 bulan. Habitan siren berada di sungai, rawa, danau, kolam air tawar dan teluk.Mereka menghabiskan sebagian waktu mereka dengan mengubur dalam lumpur atau pasir (Gembiralokazoo.com).



D.    Kelas Reptilia
1)      Tripidolaemus wagleri
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Viperidae
Genus              : Tripidolaemus
Spesies            : Tripidolaemus wagleri (Boie, 1827)
b.      Deskripsi:
Ular jenis ini sering disebut Viper Walergi atau Borneo Wagler Pit Viper.Ular ini termasuk ular berbisa.Warna ular ini dapat bervariasi, memilikit pola cincin, terdapat garis coklat yang memotong mata.Makanan ular ini adalah katak, reptilia, burung, dan mamalia.Telur ular jenis ini menetas dalam perut induknya dan induk ular ini mampu melahirkan 15-40 ekor.Habitat ular ini pada dataran rendah dan semak belukar (Gembiralokazoo.com).

2)      Trimeresus albolabris
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Viperidae
Genus              : Trimeresus
Spesies            : Trimeresus albolabris (Gray, 1842)
Sumber: www.iucnredlist.org
b.      Deskripsi:
Trimeresus albolabris juga sering disebut Truno Bamban.Ular ini termasuk ular berbisa.Kepala ular ini berukuran relative besar dari tubuhnya. Warna tubuhnya hijau dengan spot warna kuning emas. Makanan ular ini adalah katak, jenis reptile lain, burung, dan mamalia.Ular ini juga menetaskan telur dalam perut induknya dan induk ular ini mampu melahirkan 15-20 ekor anak.Habitat asli ular ini adalah dataran rendah terbuka dan hutan kayu (Gembiralokazoo.com).
3)      Python reticulatus
a.      Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Chordata
Kelas         : Reptilia
Ordo          : Squamata
Famili        : Pytonidae
Genus        : Python
Spesies      : Python reticulates Kuhl, 1820)
Sources: www.iucnredlist.org
b.      Deskrepsi:
Python reticulates (Ular Sanca Jaring Albino) dewasa memiliki panjang tubuh 4-10 meter dengan berat mencapai 158 kg. ular ini memiliki pola seperti jala (reticula), dengan sisik tubuh tersusun dari warna hitam, kecoklatan, kuning, dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Ular ini memakan berbagai jenis mamalia berukuran kecil hingga sedang, beberapa jenis reptile lain, dan unggas.Alat kopulasi ular jantan berupa hemipenis.Ular betina bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir.Telur-telur ini dierami pada suhu 31-320C selama 80-90 hari, bahkan hingga lebih dari 100 hari.Habitat ular ini adalah pada daerah dengan kelambaban udara yang tinggi.Mereka hidup di hutan-hutan hujan. Hewan ini dapat ditemui hamir di seluruh kawasan asia tenggara (Gembiralokazoo.com)

4)      Morelia viridis
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Pytonidae
Genus              : Morelia
Spesies            : Morelia viridis (Schlegel, 1872)
b.      Deskripsi:
Morelia viridis (Ular Sanca Hijau) memiliki panjang tubuh mencapai 1,5-2 meter, dengan warna sisik bagian atas hijau terang. Ular ini memiliki sensor pendeteksi panas tubuh pada bagian dalam sisik bibir dan bagian atas yang berupa celah/lubang yang kecil. Ular ini termasuk hewan karnivora yang memakan berbagai jenis reptile, amphibi, mamalia dan aves berukuran  keccil. Masa kawinnta tidak tentu, tetapi pada umumnya terjadi dari b ulan Agustus-Januari.Telur-telur ular ini akan menetas setelah berumur 39-60 hari dengan panjang tubuh anak setelah menetas emncapai 30 cm. kematangan seksual terjadi setelah ular berumur 2,5 sampai 3 tahun. Ular ini menghuni hutan hujan, hutan di dataran rendah, hutan dataran tinggi, dan pada hutan tertutup lainnya dengan ketinggian 0-2000 mdpl.Ular ini tersebar di Papua Nugini, Indonesia, dan Australia (Gembiralokazoo.com).

5)      Python morulus
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Fa\mili             : Pytonidae
Genus              : Python
Spesies            : Morelia viridis (Linnaeus, 1752 )
b.      Deskripsi:
Python morulus atau sering disebut Sanca Bodo termasuk ular besar dan panjangnya mencapai 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter saja.Brat tubuh piton ini mampu mencapai 160 kg.ular ini memakan tikus, luwak, kera, bajing, juga hewan besar seperti babi hitan, rusa dan kijang. Habitat ular sanca bodo adalah pada hutan tropis basah. Ular ini telah rtersebar di Indocina, Jawa, Bali, Sumbawa, dan sebagian Sulawesi, India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal (Gembiralokazoo.com).

6)      Liasis olivaceus
a.      Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Boidae
Genus              : Liasis
Spesies            : Liasis olivaceus(Grey, 1847)



b.      Deskripsi:
Liasis olivaceus atau sanca olive dewasa memiliki panjang tubuh mencapai 4 meter.Ular sanca olive merupakan ular yang terbesar ke dua di a\Australia.Sisikanya berukuran kecil dan sangat halus dengan warna seragam dan tanpa motif atau corak di tubuh. Warna tubuhnya cokelat tua atau hijau zaitun (sesuai namanya “olive” = zaitun). Ular ini memakan burung, mamalia kecil, amphibian dan beberapa jenis Reptile.Telur ular ini memiliki masa gestasi yang terjadi selama 81-85 hari.Ular betina menghasilkan 12-40 butir telur.Umumnya dalam satu tahun terjadi satu kali musim kawin.Masa inkubasi telur-telurnyaterjadi sekitar 50 hari.Ular jenis ini tersebar di Australia (Gembiralokazoo.com).

7)      Crocodilus pororus
a.      Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Crocodylidae
Famili              : Crocodylidae
Genus              : Crocodilus
Spesies            : Crocodilus porosus(Schneide, 1801)
b.      Deskripsi:
Crocodilus pororus memiliki tubuh yang besar, panjangnya dapat mencapai 2 meter atau lebih.Buaya ini memiliki sisi kaku yang menyerupai genteng yang memnyelimuti seluruh tubuhnya.Buaya jenis ini berwarna abu-abu atau coklat.Buaya biasanya memakan daging, umumnya daging mamalia atau ikan dan reptil.Buaya bereproduksi secara internal. Umumnya, buaya menghuni peraiaran air tawar seperti sungai, danau, dan rawa, Buaya tersebar hamper di seluruh Indonesia dan Amerika bagian selatan (Gembiralokazoo.com).



8)      Callagur borneonensis
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Geoemydidae
Genus              : Callagur
Spesies            : Callagur borneonensis (Schlegel & Miller, 1844)
b.      Deskripsi:
Callagur borneonensis memiliki karapaks yang dapat tumbuh hingga 60 cm, berbentuk lonjong agak pipih.Karapaks kura-kura betina berwarna cokelat atau abu-abu, sedangkan kura-kura jantan memiliki warna karapaks abu-abu atau kuni g dengan tiga garis yang berwarna hitam dan mempunyai permukaan yang halus.Kepala memiliki moncong dan warna kepala kura-kura jantan abu-abu atau putih, sedangkan brtina memiliki warna kepala coklat.Kura-kura ini memakan berbagai jenis tanaman seperti mangrove, enceng gondok, dan beberapa jenis tumbuhan air lainnya.Kura-kura betina dapat menghasilkan sekitar 15-20 butir telur.Telur diinkubasi selama 3 bulan. Habitat kura-kura ini adaalh pada  perairan tawar dan muara sungai. Kura-kura ini tersebar di Indonesia (Kalimantan dan Sumatra), dan Malaisya (Gembiralokazoo.com)
9)      Cuora amboinensis
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptiliac
Ordo                : Testudines
Famili              : Geoemydidae
Genus              : Cuora
Spesies            : Cuora amboinensis(Schlegel & Miller, 1844)
b.      Deskripsi:
Cuora amboinensis memiliki tempurung yang emmbulat tinggi dan perisai perut yang dapat ditekuk menurut garis melintang, sehingga dapat menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat.Panjang tubuh dapat mencapai 18 cm. cuora menyukai tumbuh-tumbuhan, udang, ikan kecil dan cacing.Kura-kura betina dapat bertelur sebnyak 1-5 butir telur dengan masa inkubasi 76 hari.Habitat asli kura-kura ini adalah di lahan basah dilingkungan sungai besar atau kecil, rawa-rawa, dan bahkan sawah. Kura-kura ini tersebar di pulau- pulau Indonesia timur: Sulawesi, Maluku (Ambon, Buru, Halmahera, Seram), Timor, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Gembiralokazoo.com)

10)        Chelodina longicollis
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
 Kelas              : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Chelidae
Genus              : Chelodina
Spesies            : Chelodina longicollis (Shaw, 1794)
b.      Deskripsi:
Chelodina longicollis ini sering disebut “kura-kura leher ular” karena lehernya yang panjang dan lentur, sehingga setiap kepala bergerak akan terlihat seperti ular. Lehernya memiliki panjang yang hamper sama dengan panjang karapaksnya. Karapaks memiliki panjang sekitar 25 cm dan berwarna merah, coklat atau hamper hitam.Kura-kura ini merupakan kura-kura pemakan daging (karnivora).Kura-kura ini adalah pemakan berbagau jenis serangga air dan darat, ikan-ikan kecil, katak, dan berbagai jenis molusca dan cacing.Kura-kura betina jenis ini bertelur pada saat musim semi dan awal musim panas.Trelur yang dihasilkan 20 butir yang memiliki cangkang keras.Telur-telur tersebut diinkuvasi selama 3 bulan didalam timbunan pasir tepi sungai atau rawa.Kura-kura ini hidup di perairan berarus lambat, rawa dan kolam.Kura-kura ini tersebar di daerah Australiua bagian selatan (Gembiralokazoo.com).



11)        Chelus fimbriatus
a.       Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Testudines
Family            : Chelidae
Genus                        : Chelus
Spesies           : Chelus fimbriatus (Schneider, 1783)
Sumber: www.reptarium .cz
b.      Deskripsi:
Chelus fimbriatus disebut juga kura-kura mata-mata.Kura-kura ini meiliki karapaks dan kepala Nampak seperti sisik.Bentuk kepalanya segitiga dan berhidung panjang.Kura-kura jenis ini memakan ikan kecil dan serangga.Kura-kura betina mampu bertelur sebanyak 12-28 butir.Habitat asli kura-kura ini adalah danau, anak sungai, dan kolam.Kura-kura ini tersebar di Amerika bagian selatan (Gembiralokazoo.com).

12)        Carettochelys insculpta
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Carettochelydae
Genus              : Carettochelys
Spesies            : Carettochelys insculpta (Ramsay, 1886)
b.      Deskripsi:
Carettochelys insculpta disebut juga “kura-kura moncong babi: karena memiliki hidung seperti hidung babi, panjang dan memiliki moncong yang besar menghadap ke depan. Kakinya berbentuk sirip dayung, mirip penyu yang diujungnya terdapat kuku.Kura-kura ini memakan berbagai jenis ikan-ikan berukura kecil, cacing, jangkrik, udang, buah dan tumbuhan air. Kura-kura betina akan bertelur saat akhir musim kering di tepi sungai, yaitu di pasir dengan membuat lubang yang tidak begitu dalam. Kura-kura ini dapat bertelur 10-25 butir.Kura-kura jenis ini hidup di perairan tawar seperti sungai, kolam, danau, teluk, dan muara (berlumpur/berpasir).Kura-kura jenis ini telah tersebar di Indonesia (Papua bagian selatan) dan Australia bagian utara (Gembiralokazoo.com).

13)  Pogona vitticeps
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Agamidae
Genus              : Pogona
Spesies            : Pogona vetticeps (Pavel Szabo, 2006)
Sumber: www.reptarium .cz
b.      Deskripsi:
Pogona vitticeps sering disebut juga kadal dragon.Kadal yang mendapatkan namanya dari kemiripannya dengan hewan mitologi naga ini dapat mencapi panjang hingga 22 inci.Kadal jantan memiliki ukuran kepala yang lebih besar dan jenggot yang lebih jelas disbanding kadal betina.Meskipun bukan jenis hewan yang hidup berkelompok, namun dialam liar mereka saling dijumpai bergerombol pad saat berjemur.Kadal ini menyukai beragam jenis serangga. Dalam sekali bertelur, kadal ini akan menghasilkan 11 hingga 30 butir telur yang ebrbentuk lonjong dengan masa inkubasi 60-80 hari. Kadal dragon hidup di daerah berpasir dan kadang dapat dijumpai didaerah bebatuan dengan suhu yang kering.Penyebaran kadal ini banyak dijumpai didaerah Australia Tengah (Gembiralokazoo.com).
14)  Chlamidasaurus kingii
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Agamidae
Genus              :Chlamidasaurus
Spesies            : Chlamidasaurus kingii (Gray, 1825)
Sumber: www.iucnredlist .org
b.      Deskripsi:
Chlamidasaurus kingii disebut juga soa payung.Panjang tubuh hewan ini dapat mencapai 91 cm. Pada bagian lehernya terdapat perisai, jika dibuka seperti payung.Tubuhnya berwarna coklat muda atau coklat tua.Kadal ini memakan berbagai macam serangga dan reptile kecil.Soa betina mampu menghasilkan 8-15 butir telur dengan masa inkubasi 54-82 hari.Habitat asli soa payung adalah pada hutan tropis, hutan savan, dan hutan terbuka.Soa ini tersebar di Australia dan Papua (Gembiralokazoo.com).
15)  Varanus acanthurus
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Varanidae
Genus              : Varanus
Spesies            : Varanus acanthurus (Boulenger, 1885)
b.      Deskripsi:
Varanus acanthurus merupakan biawak berukuran sedang dengan panjang maksimal total 70 cm dengan panjang ekor kurang lebih 1/3 panjang tubuhnya. Ekor biawak jenis ini memiliki bentuk unik, seperti dikelilingi duri.Di alam liar, biawak jenis ini biasa memakan jenis-jenis serangga berukuran sedang hingga besar, kadal-kadal kecil, tokek, namun dalam penangkaran banyak diberikan tikus untuk memenuhi asupan nutrisinya.Rasio untuk mengembangbiakkan V.acanthurus adalah satu jantan banding satu betina dengan bulan berbiak adalah Agustus hingga November. Di penangkaran rata-rata telur yang dihasilkan adalh 30 butir dengan keberhasilan menetas sebesar 50% dan masa inkubasi antara hingga 5 bulan tergantung temperature (Gembiralokazoo.com)

16)     Varanus auffenbergi
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Varanidae
Genus              : Varanus
Spesies            : Varanus auffenbergi (Sprackland, 1999)
b.      Deskripsi:
Varanus auffenbergi disebut juga biawak rote.Biawak jenis ini memiliki panjang tubuh hingga 60 cm. tubuhnya berwarna abu-abu dengan titik-titik gelap sepanjang tubuh.Biawak ini merupakan salah satu jenis bawak terkecil.Makan biawak rotte adalah aneka jenis serangga, ketam atau yuyu, berbagai jenis kodok, ikan, kadal, burung, serta mamalia kecil seperti tikus. Biawak ini ebrkembang biak dengan bertelur (ovipar). Habitat asli biawak rotte adalah tepi sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, rawa-rawa, termasuk pula rawa bakau. Biawak ini tersebar dipulau rote
(Gembiralokazoo.com)
17)     Tribonotus gracilis
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Scincidae
Genus              : Tribolonotus
Spesies            : Tribolonotus gracilus (De Rodij, 1909)
b.      Deskripsi:
Tribonotus gracilis merupakan jenis kadal yang sangat jinak. Ukuran tubuh kadal ini dapat mencapai 25 cm. usia rata-rata mencapai 10 tahun. Kadal ini emmiliki lingkara warna merah disekeliling matanya.Kadal jenis ini memakan jangkrik, cacing atau serangga lainnya. Kadal jenis ini berkembang biak dengan bertelur, dengan bertelur satu tahun sekali. Telurnya dapat menetas dlam jangka waktu 40-90 hari.Biasanya dalam rentan waktu setelah emngeluarka telur berikutnya. Ketika baru lahir, kadal ininberukuran 7 cm (Gembiralokazoo.com)
18)  Lepidothrys fernandi
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Scincidae
Genus              : Lepidothrys
Spesies            : Lepidothrys fernandi (Burton, 1836)
b.      Deskripsi:
Lepidothyris fernandi disebut juga kadakl apai. Kadal ini memiliki panajang 22-37 cm. sisiknya berwarna kemerahan dan kuning seperti api dengan warna garis-garis hitam dan bercak-bercak keperakan. Makanan kadal api adalah serangga-serangga kecil, jangkrik, lebah, lalat, dan lainnya. Kadal api betina menghasilkan 5-8 butir telur dengan masa I kubasi 40-45 hari. Hewan ini jenis semi terrestrial, terkadang hidup dibalik serasah, batu, dan kayu. Penyebarannya meliputi Kamaerun, Nigeria, Papua Nugini, Liberia, Ghana, Pantai Gading, dan Sierra leone (Gembiralokazoo.com)

19)        Eublepharis macularus
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Eublepharidae
Genus              : Eublepharis
Spesies            : Eublepharis macularus (Blyth, 1854)
b.      Deskripsi:
Eublepharis macularis termasuk tokek yang berukuran besar. Tokek dewasa memiliki berat 40060 gram, dan panjang tubuhnya 6,5-8,5 cm, tokek ini memiliki ekor  yang besar dengan ujung yang tum[pul. Warna dasar Gecko ini adalah putih, karena jenis gecko albino dengan corak tubuh warna kuning., sedangkan biasanya gecko jenis ini emiliki corak tubuh berwarna hitam. Tokek ini memakan berbagai jenis serangga.Jenis kelamin anak yang dihasilkan tokek ini ditentukian oleh suhu. Pada suhu dingin kurang dari 300C akan menghasilkan anak dengan kelamin betina, sedangkan suhu diatas 300C akan menghasilkan anak dengan kelamin jantan. Kematangan seksual tokjek jenis ini terjadi pada saat umur 8-9 bulan. Hewan ini akan hidup sebagai pasangan tunggal. Tokek jenis ini emyukai habitat daerah ebrbatu., kerena pada saat pagi hari hewan ini dapat menyerap panas dari batu untuk menjaga metabolism dan suhu tubuhnya. Hewan ini tersebar di selatan Asia Tengah, Pakistan, dan Barat laut India (Gembiralokazoo.com)



20)        Heloderma suspectum
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Helodermatidae
Genus              : Heloderma
Spesies            : Heloderma suspectum (Cope, 1869)
b.  Deskripsi:
        Heloderma suspectum sering disebut juga monster gila.Hewan ini merupakan jenis kadal beracunyangb memiliki panjang tubuh sekitar 30-40 cm. warna tubuh hitam dan jingga atau kuning berbentuk melingkar.Ekor menyimpan lemak untuk cadangan makanan.Hewan ini emrupakan hewan karnivora yang memakan berbagai jenis vertebrata kecil seperti tikus, burung dan juga memakan telur.Masa reproduksi dimulai saat musim panas tiba.Betina menfhasilkan 3-5 telur dan dierami kira-kira 10 bulan.Monster gila hidup di daerah tandus dan gersang, seperti digurun yang memiliki suhu panas dan curah hujan sedikit. Hewan ini tersebar dibagian barat daya Amerika Serikat dan utara Meksiko (Gembiralokazoo.com)
21)     Ameiva ameiva
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Teiidae
Genus              : Ameiva
Spesies            : Ameiva ameiva (Linnaeus, 1758)
b.  Deskripsi:
      Biawak ameiva memiliki panjang tubuh dari kepala hingga ekor 45-50 cm. ameiva jantan dan betina memiliki warna coklat pada tubuhdengan bercak hitam yang tidak teratur.Ameiva memiliki mulut yang lebar dan gigi yang tajam.Ameiva memakan serangga darat dan air, seperti belalang, kecoa, rayap, kumbang, jangkrik dan larva.Hewan inin emnghasilkan telur 3-6 butir telur.Ameiva mencapai kematangan secara seksual pada umur satu tahun.Hewan ini hidup di lantai dasar hutan, terkadang berlindung di balik serasah, batu, atau akar yang emmbentuk bagian seperti lubang. Hewan ini tersebar di Amerika Selatan dan kepulauan Karibla (gembiralokazpp.com)
http://ts3.mm.bing.net/th?id=JN.0isulbfLoYi7eKl%2fIUW4rg&pid=15.1
22)     Tupinambis teguixin
a.       Klasifikasi:                       
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Family             : Teiidae
Genus              : Tupinambis                sumber:scserp.com
Spesies            : Tupinambis teguixin (Linnaeus, 1758)
b.      Deskripsi:
Biawak memiliki bentuk tubuh seperti kadal, memiliki ekor panjang dan mempunyai lidah bercabang. Kepalanya besar, ujung meruncing dan dapat ditegakkan atau mendongak ke atas.Otaknya dilindungi oleh oleh suatu lapisan tulang yang keras yang berguna untuk melindungi otak dari tekanan pakan saat biawak tegu menelan mangsa.Biawak tegu mempunyai gigi-gigi yang panjang, agak melengkung dan kadang-kadang bergerigi pada sisi bagian belakang.Kulitnya berwarna kuning kecoklatan dan terdapat bentukan warna hitam melingkar seperti cincin yang terdapat dari bagian belakang mata sampai ujung ekor. Biawak berkembang biak dengan cara bertelur, biasanya berjumlah 7-30 butir, telur-telurnya diletakkan di dalam lobang yang ditimbun menggunakan pasir dan seresah berupa daun-daun dan ranting kering. Telur menetas karena panas dari sinar matahari dan suhu hasil fermentasi daun.Anak-anak biawak teguakan keluar sendiri dari sarangnya tanpa bantuan oleh induknya. Biawak tegu adalah predator, memakan binatang lain. Saat masih anak biawak tegu akan memakan serangga, laba-laba dan telur burung, setelah dewasa juga memakan reptilia lainnya..Biawak tegu hidup di tepian sungai atau kolam hutan trippik.Tersebar di Amerika Selatan (Gembiralokazoo.com).



E.     Kelas Aves
1.      Ketupa ketupu
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Classis             : Aves
Subclassis        : Neornithes
Superordo       : Neognathae
Ordo                : Strigiformes
Famili              : Strigidae
Genus              : Ketupa
Spesies            : Ketupa ketupu (wordpress.com)
b.      Deskripsi :
Berukuran panjang 45 cm, berwarna coklat kekuningan, dengan berkas telinga mencolok.Bulu tubuh di bagian atas coklat, bergaris-garis hitam, yang dibatasi warna kuning tua.Warna bulu di bagian bawah kuning merah bata dengan garis-garis berwarna hitam tebal.Mata berwarna kuning terang, paruh abu-abu, kaki warna kuning.Bulu burung hantu tebal, lembut, ekor pendek.Kepala berbentuk bulat berukuran besar. Mata juga berukuran besar mengarah ke depan, paruhnya berkait dan cakarnya amat tajam. Burung hantu pada waktu malam sering kita dengar suaranya yang terus menerus,  tak henti-henti  yang disuarakan dari persembunyiannya, kadang terdengar pekikan saat terbang. Jumlah telur burung hantu yaitu 1-4 butir yang diletakkan di dalam sarangnya, dierami selama 4-5 minggu.Telur dierami oleh burung hantu yang betina, pakan disediakan oleh burung hantu yang jantan.Burung hantu di habitat alamainya memakan serangga, udang, ikan, katak, reptilia, dan tikus.Burung hantu pada malam hari lebih menyukai di daerah terbuka di luar hutan, perkebunan, pekarangan, sawah atau pinggiran sungai. Sebarannya di Asia Tenggara, Kalimantan, Nias, Jawa dan Bali (gembiralokazoo.com).






2.      Haliastur indus
a.       Klasifikasi:
Kerajaan                 :Animalia
Filum                      :Chordata
Kelas                       :Aves
Order                      :Falconiformes
family                     :Accipitridae
Genus                     : Haliastur
Spesies                    : H. Indus
b.      Deskripsi :
Burung Elang Bondol memiliki ukuran sedang dengan panjang tubuh mencapai 45 cm, berwarna putih dan coklat pirang.Elang bondol remaja memiliki warna bulu seluruh tubuh kecoklatan.Warna berubah putih keabu-abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga.Ujung ekor bundar, iris mata coklat, paruh dan sera abu-abu kehijauan, kaki dan tungkai kuning kusam. Ketika dewasa, warna bulu tubuhnya pada bagian kepala, leher, dan dada putih, sedangkan bagian sayap, punggung, ekor, dan perut coklat terang  dengan bulu primer yang hitam.Telur burung ini berwarna putih, sedikit berbintik merah, jumlah 1-4 butir.Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari.Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian.Burung ini memakan mamalia kecil, ayam, aves yang berukuran kecil dan beberapa jenis reptil serta serangga.Habitat elang bondol adalah di rawa-rawa.Mereka menyukai pohon yang tinggi untuk membuat sarang. Sarang-sarang diletakkan di daerah dekat dengan ujung agar terlindung dari mamalia atau hewan lain yang dapat memakan telur atau anaknya. Mereka ditemukan di anak benua India, Asia Tenggara dan Australia (gembiralokazoo.com).






3.   Elang brontok
a.       Klasifikasi : Bangsa Accipitriformes, Suku Accipitridae
b.      Deskripsi :
Panjang tubuhnya mencapai 60-72 cm, dengan warna bulu pada umumnya cokelat di bagian dorsal tubuhnya, dan memiliki garis-garis hitam melintang pada bagian sayap dan ekor yang Nampak jelas ketika terbang.Terdapat bintik-bintik pada bagian leher dan cokelat pada bagian dada dan perut. Pada ras-ras tertentu memiliki jambul sekitar 4-6 helai bulu dan pada beberapa ras lain sedikit berjambul atau tidak berjambul sama sekali. Elang muda memiliki warna bulu yang pucat dan kurang jelas atau samar.Pada umumnya burung ini memasuki musim kawin saat bulan April-Agustus atau Oktober.Bertelur di pohon yang sangat tinggi dan terbuat dari ranting-ranting.Memiliki satu butir telur, jarang sekali dua atau lebih.Telur berwarna putih dengan bintik kemerahan.Burung ini termasuk ke dalam binatang karnivora (pemakan daging).Sebagian besar makanannya adalah mamalia keci, reptil dan beberapa jenis aves berukuran kecil.Pada umumnya burung ini memasuki musim kawin saat bulan April-Agustus atau Oktober.Bertelur di pohon yang sangat tinggi dan terbuat dari ranting-ranting.Memiliki satu butir telur, jarang sekali dua atau lebih.Telur berwarna putih dengan bintik kemerahan (gembiralokazoo.com).



4.      http://gembiralokazoo.com/uploads/collections/macau-merah1.jpgMacau merah
a.       Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Aves
Ordo              : Psittaciformes
Famili             : Psittacidae
b.      Deskripsi : Burung macau merah memiliki bulu dengan warna cerah dan didominasi oleh warna merah. Pada hampir seluruh bulunya berwarna merah dengan bagian punggung dan bulu sayap bagian tengah berwarna kuning cerah, warna biru pada ujung sayap dan ekor. berat tubuhnya mencapai 1200 g dan panjang tubuhnya sekitar 89 cm. Burung jantan memiliki ekor lebih panjang dan paruh lebih besar dari pada burung betina. Warna tubuh mereka cerah setelah dewasa, sedangkan saat muda sedikit lebih kusam dan lebih dominan warna merah pada seluruh bulu tubuhnya. Burung ini termasuk jenis hewan monogamy, berkembang biak setiap 1-2 tahun sekali. Burung betina menghasilkan 2-4 butir telur, dengan masa eram (inkubasi) sekitar 24-25 hari. Burung-burung muda akan tetap tinggal dengan induknya sampi berumur sekitar 1 tahun. Induk tidak akan melakukan perkawinan kembali sebelum burung-burung muda hidup soliter. Burung muda akan soliter setelah berumur sekitar satu tahun atau lebih, dan kematangan seksual akan tercapai setelah berumur 3-4 tahun. Ini juga termasuk burung pemakan biji-bijian (frugivorus). Makanannya terdiri dari berbagai macam jenis biji-bijian, kacang-kacangan, buah, madu dan bunga. Burung ini hidup dan tinggal di pepohonan yang tinggi, di hutan hujan dataran tinggi dengan elevasi 1000 m dpl. Burung ini dapat ditemukan di Meksiko bagian tenggara, Amazon, Peru, Bolivia dan Brazil (gembiralokazoo.com).



5.      http://gembiralokazoo.com/uploads/collections/julang-emas1.jpgAceros undulates
a.       Klasifikasi:
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Class              : Aves
Ordo              : Coraciiformes
Family            : Bucerotidae
Genus                        : Aceros
Spesies           :Aceros undulates (Mackinon et al,2010).
b.      Deskripsi :
Burung ini mempunyai ukuran sedang di dalam kelompoknya, panjang tubuh mencapai 100 cm. Burung julang emas bulu bagian punggung, sayap,  perutnya berwarna hitam dan ekornya berwarna putih. Mempunyai mata berwarna kuning, kulit di sekitar mata berwarna merah.Paruh berwarna kuning gading dengan bangunan yang terbuat dari bahan tulang, bentuk mirip tanduk yang berada di atas paruh.Kaki berwarna hitam. Burung yang berjenis kelamin jantan, bulu kepala berwarna krem, bulu alis kemerahan. Kantung leher berwarna kuning, tidak berbulu dan terdapat garis berwarna hitam.Sedangkan burung yang berjenis kelamin betina, kepala dan leher berwarna hitam, kantung keher berwarna biru, tidak ditumbuhi bulu.Julang emas betina bertelur 2 butir, telur dierami oleh yang betina di dalam lubang pohon.Selama mengerami yang betina mendapan kebutuhan pakan jari yang jantan dengan jalan disuapi melewati lubang.Lubang pohon tinggal disisakan sebesar ukuran paruh, penutup lubang menggunakan lumpur dan air liurnya.Pada waktu mencari pakan sering dijumpai berkelompok dengan dengan burung julang lainnya.Jenis pakan yang disukai adalah buah-buahan, namun sering dijumpai makan serangga dan inverbrata lainnya.Kadang juga memakan katak, kadal, telur burung lainnya, burung kecil, dan tikus.Di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka satwa ini diberi pakan pisang, pepaya, dan daging.Hutan tropika basah, di berbagai ketinggian hingga 2.000 m. Sebarannya di Kalimantan dan Sumatera, Jawa dan Bali (gembiralokazoo.com).



6.      https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpt1/v/t34.0-12/11301404_1067204106627050_176225407_n.jpg?oh=cd9b23e69d44f8a0cdc6dc1aaa6f3b5e&oe=555E957B&__gda__=1432271880_2182c3451172cef84c0263be88176621Ara  ararauna
a.       Klasifikasi:
Kingdom      : Animalia
Filum                        : Chordate
Kelas                        : Aves
Ordo                         : Psittaciformes
Family                      : Psittacidae
Genus                       : Ara   
Spesies                     : Ara  ararauna(iucn.redlist.org)
b.      Deskripsi :
Burung macau ini memiliki panjang tubuh sekitar 81,28-91,44 cm, berat tubuhnya sekitar 900- 1814 g, dan rentang sayapnya mencapai 104,14-114,3 cm. Bagian dorsal tubuhnya berwarna hijau, sedangkan bagian ventral tubuhnya memiliki warna kuning hingga oranye. Keningnya memiliki warna hijau zaitun, leher, kaki dan paruhnya berwarna hitam, bulu bagian wajah di belakang paruh dan sekitar mata berwarna putih dengan corak garis-garis berwarna hitam.Kematangan seksual burung macau jantan dan betina terjadi setelah berumur 3 atau 4 tahun. Musim kawin terjadi terjadi dua tahun sekali. Burung betina mampu menghasilkan 2-3 butir telur dan di tempatkan di sarangnya yaitu di pohon yang tinggi dan di lubang kayu yang telah dibuat oleh hewan lain. Masa inkubasi telur-telurnya sekitar 28 hari, setelah 3 bulan dari menetas maka anak (burung muda) akan mulai terbang dan hidup mandiri. Hewan ini merupakan jenis satwa pemakan biji-bijian (frugivorus).Burung ini memakan berbagai macam biji-bijian, seperti rumput, padi-padian, maupun buah-buahan.Macau biru emas hidup terutama di hutan hujan dan berawa, mereka membuat sarang di pohon yang sangat tinggi untuk menghindari predatornya. Burung ini tersebar di Amerika Selatan daerah Trinidad dan Venezuela, Peru, Brasil, Bolivia, dan Paraguay (gembiralokazoo.com)



7.      Alap alap SulawesiALAP ALAP SULAWESI
(gembiralokazoo.com)
a.       Klasifikasi:
Kerajaan     :      Animalia
Filum          :      Chordata
Kelas          :      Aves
Ordo          :      Falconiformes
Familia       :      Falconidae
Genus         :      Microhierax
Spesies       :      Microhierax fringillarius (iucn.redlis.org)
b.      Deskripsi :
Panjang tubuhnya sekitar 33-38 cm. Bagian atas kepala berwarna cokelat, jambul dan wajah berwarna abu-abu tua atau agak kekuningan.Iris mata berwarna kuning, dengan retina hitam gelap, paruh bagian atas bengkok (seperti paruh elang) dan berwarna hitam.Bulu punggung berwarna cokelat kemerahan dan sedikit warna hitam.Ekor berwarna cokelat dengan garis hitam.Bulu dada berwarna putih dengan beberapa bulu berwarna cokelat atau agak kemerahan yang tersebar.Perilaku : Burung ini termasuk pemburu yang handal, mampu terbang tinggi dan jangkauan terbangnya luas. Aktif saat siang hari (diurnal) untuk berburu makanan.Aktifitas lebih banyak dihabiskan di pepohonan tinggi dan sedikit rimbun untuk mencari mangsa dan mengamati pergerakannya.Reproduksi : Pada umumnya burung betina menghasilkan 1-2 butir telur. Telur diletakkan di sarang yang terbuat dari ranting dan daun-daun rumput kering. Burung betina akan mengerami telur hingga menetas.Pakan : Burung ini memakan berbagai jenis mamalia kecil, reptile dan amfibi. Terkadang burung ini juga memakan serangga kecil.Habitat : Hidup di daerah hutan dataran rendah. Hewan ini termasuk jenis endemik pulau Sulawesi di Indonesia (gembiralokazoo.com)



8.      ELANG JAWAhttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1c/Elang_Jawa_Spizaetus_bartelsi_Bandung_Zoo_2.JPG
a.       Klasifikasi:
Kerajaan    : Animalia
Filum                     : Chordate
Kelas                     : Aves
Ordo                      : Falconiformes
Family       : Accipitridae
Genus                    : Nisaetus
Spesies      : Nisaetus bartelsi
b.      Deskripsi :
Elang jawa merupakan jenis burung elang yang berukuran sedang.Panjang tubuhnya mencapai 60-70 cm (dari paruh hingga ujung ekor).Bulu umumnya berwarna cokelat kemerahan pada bagian kepala dan perut, keemasan atau cokelat kekuningan pada bagian tengkuk, pada bagian sayap cokelat gelap atau kehitaman.Burung ini memiliki jambul yang terdiri dari 3-5 bulu pada bagian kepala yang berwarna hitam dengan ujung putih.Bulu pada bagian paha terus tumbuh hingga bagian dekat jari-jari kaki.Umumnya burung betina memiliki ukuran tubuh lebih besar.   Perilaku : Burung ini aktif saat siang hari (diurnal), saat berburu burung ini akan terbang melayang dan akan menukik saat menyergap mangsanya, terkadang burung ini juga mengawasi daerah sekitarnya dengan bertengger di dahan pada pohon yang tinggi, saat melihat mangsanya kemudian burung akan terbang dan menangkap mangsanya. Umumnya mereka hidup soliter (menyendiri).Reproduksi : Burung ini mempunyai masa bertelur antara bulan Januari hingga Juni. Sarang dibuat dari ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, sarang diletakkan di atas ranting pohon hingga ketinggian mencapai 20-30 m di atas permukaan tanah.Burung betina umumnya hanya menghasilkan 1-2 butir telur dan diinkubasi selama sekitar 47 hari.Elang Jawa memakan berbagai jenis burung kecil dan unggas lainnya, mamalia berukuran kecil seperti tikus, tupai, kelinci, hingga yang berukuran sedang seperti monyet.Burung ini juga memakan berbagai jenis reptil kecil seperti kadal, biawak, dan ular.Burung ini hidup di lereng-lereng pegunungan dan bukit.Kini keberadaannya hanya di hutan hujan saja. Hewan ini endemic pulau Jawa(gembiralokazoo.com)
9.      http://gembiralokazoo.com/uploads/collections/elang-laut-perut-putih1.jpgELANG LAUT PERUT PUTIH
a.       Klasifikasi:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Famili: Accipitridae
Genus: Haliaeetus
Spesies: Haliaeetus leucogaster 
b.      Deskripsi :
Mempunyai panjang tubuh mencapai 65-85 cm, rentang sayap 170-220 cm dengan berat tubuh burung jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg. Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna putih.Iris coklat.Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu.Tungkai tanpa bulu dan kaki berwarna abu-abu.Saat terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf "V".Reproduksi : Musim kawin terjadi sekitar Januari-Agustus. Kebanyakan bertelur 1-2 butir, dengan masa pengeraman 40-45 hari.Telur-telur diletakkan di sarang yang sangat besar dan lebar.Sarang tersebut dibuat di tebing-tebing tinggi atau di ranting ujung pohon.Pakan : Hewan ini memakan berbagai jenis ikan laut, rawa atau sungai yang bermuara di laut. Burung ini juga memakan berbagai jenis burung, reptile, dan mamalia.Habitat : Burung ini ditemukan di daerah pesisir, sering terlihat terbang di atas perairan. Penyebarannya India, Asia Tenggara, Filipina, Indonesia dan tersebar luas di Australia. (gembiralokazoo.com)



10.  https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t34.0-12/11349831_1067204286627032_470784715_n.jpg?oh=1b6947390fa0882bb6470e20ba04d0cd&oe=555EA961&__gda__=1432294065_76f4c2dd909fd510a4c49a9ea3dd3daeMERAK HIJAU
a.       Klasifikasi:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo : Galliformes
Family: Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : Pavo muticus
b.      Deskripsi :
Burung jenis ini berukuran besar, panjang tubuh  jantan mencapai 210 cm, sedangkan betina 120 cm. Kaki berukuran panjang, dan tampak ramping, terdapat taji. Burung merak jantan dewasa saat memasuki musim kawin bulu ekornya memananjang dan indah, terdapat deretan manik-manik dan dapat direntangkan sehingga menyerupai kipas yang berukuran besar.  Manik-manik pada bulu ekor akan tampak mirip mata, berwarna biru ditengah, dikelilingi warna kuning kecoklatan sehingga tampak indah saat bulu-bulu ekor direntangkan. Warna bulu pada leher hingga punggung bagian depan dan dada berwarna hijau, hijau-kebiruan dan kuning-kehijauan membentuk pola manik-manik yang berukuran kecil. Manik-manik mirip seperti susunan genting di atap rumah. Di bagian kepala atas, posisi agak belakang  terdapat bulu-bulu yang bertangkai sebagai mahkota. Sayap berwarna hijau-kebiruan, bulu-bulu primer yang terletak di tepi sayap berwarna coklat.Paruh, kaki, jari-jari kaki dan taji berwarna putih kekuningan. Mata bulat, hitam, terletak disamping kepala, pada posisi tengah bulu-bulu yang membentuk garis horisontal berwarna  biru, di bawah mata berwarna biru dan kuning-kecoklatan dan di bagian atas mata berwarna biru. Musim kawin berlangsung pada bulan Juli dan Agustus, sarang dibuat di atas tanah di tengah-tengah semak belukar atau di atas pohon. Jumlah telur biasanya 3-5 butir, yang akan dierami selama 28 hari sehingga telur-telur akan menetas pada bulan September dan Oktober saat musim penghujan ti. Jenis-jenis pakan yaitu: biji-bijian, buah-buahan, kecambah, sayur, cacing, insekta, amphibia dan kadang juga reptilia. Hidup di lahan terbuka, semak belukar dan terdapat pohon-pohon berukuran tinggi yang lebat, dekat sumber air seperti danau atau sungai. Tersebar di Indonesia (gembiralokazoo.com)
11.  https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xta1/v/t34.0-12/11329721_1067204566627004_1369564555_n.jpg?oh=e2091bc4f893c30834e0f353242daa70&oe=555EDB19&__gda__=1432262168_5a9de7e6b03a7e55069a7e6a2dca72d4NURI ABU ABU AFRIKA
a.       Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Chordata
Class                       : Aves
Order                      : Psittaciformes
Superfamily            :  Psittacoidea
Family                     : Psittacidae
Subfamily   : Psittacinae
Genus                     Psittacus
Species        Psittacus erithacus
b.      Deskripsi :
Seperti namanya, burung ini memiliki penampilan morfologi (fisik) bulu berwarna abu-abu, umumnya bagian sayap terlihat sedikit lebih gelap, sedangkan bagian perut ke belakang berwarna lebih terang.Panjang tubuhnya sekitar 33 cm. Paruh berwarna hitam, ekor ada yang berwarna abu abu dan ada pula yang berwarna merah.Perilaku : Burung ini hidup di pohon-pohon yang tinggi, berkelompok dan terkadang dalam pasangan. Beraktifitas pada pagi dan sore hari (diurnal), sedangkan saat siang hari cenderung akan beristirahat di rimbunan pohon. Burung ini memiliki komunikasi yang sangat baik antara pasangan atau kawanan dalam kelompoknya.Reproduksi : Burung betina mampu menghasilkan 1-3 butir telur (umumnya 2 butir). Meletakkan telur di dalam sarang yang berada di lubang-lubang kayu. Ketika betina mengerami telur, maka pejantan akan mencari makan untuk betinanya.Pakan : Sama seperti jenis paruh bengkok lainnya, burung ini juga memakan berbagai jenis buah-buahan dan biji-bijian, terutama kacang-kacangan.Habitat : Merupakan jenis burung yang hidup di daerah hutan hujan sekunder. Penyebarannya di benua Afrika, terutama Afrika Barat dan Afrika Tengah (gembiralokazoo.com)



12.  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/48/Pelec_conspi_090708-9848_tmii.JPGPELIKAN
a.       Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Classis             : Aves
Ordo                : Pelecaniformes
Famili              : Pelecanidae
Genus              : Pelecanus
Spesies            : Pelecanus conspicilatus
b.      Deskripsi :
Burung ini berukuran besar, panjang tubuh 1,27-1,7 m, rentangan sayap 2-2,8 m, dan beratnya 11-15 kg. Warna bulu didominasi putih, bulu-bulu primer sayap, sebagian punggung dan ekor berwarna hitam.Paruh berukuran besar, lurus dan panjang. Paruh atas dilengkapi kait pada ujungnya, sedangkan paruh bawah dilengkapi kantung yang  lebar. Warna paruh putih kemerahan, dibagian tepi warna nampak lebih gelap.Kaki tampak pendek, diantara jari-jari terdapat selaput yang kuat.Mata berukuran kecil, bentuk bulat.Perilaku : Burung ini merupakan burung yang hidup berkelompok, jumlah kelompok 50 ekor sampai ribuan. Mempunyai kebiasaan migrasi dari benua satu ke benua lainnya.Selain itu juga mempunyai kemampuan renang yang baik. Menangkap ikan dengan cara menyendokkan paruh bawah pada mangsanya lalu memuntahkan airnya dengan menahan mangsa tetap di dalam paruh.Reproduksi : Induk betina bertelur sebanyak 4 butir yang berukuran besar dan berwarna putih. Pengeraman dilakukan induk jantan dan betina secara bergantian selama 30 hari, setelah menetas anak-anaknya akan diasuh secara bersama-sama. Pakan : Di alam burung pelikan memakan ikan, rata- rata 1 ekor pelikan memakan 6kg/hari. Di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka diberi pakan ikan sebanyak 1 kg/ekor/hari.Habitat : Dekat rawa-rawa. Danau, pantai, dan sungai. Tersebar di Australia, Asia Tenggara dan Tengah (gembiralokazoo.com)




13.  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOo8cXgGyhkiZ4HF9eiPRVevlv2gwoWrTzBy03ahyuel5_ZPVp_EoS0K4k-qbxtYx3Cg8rUQJw9vJ04B3ps-kNiE7smqtmsU1hrLW5KgQB3jwu-29vAJ45xRrAzH67R0gdpMj5JaOBytU/s1600/rangkong+badak.jpgRANGKONG BADAK
a.       Klasifikasi:
Kingdom            : Animalia
Phylum   : Chordata
Class                   : Aves
Ordo                   : Bucerotiformes
Family                : Bucerotidae
Genus                 : Buceros
Spesies   : Rhinoceros
b.      Deskripsi :
Burung ini mempunyai ukuran besar di dalam kelompoknya, panjang tubuh mencapai 110 cm. Burung rangkong jawa bulu bagian kepala,punggung, dada, dan sayap berwarna hitam. Bulu perut, paha, pangkal dan ujung ekor berwarna putih.  Di bagian tengah ekor ada strip melintang berwarna hitam. Mempunyai mata berwarna merah, iris hitam.Paruh berwarna kuning gading dengan bangunan yang menyerupai cula badak berwarna kuning kemerahan yang terbuat dari bahan tulang yang berada di atas paruh.Kaki berwarna hitam. Perilaku : Pada waktu bereproduksi hidup berpasangan, namun akan membentuk kelompok di luar waktu musim reproduksi. Burung ini menyukai terbang tinggi di atas hutan dengan kepakan sayap yang berat dengan kepala tampak menjulur ke depan. Suara yang dikeluarkan “ kronnk-kronnk” berulang-ulang.Reproduksi : Julang emas betina bertelur 1-2 butir, telur dierami oleh yang betina di dalam lubang pohon. Selama mengerami yang betina mendapat kebutuhan pakan jari yang jantan dengan jalan disuapi melewati lubang.Lubang pohon tinggal disisakan sebesar ukuran paruh, penutup lubang menggunakan lumpur dan air liurnya.Pakan : Pada waktu mencari pakan sering dijumpai berkelompok dengan dengan burung julang lainnya. Jenis pakan yang disukai adalah buah-buahan, namun sering dijumpai makan serangga dan inverbrata lainnya.Kadang juga memakan katak, kadal, telur burung lainnya, burung kecil, dan tikus.Habitat : Hutan tropika basah, di berbagai ketinggian hingga 2.000 m. Sebarannya di Kalimantan dan Sumatera, Jawa dan Bali (gembiralokazoo.com)
14.  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDE0MXlsssmzXCs34XaGspG1R29vKVeHBxbeGrUju6SWAVRH40Z0hX_zx5Vga-JyskpEtzEisCo7pw8KDvNDl3-J7Mhe3UJ9Eb4ZPE0ehYReelKcGw_KTkswjWE0ziXqvREW_TyFkn6MRr/s320/P4141214.JPGPINGUIN JACKASS
a.       Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Aves
Ordo              : Sphenisciformes
Famili             : Spheniscidae
Genus                        :                      
Spesies           : Spheniscus demersus (iucn.redlist.org)
b.      Deskripsi :
Pinguin Afrika atau Pinguin Jackass merupakan salah satu dari spesies penguin yang ada di dunia dan hidup di wilayah tropis. Pinguin jackass memiliki tinggi badan antara 60 sampai 70 cm dengan berat badan maksimal dapat mencapai 3,7 kg. Seperti kebanyakan penguin, warna bulu didominasi hitam dan putih yang berguna sebagai kamuflase ketika didalam air, namun penguin Jackass memiliki pola berwana merah muda di bagian atas mata.  Perilaku : Pinguin akan menginjak remaja pada usia 130 hari dan akan memiliki bulu dewasa penuh pada usia 22 bulan. Periode ganti bulu memakan waktu kurang lebih 20 hari. Pinguin Jackass memiliki rentang hidup yang cukup panjang, dialam liar tercatat mereka dapat hidup hingga usia 27 tahun. Betina memiliki periode subur selama kurang lebih 10 tahun. Dan akan melakukan perkawinan pertama pada usia 4 - 6 tahun. Reproduksi : Pinguin jackass bertelur sebanyak 1-2 butur telur dan dierami bergantian oleh kedua orang tuanya di sarang yang terbuat dari ranting kayu dan semak-semak selama kurang lebih 38 hari. Penguin Jackass muda berwarna abu-abu kebiruan.Pakan : Jenis-jenis pakan Jackas Penguin berupa ikan lemuru/teri, sarden, mackerel, cumi-cumi dan udangHabitat : Pinguin jackass tersebar di pantai barat benua afrika bagian selatan, antara Namibia dan Algoa Bay , dekat Port Elizabeth , Afrika Selatan (gembiralokazoo.com).




15.  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/Phoenicopterus_minor_-_flamingo_-_flamant_-_02.jpgLASSER FLAMINGGO
a.       Klasifikasi
Kingdom      : Animalia
Filum            : Chordata
Kelas            : Aves
Ordo             : Phoenicopteriformes
Family          : Phoenicopteridae
Genus           : Phoenicopterus
Spesies         : Phoenicopterus minor

b.      Deskripsi :
leser flamingo memiliki ukuran yang relative kecil dibandingkan dengan jenis flamingo lainnya., beratmaksimal hanya mencapai 2,7 kg dan tinggi maksimal ketika berdiri adalah 100cm dan bentang sayap antara 90-105 cm. bulunya berwarna pucat dibandingkan dengan jenis flamingo lainnya dengan dominasi warna putih dan merah muda pucat.Habitat : danau Riff Valley Ethiopia, Kenya dan Tanzania, Afrika Barat, hingga India dan Pakistan. Dapat ditemui di danau berair asin dan mereka tidak bermigrasi.Pakan : selain memiliki diet khusus yaitu ganggang biru-hijau, mereka juga memakan beberapa jenis serangga kecil dan krustaseaReproduksi : hanya mengeluarkan 1 telur berukuran besar dengan masa pengeraman kurang lebih 28 hari (gembiralokazoo.com)




F.      Kelas Mamalia
1.      orangutan-kalimantan1.jpgOrangutan Kalimantan
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Primata
Famili              : Hominidae
Genus              : Pongo
Spesies            : Pongo pygmaeus (Linnaeus, 1760)
Deskripsi
Orangutan kalimantan postur tubuhnya lebih besar dibanding orangutan sumatera. P. pygmaeus mempunyai berat tubuh sekitar 50 – 100 kg (jantan) dan 30-50 kg (betina) dengan tinggi rata-rata 1,5 meter. Tubuhnya ditutupi oleh rambut berwarna coklat kemerahan, memiliki lengan yang panjang dan kuat, kaki pendek, dan tidak memiliki ekor. Pejantan orangutan kalimantan memiliki benjolan dari jaringan lemak di kedua sisi wajah yang mulai berkembang di masa dewasa setelah perkawinan pertama. Sedangkan orangutan betina tidak memiliki benjolan lemak yang besar, dan rambutnya relatif jauh lebih pendek.
Hewan endemik kalimantan ini aktif pada siang hari (Mereka berkomunikasi dengan suara. Hewan ini hidup menyendiri, terkadang mereka sering hidup dalam satu keluarga. Onta termasuk hewan poligini (jantan kawin dengan lebih dari satu betina)
Orangutan Kalimantan betina memiliki masa estrus 30 hari dan ovulasi terjadi pada hari ke 15.Jenis ini tidak mengalami pembengkakan pada kelamin saat estrus.Masa gestasi orangutan Kalimantan berlangsung selama 233-263 hari.Anak yang dilahirkan hanya satu, jarang sekali dua. Bayi tersebut akan disapih setelah berumur 42 bulan. Bayi yang dilahirkan beratnya kira-kira 1,7-2 kg.
Orangutan kalimantan merupakan binatang omnivora walaupun lebih menyukai tumbuhan. Makanannya adalah buah, dedaunan, kulit pohon, bunga, telur burung, serangga, dan vertebrata kecil lainnya.
Habitatnya aslinya adalah hutan di daerah dataran rendah hingga daerah pegunungan dengan ketinggian 1.500 mdpl.Hidupnya selalu diatas pohon yang tinggi (arboreal).Orang utan ini endemic di pulau Kalimantan (Borneo) (gembiralokazoo.com).




2.      harimau-sumatera1.jpgHarimau Sumatra
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Felidae
Genus              : Panthera
Spesies            :  Panthera tigris(Pocock, 1929)
Deskripsi :
Harimau Sumatera merupakan sub spesies terkecil dari kelompoknya. Tinggi pundaknya 75 cm dan panjang tubuhnya 250 cm, serta berat tubuhnya 250 kg.Tubuhnya tertutup oleh mantel rambut, loreng-loreng melintang tubuh.Jenis yang jantan mempunyai surai di leher bagian bawah, surai merupakan rambut-rambut yang berukuran lebih panjang dari rambut lainnya. Bersuara keras dengan tekanan pada suku kata pertama, bunyi lain yang sering didengar yaitu memeong dan bunyi desis dilakukan saat dalam keadaan terancam. 
Harimau hidup soliter, menyendiri, namun akan selalu berpasangan saat berburu, biasanya dilakukan pada waktu sore menjelang malam hari, satu menghalau mangsa ke arah lainnya yang sedang menunggu dengan cara mengkamuplase dirinya pada semak belukar. Daerah perburuan merupakan teritori yang ditandai dengan suara raungan.Teritori tidak tetap, namun selalu berpindah-pindah.
Harimau melakukan perkawinan mirip kucing, dilakukan sekali pada waktu musim kawin pada bulan Juli-Agustus.Lama bunting 104-106 hari, jumlah anak 3-5 ekor, warna mantel rambut anak-anak yang baru dilahirkan mirip induknya, hanya lebih gelap.
Pada habitat aslinya harimau memakan mamalia sedang seperti rusa, babi hutan, juga mamalia kecil seperti monyet, burung, reptilia. Habitatnya di hutan tropika, semak belukar, padang alang-alang di bagian barat daya dan utara pulau Sumatera (gembiralokazoo.com).






3.      banteng1.jpgBanteng
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Artiodactyla
Famili              : Bovidae
Genus              : Bos
Spesies            : Bos javanicus (Linnaeus, 1760)

Deskripsi
Satwa ini mempunyai bentuk dan ukuran mirip sapi peliharaan.Panjang tubuh 108-200 cm, tinggi pundak 130-170 cm. Berat tubuhnya dapat mencapai 900 kg. Beberapa ciri yang membedakan dengan sapi lokal yaitu antara lain warna kulit dan rambut banteng betina selalu coklat kemerahan dan jantan berwarna hitam. Baik jantan maupun betina, kulit dan rambut di bagian kaki bawah berwarna putih. Banteng jantan mempunyai tanduk yang selalu menghadap ke arah atas atau sedikit condong ke depan, sedangkan betina hampir semua tumbuh kea rah belakang.  
Banteng hidup dalam kelompok besar sekitar 10-30 ekor, mencari pakan pada pagi dan sore hari.Perilaku seperti merumput, berkubang, menjelajah dan istirahat selalu dilakukan sesuai dengan waktunya. Jika kelompok banteng terancam, maka seluruh anggota kelompok akan mengawasi ke arah sumber datangnya ancaman. Jika terdesak maka banteng akan melawan menggunakan tanduknya dengan cara menyeruduk.
Musim kawin banteng dari lokasi yang berbeda selalu berlainan. Di Taman Marga Satwa Ujung Kulon, musim kawin banteng pada bulan Juli-Agustus. Lama bunting (gestasi) 270-280 hari, anak yang dilahirkan selalu 1 ekor.Anak banteng menjadi dewasa setelah berumur 2-3 tahun.
Selama musim penghujan satwa ini memakan rebung, dedaunan dan pada musim kemarau menyukai merumput di padang rumput atau hutan terbuka.
Satwa ini menyukai topografi yang rata atau sedikit bergelombang, dengan hutan yang tidak begitu lebat dan lapangan terbuka yang berumput atau berumpun bambu. Tersebar di Pulau Jawa(gembiralokazoo.com).



4.      Bekatan
bekantan1.jpgKlasifikasi         
Kingdom        : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Primata
Famili              : Cercopithecidae
Genus              : Nasalis
Spesies            : Nasalis larvatus (Linnaeus, 1760)

Deskripsi :
Bekantan merupakan jenis kera yang berukuran sedang, panjang tubuhnya 66-76 cm, panjang ekornya 55-76 cm. Berat badan dapat mencapai 24 kg. Warna mantel rambutnya coklat kemerahan, dibagian tubuh tertentu berwarna abu atau keputihan.Ciri utama dari satwa ini mempunyai hidung yang panjang, menggantung, kadang sampai menutupi hidungnya. 
Bekantan hidup berkelompok 12-24 ekor, kelompok selalu berpindah-pindah untuk setiap harinya melalui cabang dan ranting pohon.Aktivitas paling banyak dilakukan pada pagi hari, pergerakannya membentuk pola zig-zag, kadang dijumpai satwa ini mandi di sungai.
Setelah dewasa, satwa ini akan segera melakukan perkawinan, dan betina akan bunting (gestasi) selama 196 hari. Anak yang dilahirkan biasanya 1 ekor dan akan selalu bersama induknya hingga mampu mencari makan sendiri.
Di habitat aslinya jenis pakan yang disukai adalah ujung daun yang masih muda, ranting muda dari berbagai jenis tanaman seperti Ketapang, Mangga, Talok dan lain-lain.Kadang dijumpai satwa ini memakan jamur dan kulit tanaman.
Habitat di tepian sungai yang berukuran besar, di pantai yang berhutan mangrove, dan di hutan dekat rawa-rawa atau sumber air lainnya. Tersebar di Kalimantan (gembiralokazoo.com)..)




Untitled.png
5.      Beruang madu

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Ursidae
Genus              : Helarctos
Spesies            :Helarctos malayanus
(Raffles,1821)

Deskripsi :
Panjang tubuhnya mencapai 140 cm, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya berwarna  hitam, matanya berwarna coklat atau biru, selain itu hidungnya relatif lebar. Jenis beruang madu adalah memiliki rambut yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitamkecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna orange. Karena hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatanhingga 48 kilometer per jam. Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk bundar.  
Beruang madu aktif di malam hari (nokturnal), mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter.Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya. Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.
Hewan ini tidak memiliki musim kawin yang tetap, sehingga dapat dilakukan setiap saat, ketika beruang tersebut siap kawin.Waktu kehamilannya selama 95-96 hari, dengan 1-2 anak sekali melahirkan, bayi beruang disusui oleh induk betina hingga berumur 18 bulan.Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Anak beruang akan dirawat hingga berumur 2 tahun atau lebih.
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan bermacam jenis buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Makanan utamanya adalah madu, sehingga hewan ini diberi nama “Beruang Madu”.
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,Sumatera,Indocina, Cina Selatan,Burma, serta Semenanjung Malaya (gembiralokazoo.com).



6.      Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
Untitled.png
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Class              : Mammalia
Ordo               : Primata
Family            : Cercopithecidae
Genus             : Trachypithecus
Spesies           : Trachypithecus aurat (Linnaeus, 1760)

Deskripsi :
Merupakan lutung yang berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 55 cm, dengan ekor melebihi panjang tubuhnya, sekitar 87 cm. Tubuhnya ditutupi oleh rambut yang berwarna merah pada lutung muda, baik lutung muda maupun dewasa. Rambut di sekitar wajahnya seperti surai karena ukurannya yang lebih panjang.Wajahnya terlihat lebih lebar dan berwarna agak kusam.Lutung betina memiliki warna merah di sekitar kelaminnya, sedangkan jantan tidak.Ciri morfologinya menunjukkan dimorfisme seksual.  
Seperti jenis primata lainnya, lutung jawa ini juga merupakan hewan yang aktif pada siang hari dan hidup secara berkelompok.Satu kelompok terdiri dari 5-7 individu, tetapi pejantannya lebih sedikit yaitu 2 atau 3 pejantan dalam satu kelompok. Lutung ini pada umumnya tidak agresif, mereka akan bersifat agresif jika dalam keadaan terancam atau terganggu oleh kelompok lain atau predasi. Terkadang induk betina bersifat agresif pada betina dari kelompok lain.
Lutung ini menghasilkan satu anak sekali melahirkan.Anak lutung ini memiliki berat 70 g. Lutung jantan tubuhnya lebih besar dan tidak memiliki warna merah pada sekitar kelaminnya.Lutung ini mencapai kematangan secara seksual (siap kawin) pada umur 4-5 tahun pada jantan dan 3-4 tahun pada betina.
Makanan pokoknya terdiri dari banyak jenis tumbuh-tumbuhan.Lutung ini memakan bagian-bagian daun, buah-buahan dan bunga.Spesies ini juga memakan larva serangga.
Lutung ini habitatnya semi-terestrial, tetapi lebih dominan arboreal.Lutung ini endemic jawa dan dapat hidup sampai ketinggian 1200 mdpl.Endemik Indonesia, Lutung Budeng tersebar dan ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Jawa, Bali (gembiralokazoo.com).

7.      Kapibara (Hydrochaeris hydrochaeris)

Untitled.pngKlasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum            : Chordata

Class                : Mammalia

Ordo                : Rodentia

Famili              : Caviidae

Genus              : Hydrochoerus

Spesies            : Hydrochoerus hydrochaer (Linnaeus, 1760)

 

Deskripsi :
Kapibara merupakan anggota kelompok binatang pengerat yang berukuran paling besar dari kelompoknya, panjang total tubuhnya 100-130 cm, tinggi 50 cm dan beratnya mencapai 50 kg. Tubuhnya tertutup oleh mantel rambut yang berwarna coklat tua, moncong tumpul, mempunyai kaki yang berukuran pendek dan dapat difungsikan untuk membantu pergerakan saat berenang, nampak kumis yang kaku berwarna putih, bentuk mata elip memanjang posisi horisontal, telinga bentuk membulat, posisi tegak menghadap ke arah samping, ekor berukuran kecil, pendek. 
Hidup dalam kelompok kecil, saat mencari pakan atau berkubang.Satwa ini mempunyai kemampuan berenang sangat baik, tubuh di dalam air sedang bagian kepala atas ada di atas permukaan air.
Aktivitas kawin dilakukan di air, betina akan gestasi selama 4-5 bulan, jumlah anaknya 2-8 ekor, anak-anaknya dilahirkan di atas tanah. Di habitat aslinya satwa ini memakan berbagai jenis tanaman air, dan juga ubi-ubian. Habitatnya yaitu hutan tropika basah, rawa-rawa, padang rumput tepian sungai. Tersebar di Amerika Selatan(gembiralokazoo.com).



8.      Untitled.pngKijang (Muntiacus muntjak)

Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Mammalia

Ordo                : Artiodactyla

Famili              : Cervidae

Genus              : Muntiancus

Spesies            : Muntiancus muntjak (Zimmermann, 1780)


Deskripsi 
Satwa ini mempunyai ciri spesifik yang menunjukkan perbedaan dengan jenis lainnya dalam kelompoknya. Tubuh berukuran kecil, panjang kepala hingga pangkal ekor 89-135 cm, ekor 12-23 cm, tinggi bahu 40-65 cm, dan beratnya 35 kg. Mantel rambut berukuran pendek, rapat, lembut dan licin, warna bervariasi dari coklat gelap hingga coklat terang. Warna rambut bagian tungkai depan, dan muka yakni hitam. Satwa ini mempunyai ranggah yang pendek, bercabang dua, panjang tidak akan melebihi setengah dari panjang kepala, mempunyai gigi taring yang kelihatan dari samping. 
Kijang yang sedang bergerak akan mengeluarkan yang berderak-derak, suara tersebut dimungkinkan keluar dari gigi taringnya. Gigi taring dimanfaatkan untuk mempertahankan diri.Satwa ini kadang mengeluarkan suara mirip gogongan anjing sehingga juga disebut barking deer.Saat lari posisi kepala merunduk dan bagian pantat naik.
Musim kawin umumnya terjadi saat musim hujan, dan lama kehamilan betina kurang lebih 7 bulan.Kijang mencari pakan pada waktu siang hari hingga malam, memakan berbagai jenis pakan antara lain rumput, daun yang masih muda, biji-bijian, kulit pohon.
Habitatnya dihutan tropika, di berbagai ketinggian, semak belukar, hutan tanaman. Tersebar di India, Indonesia, Indochina, Taiwan(gembiralokazoo.com).



9.      Untitled.pngBinturong (Arctictis binturong)

 

Klasifikasi

Kerajaan          : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Mammalia

Ordo                : Carnivora

Famili              : Viverridae

Genus              : Arctictis 

Spesies            : Arctictis binturong (Raffles, 1821)


Deskripsi 
Binturong nampak seperti beruang yang berukuran kecil, namun sebenarnya satwa dimasukkan ke dalam kelompok musang, berukuran paling besar dari kelompoknya.Panjang tubuh 110 cm, ekor 80 cm dan berat yang dimiliki 14 kg.Memiliki rambut tebal, panjang, kumal dan kasar, warna hitam mengkilap dengan ujung-ujungnya berwarna putih sehingga nampak seperti uban.Wajahnya berwarna abu-abu, kumis berwarna putih.Ekornya yang panjang dan kuat kadang dimanfaatkan untuk berpegangan.
Satwa ini hidup di atas pohon, sesekali turun dan bergerak di atas tanah, mencari pakan pada malam hari, pada siang hari tidur di dalam lubang pohon, posisi kepala melipat di dalam lingkaran ekor. Gerakannya lambat mirip kukang, ekornya dipakai sebagai penyeimbang pada saat bergerak dan dipakai untuk berpegangan pada ranting. Jika dalam kondisi terancam satwa ini mampu bergerak dengan cepat.
Masa kawin terjadi pada bulan Maret dan April, setelah induk bunting (gestasi) selama 90 hari akan melahirkan anak 1-3 ekor, anak yang dilahirkan akan diasuh dan disusui oleh kedua induknya selama 1 tahun.
Berbagai jenis pakan yang disukai yaitu buah-buahan, serangga, ikan, burung, tikus.Habitatnya di hutan tropik dan subtropika, semak belukar dan pohon-pohon. Sebaran di Birma, Malaysia, Indochina, Sumatera, Kalimantan, dan Pulau Jawa(gembiralokazoo.com).




10.  Untitled.pngKuda Nil (Hippopotamus amphibious)

Klasifikasi

Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Artiodactyla
Famili              : Hippopotamidae
Genus              : Hippopotamus
Spesies            : Hippopotamus amphibious (Raffles, 1821)

Deskripsi 
Kuda nil jenis ini  berukuran besar, panjang tubuh 150-175 cm, tinggi bahu 100 cm, dan berat tubuh dapat antara 160-240 kg. Tubuh tertutup oleh kulit yang berwarna hitam kemerahan, bagian kaki dan perut berwarna coklat, leher nampak longgar, kepala besar.Rambutnya amat jarang.Mempunyai kelenjar keringat yang mengeluarkan cairan seperti pelumas dan berfungsi sebagai pendingin tubuh. 
Kuda nil selalu menyendiri saat mencari pakan, berjalan menjahui temapat berkubang dan akan dapat kembali dalam suasana gelap dengan menciumi bau bekas kotoran yang ditinggalkan, Satwa ini punya kemampuan yang amat baik dalam berenang dan menyelam.
Setelah kawin induk kuda nil akan bunting selama 210 hari dan melahirkan 1 ekor anak. Anak yang baru dilahirkan biasanya sudah dapat berenang dan akan diasuh oleh induknya hingga remaja.
Padahabitat aslinya kuda nil akan memakan berbagai jenis tanaman yang tumbuh di lahan terbuka dan perairan. Hewan ini menyukai hidup di sungai dan rawa-rawa di tepian hutan atau lahan terbuka(gembiralokazoo.com).




11.  Untitled.pngLandak Jawa (Hystrix javanica)

 

Klasifikasi
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Rodentia
Famili              : Hystricidae   
Genus              : Hystrix 
Spesies            : Hystrix javanica (Raffles, 1821)

Referensi: zipcodezoo.com; iucnredlist.org; gambar:http://www.animalpicturesarchive.com

Deskripsi 
Landak merupakan rodentia yang berukuran besar, panjang tubuhnya 37-47 cm, panjang ekornya 23-36 cm, dengan berat tubuhnya 13-37 kg. Tubuhnya dari tubuh bagian tengah ke arah muka dan ke arah perut tertutup oleh mantel rambut yang keras mirip ijuk. Tubuh bagian punggung bagian tengah ke arah ekor tampak rambut-rambut mirip tusuk sate yang sangat tajam. Memiliki rambut yang pendek berwarna coklat kehitaman sedangkan yang panjang berwarna coklat keputihan.Mata sipit, telinga berbentuk lempengan mata uang logam.  
Satwa ini pada waktu siang hari bersembunyi di dalam lubang, jika waktu malam tiba ia akan keluar lubang dan mencari pakan. Perilaku mengendus-endus dimaksudkan untuk mendapatkan pakan atau mengantipasi jika ada bahaya yang mengancam, maka rambutnya yang seperti duri tersebut akan “berdiri”, digunakan untuk mempertahankan diri.
Lama bunting (gestasi) sekitar 8 minggu, anak yang dilahirkan oleh seekor induk betina berjumlah 2-4.Tubuh anak-anak landak sangat lemah hingga berumur 10 hari, dan anak-anak ini diasuh oleh induknya hingga berumur 3 bulan.Landak lebih tahan hidup di dalam kandang pemeliharaan, lama hidupnya dapat mencapai 27 tahun.
Pada habitat aslinya landak memakan dari bagian-bagian berbagai jenis tumbuhan seperti akar,ubi-ubian,kulit kayu,biji-bijian dan buah-buahan. Habitatnya di hutan tropika, perkebunan, tepian perkampungan.Tersebar di Jawa dan Madura (gembiralokazoo.com).





12.  Lemur Ekor Cincin (Lemur catta)

Untitled.pngKlasifikasi
Kingdom         : Animalia

Deskripsi 
Lemur ekor cincin merupakan jenis primata yang memiliki ekor panjang dengan cincin berwarna hitam.Bagian ujung ekornya berwarna hitam. Lemur ini berukuran besar, panjang tubuh 39-46 cm, dengan ekor lebih panjang dari tubuhnya yaitu 56-63 cm, berat tubuhnya 2,2-4 kg. Tubuhnya ditutupi oleh rambut berwarna cokelat muda dan bagian depan dari leher hingga anus berwarna abu-abu atau putih. Hewan ini memiliki moncong yang menyerupai musang dan berwarna hitam. Telapak tungkai depan dan belakang berwarna hitam. Rambut bagian disekitar wajah berwarna putih.Memiliki warna mata hitam dengan lingkar mata juga berwarna hitam.Lemur memiliki telinga yang mirip dengan telinga kelelawar. 
Merupakan jenis hewan yang aktif pada siang hari (diurnal), hidup semi terestrial. Pada umumnya ketika berada di tanah akan berpindah atau bergerak dengan cara melompat dengan menggunakan tungkai belakangnya. Sedangkan saat dipohon akan sering berayun. Seperti jenis primata lain, lemur juga merupakan hewan yang hidup berkelompok. Dalam satu kelompok didominasi oleh pejantan. Pejantan yang berumur 3-5 tahun akan keluar dari kelompok dan bergabung dengan kelompok lain.
Lemur jantan kawin dengan lebih dari satu betina (Poligini). Sedangkan betina biasanya akan kawin dengan pejantan dari kelompoknya atau dengan pejantan dari kelompok lain. Masa kawin berlangsung pada pertengahan April - Mei. Kehamilan (gestasi) akan berlangsung selama 135 hari. Lemur akan melahirkan satu bayi, jarang kembar dengan berat bayi tunggal mencapai 70 g. Bayi lemur akan dirawat oleh induk betina hingga umur 1 tahun, dan akan mulai beraktivitas sendiri dalam mencari makan setelah berumur 1 tahun lebih.
Lemur juga memakan berbagai macam jenis buah sebagai makanan utamanya.Lemur juga memakan arthropoda, ulat, larva kumbang, serangga dan laba-laba.
Lemur hidup semi terestrial.Lemur merupakan jenis hewan endemik Madagaskar yang mampu hidup di hutan dataran tinggi dan rendah.Pada umumnya mendiami hutan di sekitar sungai. Tersebar di Madagaskar (gembiralokazoo.com).

13.  Macan Dahan (Neofelis diardi)

Untitled.png
Klasifikasi 
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Felidae
Genus              : Neofelis
Spesies            : Neofelis diardi (Raffles, 1821)

Deskripsi 
Macan dahan dewasa memiliki berat tubuh 12-25 kg, dengan panjang sekitar 123-200 cm. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan corak seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga.Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. 
Pada umumnya hewan ini hidup soliter dan aktif saat malam hari (nocturnal).Macan dahan memiliki kemampuan yang baik untuk memanjat dan melompat diantara pepohonan.Hewan ini banyak menmput, hutan bakau, hutan terbuka, dan hutan tropis kering.Tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Lamanya waktu antar musim kawin yaitu 10-16 bulan. Musim kawin terjadi antara bulan Desember-Maret, dengan usia produktif untuk kawin yaitu 20-30 tahun. Masa gestasi (kehamilan) berlangsung selama 85-109 hari, dan dapat melahirkan 1-5 ekor (yang sering terjadi hanya melahirkan 2 ekor anak). Bayi-bayi macan dahan akan disusui selama 10-12 bulan setelah itu akan disapih. Setelah disapih, macan dahan muda akan mulai hidup terpisah.
Macan Dahan memakan berbagai jenis mamalia yang berukuran kecil hingga sedang, seperti monyet, bekantan, napu, kijang, rusa, selain itu mereka juga memakan berbagai jenis reptil, dan burung.
Macan dahan hidup di hutan tropis, hingga elevasi mencapai 3.000 m dpl.Mereka memiliki kemampuan yang baik dalam memanjat pohon.Pohon digunakan sebagai tempat untuk tidur dan terkadang juga sebagai tempat berburu. Akhir-akhir ini habitat macan dahan mulai tersebar luas di hutan sekunder, padang rumput, hutan bakau, hutan terbuka, dan hutan tropis kering. Tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan(gembiralokazoo.com).

 Untitled.png14. Berang-berang

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Mustelidae
Genus              : Lutrogale
Spesies            :  Lutrogale perspicillata (Raffles, 1821)

Deskripsi 
Kepalanya berbentuk mirip musang, berang-berang memiliki tungkai yang relatif lebih pendek, dengan cakar yang berselaput, dan mempunyai ekor yang panjang.Rambut-rambut di tubuhnya terdiri dari dua lapisan.Bagian luar dengan rambut-rambut yang panjang dan relatif keras, kaku; dan bagian dalam dengan rambut-rambut yang halus, lunak. Lapisan dalam ini tidak tembus air dan memerangkap udara di dalamnya. Hewan ini merupakan jenis berang-berang terkecil. Panjang tubuhnya mencapai 90 cm, dengan berat tubuh mencapai 4,5 kg. Warna rambutnya coklat tua kehitaman dengan bagian bawah mata hingga atas tungkai depan berwarna putih. 
Berang-berang merupakan salah satu mamalia yang suka berendam di air, tetapi jenis ini lebih suka menghabiskan waktunya sebagian besar di darat.Air merupakan tempatnya mencari makanan dan mendinginkan suhu tubuhnya.Hewan ini mampu menyelam selama 6-8 menit.Kakinya yang berselaput memudahkannya untuk berenang dan menyelam.Berang-berang menangkap hewan buruannya menggunakan kedua tungkai depannya.Berang-berang merupakan hewan yang aktif pada siang hari (diurnal).
Periode kehamilan (gestasi) berang-berang ini berlangsung selama 60 hari, bayi yang baru lahir memiliki berat 50 g. Bayi berang-berang disapih setelah berumur 14 minggu. Saat bayi lahir matanya tertutup dan akan terbuka setelah 40 hari. Berang-berang ini merupakan jenis hewan monogamy (hanya kawin dengan satu pasangan).
Berang-berang ini memakan invertebrata kecil seperti kepiting, crustacea, mollusca, amfibi dan pisces (ikan).
Hewan ini hidup di lahan basah perairan tawar, misalnya sungai atau rawa-rawa. Sebagian besar waktunya dihabiskan didarat, tidak seperti berang-berang lain. Jenis ini membuat sarang disekitar sumber air.Berang-berang memiliki penyebaran di Bhurma, Bangladesh, Malaysia, Cina Selatan, Taiwan, Laos, Pilipina, Thailand, Vietnam dan Indonesia (gembiralokazoo.com).



14.  Tapir Asia (Tapirus indicus)Untitled.png

Klasifikasi
Kingdom         :Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Perissodactyla
Famili              : Tapiridae
Genus              : Tapirus
Spesies            : Tapirus indicus (Linnaeus, 1760)

Deskripsi 
Tapirasia memiliki tubuh gempal besar dengan hidung menonjol menyerupai belalai. Tapir dewasa memiliki pola warna dramatis, dengan setengah tubuh depan berwarna hitam, bagian belakang berwarna putih, dan seluruh kaki depan dan belakang berwarna hitam. Mata berbentuk oval dan tidak sangat serasi dengan tubuhnya.Kaki depan memiliki empat kuku, tetapi hanya ujung kuku keempat (belakang) tidak menyentuh tanah, sehingga jejak kaki menunjukkan jejak tiga kuku. Sedangkan kaki bagian belakang hanya memiliki tiga kuku. 
Tapir merupakan hewan soliter atau hidup sendiri, pengecualian pada betina yang masih merawat anaknya.Hewan ini aktif mencari makan pada malam hari.Mereka berkomunikasi dengan membuat suara yang menyerupai siulan. Hewan ini merupakan hewan pemalu, jika ada hewan lain atau manusia maka akan bersembunyi di semak-semak. Tapir memiliki kemampuan berlari, mendaki dan berenang yang baik.Tapir menandai daerah teritorinya dengan urin.
Masa kawin terjadi pada bulan April dan Mei.Masa kehamilan terjadi selama 390 hari.Anakan tapir yang lahir memiliki berat berkisar 9-10 kg.Tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan bintik-bintik putih.Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran.Anak tapir disapih antara umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi dewasa pada umur tiga tahun.Kematangan seksual terjadi setelah tapir berumur 3 tahun.
Tapir merupakan hewan pemakan tumbuhan tetapi bukan termasuk ke dalam hewan ruminansia. Pakan tapir terdiri dari berbagai macam rumput, daun tumbuhan air dan ranting. Tapir sering menggunakan hidungnya untuk menarik ranting dan daun untuk dimasukkan ke dalam mulut. Hewan ini mencari makan pada rute yang sama (gembiralokazoo.com).




15.  Unta Punuk Satu (Camelus dromedaries)Untitled.png

Klasifikasi
Kingdom        :  Animalia
Filum              : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo               : Artiodactyla
Family                        : Camelidae
Genus             : Camelus
Spesies            : Camelus dromedaries (Linnaeus, 1760)
Deskripsi 
Unta jantan dewasa memiliki tinggi badan 1,8-2m, sedangkan unta betina 1,7-1,9 m. Unta jantan memiliki berat tubuh berkisar 400-600 kg, sedangkan betina 10% lebih ringan dari unta jantan. Hewan ini memiliki tubuh dan rambut berwarna coklat.Ciri utama hewan ini adalah memiliki punuk tunggal, selain itu juga memiliki bulu mata yang tebal dan kecil. Unta menggerakkan kaki pada satu sisi tubuh secara bersamaan, berbeda dengan hewan lain.  Punuk merupakan lemak yang diikat oleh jaringan fibrosa.Hewan ini mampu hidup sampai umur 40-50 tahun. 
Unta memiliki adaptasi habitat yang sangat unik, bulu mata yang tebal dan cara menutup hidungnya dapat mencegah masuknya pasir ke dalam hidung meskipun terjadi badai. Unta memiliki adaptasi sistem tubuh pada suhu 34-41,7o C dengan cara menghindari kenaikan suhu tubuh dan mengurangi keringat serta keluarnya urin. Adaptasi ini berfungsi untuk menjaga air dalam tubuhnya.Unta mampu menyimpan lemak pada punuk sekitar 36 kg.Lemak ini digunakan sebagai cadangan tenaga. Hewan ini juga mampu menghabiskan 100 liter air dalam waktu 10 menit, dimana hewan mamalia lain tidak mampu menghabiskan air dalam waktu yang singkat.
Betina mulai masuk masa kawin yaitu pada umur 3 tahun, sedangkan jantan pada usia 5 atau 6 tahun. Peristiwa kopulasi terjadi selama 7-35 menit.Usia kehamilan unta betina yaitu 15 bulan dan masa asuh anak 1-2 tahun.Musim kawin unta yaitu pada musim dingin dan puncaknya pada musim hujan.
Hewan ini makan daun, rumput kering dan berbagai macam tumbuhan atau vegetasi di padang pasir. Hewan ini tersebar di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara.
Habitat alami unta punuk satu yaitu di daerah kering, terutama gurun Sahara di Afrika. Meskipun demikian hewan ini mampu hidup di kawasan dengan suhu lebih dari 34-41 0C(gembiralokazoo.com).

Untitled.png

16.  Rusa Timor (Cervus timorensis

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Artiodactyla
Famili              : Cervidae
Genus              : Cervus
Spesies            : Cervus timorensis(Linnaeus, 1760)

Deskripsi 
Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. C. timorensis mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada di penangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing.Tubuhnya ditumbuhi oleh rambut berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih. 
Rusa ini merupakan jenis hewan nocturnal (aktif pada malam hari).terkadang mereka juga aktif pada siang hari, tergantung kondisi lingkungan dan predator nya.Rusa jantan bersifat agresif, sedangkan betinanya tidak. Rusa jantan akan berebut pasangan dengan pejantan lain saat musim kawin dengan mengadu tanduk mereka. Yang terkuatlah yang akan mendapatkan betina dan kawin. Rusa menandai daerah teritorinya dengan menggosok-gosokkan tanduk atau badannya pada pohon, terkadang mereka juga mengencingi suatu pohon untuk menandai batas teritorinya.
Musim kawin rusa timor terjadi pada bulan Juli-September dengan jumlah anakan 1-2. Masa kehamilan (gestasi) berlangsung selama 8 bulan. Induk betina akan menyapih anaknya setelah berumur 6-8 bulan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan.
Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.
Rusa ini hidup di tepi-tepi hutan atau kawasan yang terbuka, hutan savanna dan padang rumput. Terkadang juga terdapat di hutan gugur dan perkebunan. Rusa ini penyebarannya hampir di seluruh Indonesia kecuali pulau Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya(gembiralokazoo.com).




17.  Rusa Tutul (Axis axis)


Untitled.pngKlasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Class                : Mammalia
Ordo                : Artiodactyla
Famili              : Cervidae
Genus              : Axis
Spesies            : Axis axis (Linnaeus, 1760)
Deskripsi 
Rusa jantan memiliki berat 27-45 kg. Tinggi badannya 0,6-1 m dengan panjang tubuhnya 1-1,5 m. Rusa ini mempunyai ekor yang pendek, yaitu sekitar 18-25 cm. Tubuhnya terdapat rambut-rambut tipis, pendek dan sangat jarang. Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan cirri khas yaitu totol-totol putih pada tubuhnya.Rusa jantan memiliki tanduk, yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan dominasinya saat musim kawin. 
Rusa ini hidup dalam kelompok yang didominasi oleh betina dan anak. Hewan ini aktif pada siang hari, dan akan tidur malam hari. Biasanya mereka tetap akan dalam keadaan siaga pada malam hari untuk mendeteksi keberadaan predasi nya, sehingga dapat menghindarinya jika dalam keadaan terancam. Rusa jantan bersifat agresif untuk menunjukkan dominasinya dalam kelompok, dan terkadang untuk menjaga daerah teritorinya. Betina jarang agresif, mereka akan agresif untuk melindungi anak dan daerah tempatnya makan. Mereka tidak memiliki tandung, jadi mereka akan menyerang betina dari kelompok lain dengan gigitan dan tendangan tungkai depannya.
Masa kawin terjadi pada bulan April dan Mei. Masa gestasi nya 7,5-8 bulan, jumlah bayi yang dilahirkan 1-3 dengan berat 3-3,1 kg. Kematangan seksual rusa betina setelah berumur 1,5-2 tahun, sedangkan rusa jantan setelah berumur 3 tahun.
Rusa ini merupakan hewan herbivora yang memakan berbagai jenis rumput-rumputan, tumbuhan semak dan sayur-sayuran.
Hewan ini hidup di daerah terbuka dan banyak makanan. Mereka lebih menyukai habitat padang rumput, karena sumber makanannya berlimpah dan memudahkan hewan ini untuk menghindari predator dan mengetahui jika predatornya datang. Tersebar di berbagai daerah India, Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka (gembiralokazoo.com).


18.  Untitled.pngSimpanse (Pan troglodytes)


Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Primata
Famili              : Hominidae
Genus              : Pan troglodytes
Spesies            :Pan troglodytesi (Linnaeus, 1760)
Deskripsi 
Simpanse merupakan salah satu jenis primata yang tidak berekor. Tubuhnya berukuran besar, yang jantan mempunyai tinggi 77-92 cm, sedangkan yang betina mempunyai tinggi 70-85 cm. Berat tubuh yang dapat dicapai maksimum 50 kg. Tubuh tertutup oleh mantel rambut yang panjang dan lebat.Warna rambut hitam keabu-abuan. Bentuk wajah dengan dagu yang sedikit menggantung, bibir tipis dan tonjolan alis tampak jelas. Satwa ini mempunyai telinga yang ukurannya relatif besar.Dada nampak bidang, anggota tubuhnya nampak berukuran panjang, meskipun jari-jarinya pendek-pendek.Lengan dan tangannya nampak kuat.Wajah anak-anaknya sipanse mirip dengan induknya hanya dibedakan telinga yang tampak kemerahan dan rambutnya tidak lebat, dan tampak jarang.
Satwa ini hidup di atas pohon, bergerak di antara dahan dan ranting atau dapat juga ditemui melakukan pergerakan di atas tanah. Pada waktu malam satwa ini akan tidur pada sarang di atas pohon yang dibuat pada waktu sore hari sebelumnya. Hidup berkelompok, jumlahnya sampai 40 ekor.Kelompok diatur dalam organisasi yang rapi.Satwa ini berkomunikasi dengan menggunakan suara-suara yang amat komplek dan pergerakan-pergerakan tubuh, anggota tubuh dan ekspresi wajah.Ekpresi wajah yang sering ditunjukkan yakni menunjukkan gigi, sebagai tanda ancaman.
Sipanse akan matang kelamin setelah berumur12-15 tahun. Perkawinan betina akan melayani beberapa ekor pejantan. Siklus seksual Sipanse betina berlangsung selama 35 hari. Lama bunting 225 hari, setelah anak dilahirkan maka induk akan mengasuh sampai anaknya berumur 4 tahun.
Di habitat aslinya Simpanse makan dari beberapa jenis buah, juga daun-daunan. Pada musim kemarau satwa ini akan memakan biji-bijian, bunga dan bagian pohon yang lunak, sangat menyukai tonjolan batang pohon yang diakibatkan terkena jamur. Selain makan dari bagian-bagian tanaman satwa ini juga memakan beberapa jenis binatang dan bagian-bagiannya.
Habitatnya bervariasi antara savana, hutan kayu, dan hutan tropika.Tersebar di Afrika Barat dan Afrika Tengah yang meliputi Zaire, Sinegal dan Tasmania.(gembiralokazoo.com).



19.  Simpae (Presbytis melalophos)

Untitled.png
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Primates
Famili              : Cercopithecidae
Genus              : Presbytis
Spesies            : Presbytis melalophos (Raffles, 1821).
Deskripsi 
Rambut anak simpai yang baru lahir berwarna keputih-putihan dengan garis-garis hitam di bagian belakang tubuhnya (dorsal).Kulit wajahnya berwarna dominan hitam.Ciri khas simpai adalah jambul yang menyerupai mahkota pada bagian kepala dan sedikit memanjang ke bagian dorsal.Simpai memiliki ekor yang panjang, yaitu sekitar satu setengah kali panjang tubuhnya yang berkisar antara 45-60 cm. Berat tubuhnya berkisar antara 5-8 kg. 
Hidup simpai berada dalam kelompok yang terdiri dari satu jantan dan 5-7 betina, atau beberapa jantan namun tetap didominasi oleh betina dan anak-anaknya.Jumlah individu dalam satu kelompok dapat mencapai 20 ekor. Tipe pergerakan simpai sebagian besar menggunakan teknik leaping, yaitu berlarian di dahan dan melompat dari satu dahan ke dahan yang lain. Terkadang pula simpai menggunakan keempat kakinya (quadropedal) untuk melakukan aktivitas harian.Luas daerah jelajah mencapai 14-30 ha, sedangkan pergerakan hariannya mencapai 950-1300 m dalam 1 hari.Simpai merupakan primata yang melakukan aktivitasnya mulai dari pagi hingga sore hari (diurnal).Rentang perkawinan hewan ini 16-25 bulan.Masa kawin tidak tentu, sehingga dapat dilakukan sepanjang tahun.Hewan ini menghasilkan satu anakan saja, dengan masa gestasi 155-226 hari.Masa kematangan seksual simpai jantan setelah berumur 38-47 bulan, sedangkan betina berumur 35-60 bulan.Pakan simpai adalah buah-buahan, bunga, biji, pucuk daun, beberapa jenis serangga.Simpai mengkonsumsi lebih dari 197 jenis tumbuhan yang berbeda.
Hewan ini hidup di hutan-hutan primer dataran rendah sampai pegunungan hingga 2500 m di atas permukaan laut, kadang mereka dapat dijumpai di sekitar aliran sungai.Terkadang hewan ini terlihat di perkebunan, dan tepi hutan. Simpai ditemukan di hutan hujan Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Kalimantan bagian barat(gembiralokazoo.com).

20.  Untitled.pngMacan Tutul Jawa (Panthera pardus)


Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Felidae
Genus              : Panthera
Spesies            : P. pardus (Raffles, 1821).

Deskripsi 
Berdasarkan penyebarannya geografisnya Macan tutul atau Panthera pardus dibagian atas 9 subspesies, dan di Indonesia sendiri mereka dapat ditemukan di pulau jawa. P.p. melas merupakan subspesies Panthera pardus yang memiliki ukuran tubuh paling kecil, panjang tubuh maksimal "hanya" 150 cm dengan tinggi maksimal 90 cm. Meskipun mereka memiliki tubuh yang terkecil diantara genus Panthera, namun tubuh macan tutul benar-benar dirancang untuk melakukan kerja berat, dengan kaki pendek yang kokoh dan rahang yang kuat, macan tutul dapat mengangkat mangsa yang lebih berat dari tubuhnya ke atas pohon untuk menghindari pemakan bangkai atau pesaingnya. Tubuh mereka berwarna kucing kecoklatan dengan bercak-bercak hitam dan pada beberapa kasus, warna hitam mendominasi sehingga akan macan tutul nampak berwarna hitam polos, namun apabila dilihat dengan dari dekat, maka akan nampak pola tutul. 
Seperti kucing besar lainnya, macan tutul bersifat teritorial dan soliter, mereka menandai wilayahnya dengan urin, kotoran dan cakaran di dahan-dahan pohon.Mereka lebih suka berburu pada malah hari.
Betina dewasa akan mencapai kematangan seksual pada usia 8 tahun, dan ketika mencapai masa subur betina akan meningkatkan kadar feromon dalam urinnya sehingga akan menarik perhatian para pejantan. Masa kehamilan macan tutul berlangsung kurang lebih 96 hari.
Macan tutul menyukai berburu mamalia seperti rusa dan kera, namun tak jarang mereka memakan burung dan ikan. Macan tutul dapat beradaptasi dengan baik dibeberapa lokasi, seperti padang rumput, hutan homogen dan hutan tropis(gembiralokazoo.com)

.

21.  Wallaby (Macropus agilis)

Untitled.png
Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Diprotodontia
Famili              : Macropodidae
Genus              : Lagorchestes
Spesies            : Lagorchestes leporides (Gould, 1841)

Deskripsi
Wallaby nampak mirip tikus raksasa, panajang tubuh 60 cm dan berat 6 kg, jika diperhatikan nampak mempunyai ciri-ciri khas, tubuhnya tertutup oleh mantel rambut yang berwarna abu-abu  kecoklatan, beberapa bagian nampak lebih terang yaitu leher bagian bawah ke arah ekor, sampai ujung ekor. Kepala tampak runcing, telinga tegak. Kaki belakang berukuran panjang, besar dan kuat yang difungsikan untuk melompat dan membela diri, sedangkan kaki depan selain untuk membantu berjalan juga dapat difungsikan sebagai alat gerak. Mempunyai kantung di bagian depan perut yang difungsikan untuk berlindung dan perawatan anaknya. 
Kanguru hidup di dalam kelompok besar, struktur keluarga pemimpin , jantan dominan dan anggota kelompok. Kelompok terdiri dari generasi tua, muda dan anak-anak.Suksesi perebutan posisi jantan dominan terjadi saat musim kawin, sedang pimpinan selalu ditempati betina paling tua dan sehat.Peran pimpinan dalam kelompok yakni memberikan aba-aba jika kelompoknya dalam keadaan bahaya atau normal kembali.
Setelah perkawinan, betina akan bunting selama 29-38 hari, anaknya dilahirkan pada bulan Januari dan Juli, selalu 1 ekor, ukuran sebesar kelingking jari orang dewasa. Anak satwa ini selalu bergerak ke arah kantung dan menyusu hingga tumbuh dan mampu mandiri. Di habitatnya satwa ini mencari pakan pada waktu siang hari, jenis pakan rumput, ubi, tunas dan daun.(gembiralokazoo.com).


22.  Untitled.pngTapir Brazil (Tapirus terrestris)


Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Perissodactyla
Famili              : Tapiridae
Genus              : Tapirus
Spesies            : Tapirus terrestris (Gould, 1841)

Deskripsi 
Tapir dewasa memiliki berat tubuh 150-250 kg, tinggi 77-108 cm dan panjang 204-220 cm. Warna tubuh tapir dewasa adalah cokelat dan cokelat agak kemerahan. Sedangkan pada tapir muda memiliki warna tubuh cokelat dengan corak putih dan akan memudar ketika tapir berumur 7-10 bulan. Tapir memiliki hidung yang panjang menyerupai belalai atau proboscis . Tapir Brazil memiliki surai dengan warna yang sama dengan warna tubuh, terkadang warnanya lebih gelap. 
Tapir hidup soliter atau sendiri.Hewan ini aktif pada malam hari untuk mencari makan, meskipun memiliki keterbatasan penglihatan tetapi hewan ini memiliki penciuman yang tajam. Tapir merupakan hewan yang pemalu, tetapi akan bersifat agresif ketika mempertahankan pasangan dan daerah teritorinya. Ketika kelembaban turun, hewan ini akan membasahi tubuhnya dengan berenang di sumber air, hal ini dilakukan untuk menjaga cairan dalam tubuh agar tidak dehidrasi.
Sistem kawin Tapir Brazil belum banyak diketahui. Pejantan akan menggigit kaki dan punggung betina untuk merangsang lawan jenisnya tersebut. Tapir Afrika jantan merupakan hewan pologini (kawin dengan lebih dari satu betina).Masa kehamilan berlangsung selama 380 hari.Masa estrus terjadi 50-80 hari sekali, dan berlangsung selama 48 jam.Pada umumnya tapir betina mencapai masa kematangan seksual dalam umur 3-4 tahun. Tapir dapat berkembang biak sepanjang tahun, dan setiap melahirkan hanya ada 1 anakan saja. Induk betina akan merawat anaknya sampai umur 16-18 bulan, selanjutnya anak tersebut akan hidup sendiri.
Di habitatnya, hewan ini memakan berbagai macam buah, daun dari berbagai jenis tumbuhan, dan bermacam-macam jenis rerumputan.
Tapir dapat ditemukan di ketinggian 0-4500 mdpl.Hewan ini lebih menyukai tempat yang teduh dan dekat dengan sumber air, misalnya di sekitar sungai.Tapir ini hidup di hutan Amerika Tengah.(gembiralokazoo.com).

23.  20150510_094124.jpgGajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)

Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Proboscidea
Famili              : Elephantidae
Genus              : Elephas 
Spesies            : Elephas maximus (Gould, 1841)
Deskripsi 
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan spesies dari kelas mamalia  yang berukuran besar, berat tubuhnya dapat mencapai 4-6 Ton. Gajah memiliki belalai panjang, yang merupakan modifikasi dari bibir bagian atas dan hidung, telinga yang besar, melebar. Gajah jantan memiliki sepasang gading yang memanjang ke depan, sedangkan gajah betina pada umumnya tidak memiliki gading, jika memiliki kemungkinan ukurannya sangat pendek. Kulitnya tidak banyak ditumbuhi oleh rambut-rambut, hanya dibagian tertentu seperti di bagian atas kepala, kuduk dan ujung ekor.Warna kulit abu-abu sampai hitam.  
Gajah hidup berkelompok yang dipimpin oleh gajah betina paling tua, jumlah kelompok 10-30 ekor.Hidup berpindah, migrasi dari tempat satu ke tempat lainnya untuk melakukan kegiatan mencari sumber pakan dan kawin.Gajah merupakan jenis mamalia besar yang mudah beradaptasi dengan kehidupan manusia sehingga dapat kita jumpai gajah sebagai pekerja di penebangan perkebunan.
Gajah betina akan kawin pada umur 9 tahun atau lebih, lama bunting (gestasi) 18-22 bulan dan akan melahirkan anak yang mempunayi berat 100 kg atau lebih. Jarak antara kelahiran anak gajah pada induk yang sama yakni sekitar 4 tahun.
Di habitat aslinya gajah memakan berbagai jenis bagian dari pohon seperti kulit, ranting, daun, bunga dan buah, juga tanaman perdu dan rumput.Karena daya ingatnya yang tinggi, gajah mampu mengenali tumbuhan pakannya yang secara alami juga digunakan sebagai obat.
Hidup pada lingkungan yang bervariasi dari di tropika dataran rendah, pegunungan, padang rumput. Tersebar di Pulau Sumatera (Indonesia)(gembiralokazoo.com).



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :
1.      Spesies yang ada dipantai krakal sangat beragam. Dipantai krakal ditemukan favites sp, meandrina sp,acroora sp, euspongia sp, nereis virens, ophiothrix sp, echinus sp, dan beberapa spesies dari phylum mollusca termasuk juga Chiton sp.
2.      Spesies yang ditemukan di Gembira loka juga sangat melimpah. Di Gembira loka diamati spesies dari filum Arthropoda, kelas Pisces, Amphibia, Reptil dan Mammalia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar